Hati-Hati Racun Timbal pada Mainan Anak Bisa Turunkan IQ


 Agar aman bagi anak, mainan edukatif seharusnya diwarnai dengan cat yang bebas racun. Namun sebuah riset menunjukkan, sebagian besar cat di Indonesia mengandung kadar timbal lebih tinggi dari yang disarankan. Apa dampaknya?

Riset yang dilakukan BaliFokus Foundation beberapa waktu lalu mengungkap 77 persen cat di Indonesia memiliki kadar timbal (Pb) di atas 90 ppm (part per million). Kadar tertinggi mencapai 17.300 ppm, hampir 200 kali lipat dari batas yang disarankan yakni 90 ppm.

"Ada 2 kelompok yang rentan terpapar timbal, yakni pekerja bangunan karena memang pekerjaannya merenovasi rumah dan anak-anak karena masih dalam proses tumbuh kembang," kata Andita Primanti, Toxics Program Officer dari BaliFokus Foundation, seperti ditulis pada Rabu (23/10/2013).

Pakar tumbuh kembang dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Tb Rachmat Sentika, SpA, MARS membenarkan adanya beberapa penelitian ilmiah yang mengaitkan paparan logam berat dengan gangguan pada proses neurodevelopment. Salah satu logam berat yang dimaksud adalah timbal.

"Tiap peningkatan kadar timbal dalam darah sebanyak 1 mkg/dL, IQ anak turun sebanyak 2,5 poin. Itu diamati pada anak-anak kelas 3-4 SD," kata Dr Rachmat merujuk salah satu hasil penelitian di Jawa Barat, seperti ditulis pada Rabu (23/10/2013).

 

Menurut Dr Rachmat, ada 3 tahap dalam proses neuro-development yang terganggu jika kadar timbal dalam darah melebihi 10 mkg/dL, yakni percabangan sel-sel saraf, pembentukan selubung myelin dan percabangan otot-otot. Proses tersebut masih berlangsung hingga anak-anak mencapai usia 3 atau 6 tahun.

Dr Rachmat menambahkan, paparan timbal juga mengganggu perkembangan kemampuan motoris dan sensoris anak. Akibatnya, anak-anak mengalami gangguan impuls yang antara lain menjadi lambat berpikir, hiperaktif dan susah menjaga konsentrasi di kelas.

Kejang-kejang akibat keracunan timbal, menurut Dr Rachmat juga bisa dikaitkan dengan gangguan pada proses tumbuh kembang. Perkembangan saraf-saraf motorik yang tidak normal membuat otot-otot sulit untuk relaksasi sehingga sering mengalami kejang.

Selain pada proses perkembangan sistem saraf, paparan timbal juga mempengaruhi proses pembentukan darah karena molekul-molekul timbal akan berkompetisi dengan zat besi, yang di dalam tubuh berbentuk Fe3+ (feri). Akibatnya, hemoglobin atau zat merah darah sulit terbentuk.

"Akibatnya terjadi anemia (kurang darah). Dikasih makan apa saja kok Hb (hemoglobin) rendah terus? Ya, itu karena ada kompetitor logam lain yang menghambat zat besi. Zat besinya tidak bisa berkonjugasi dengan protein globin, lalu sintesis hemoglobin teraganggu," kata Dr Rachmat.

Dahulu, paparan timbal banyak didapat dari polusi udara karena bahan bakar kendaraan masih menggunakan logam tersebut sebagai campurannya. Kini setelah penggunaan timbal dalam bensin dibatasi, pemakaian dalam cat masih menyisakan ancaman bagi tumbuh kembang anak.

Referensi : Detik.com

0 Response to "Hati-Hati Racun Timbal pada Mainan Anak Bisa Turunkan IQ "

Post a Comment