Salah satu hal yang menyenangkan untuk dilakukan adalah berkhayal. Melamunkan angan-angan memang terkadang sering dilakukan oleh setiap banyak orang. Tapi terkadang hal ini sering kali dikaitkan dengan kegiatan bermalas-malasan. Tapi ternyata kegiatan satu ini memiliki manfaat. Studi menunjukkan bagaimana melamun dapat membuat seseorang lebih pintar. Benarkah?
Seperti dilansir dari WartaNews.com, sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard University menunujukkan berkhayal juga terkait dengan pikiran bahagia. Melamun juga merupakan proses berpikir yang memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan hidup dan fungsi kerja otak.
Menurut Scott Barry Kaufman, profesor psikologi dari New York University juga menyatakan bahwa kecerdasan juga meliputi faktor mimpi dan keinginan terdalam seseorang. Mimpi-mimpi dan tujuan jangka panjang juga mempengaruhi fungsi kognitif otak. Dimana saat melamun tanpa disadari berhubungan dengan intuisi dan memicu menggali kenangan dan mengingat informasi yang disimpan.
Melamun juga meliputi keasadaran diri yang mendorong tujuan pemikiran, improvisasi dan evaluasi, konsolidasi memori, perencanaan masa depan, mengingat kenangan pribadi, mempertimbangkan makna peristiwa dan pengalamin, mengsimulasikan pandangan orang lain dan juga bisa mengevaluasi reaksi dari orang lain.
Studi pada tahun 2012 oleh Universuty of Wisconsin yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, mengungkapkan bahwa meskipun tampak pasif namun kegiatan melamun benar-benar bisa melibatkan kerja fungsi otak. Melamun sering menyebabkan koneksi tiba-tiba dengan wawasan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengingat informasi. Ahli saraf juga menemukan bahwa melamun melibatkan proses otak yang sama yang berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas.
Kaufman bersama rekannya McMillanpun menyatakan bahwa melamun dapat membuat seseorang mereflesikan dunia dan memvisualisasikan masa depan dan menjadi intropeksi dadakan. Selain itu melamun juga menjadi kontributor yang penting dalam menghasilkan imajinasi dan kreatifitas.
Seperti dilansir dari WartaNews.com, sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard University menunujukkan berkhayal juga terkait dengan pikiran bahagia. Melamun juga merupakan proses berpikir yang memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan hidup dan fungsi kerja otak.
Menurut Scott Barry Kaufman, profesor psikologi dari New York University juga menyatakan bahwa kecerdasan juga meliputi faktor mimpi dan keinginan terdalam seseorang. Mimpi-mimpi dan tujuan jangka panjang juga mempengaruhi fungsi kognitif otak. Dimana saat melamun tanpa disadari berhubungan dengan intuisi dan memicu menggali kenangan dan mengingat informasi yang disimpan.
Melamun juga meliputi keasadaran diri yang mendorong tujuan pemikiran, improvisasi dan evaluasi, konsolidasi memori, perencanaan masa depan, mengingat kenangan pribadi, mempertimbangkan makna peristiwa dan pengalamin, mengsimulasikan pandangan orang lain dan juga bisa mengevaluasi reaksi dari orang lain.
Studi pada tahun 2012 oleh Universuty of Wisconsin yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, mengungkapkan bahwa meskipun tampak pasif namun kegiatan melamun benar-benar bisa melibatkan kerja fungsi otak. Melamun sering menyebabkan koneksi tiba-tiba dengan wawasan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengingat informasi. Ahli saraf juga menemukan bahwa melamun melibatkan proses otak yang sama yang berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas.
Kaufman bersama rekannya McMillanpun menyatakan bahwa melamun dapat membuat seseorang mereflesikan dunia dan memvisualisasikan masa depan dan menjadi intropeksi dadakan. Selain itu melamun juga menjadi kontributor yang penting dalam menghasilkan imajinasi dan kreatifitas.
0 Response to "Benarkah Menghayal Bikin Pintar ?"
Post a Comment