Kita terbiasa melihat laki-laki menjadi pemimpin, mulai dari organisasi kecil hingga negara. Tetapi, sudah saatnya kaum cewek juga maju dan memimpin kelompoknya.
Inilah yang mendasari "sekolah kepemimpinan" khusus perempuan yang diinisiasi BEM KM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ladies Time, demikian nama sekolah itu, rutin digelar BEM KM UNY sebagai wadah perempuan, khususnya mahasiswi, dalam meng-upgrade kapasitas dan kemampuan kepemimpinannya.
Salah satu tokoh yang pernah "mengajar" di Ladies Time adalah Chusnul Mar'iyah Ph.D.. Dalam forum itu, Chusnul menitikberatkan sorotan atas peran perempuan dalam keseharian. Kemampuan dan kapasitas perempuan kini mulai diakui publik.
Menurut Chusnul, perempuan ikut menentukan masa depan Indonesia. "Generasi saat inilah yang akan melanjutkan eksistensi kepemimpinan Indonesia mendatang. Perempuan sekarang, harus berani show up dalam menyuarakan aspirasinya," ujar Chusnul, seperti dilansir laman Okezone.com.
Selain Chusnul, aktivis LSM dalam urusan keperempuanan, Masnah Sari, M.H., M.Kn. juga didapuk menjadi guru. Keduanya lugas menyampaikan berbagai pemikiran tentang "Peran Perempuan Indonesia, Dahulu, Kini, dan Nanti".
Ketua Panitia Ladies Time Ni’mal Kariemah berharap, kegiatan ini dapat menjadi sarana para mahasiswi mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kepemimpinan, politik, dan manajerial. Dengan begitu, para mahasiswi memiliki bekal untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Menjadi perempuan yang cerdas untuk pribadi dan mampu mencerdaskan generasi Indonesia selanjutnya," tutur Ni'mal.
Ladies Time diikuti mahasiswa UNY, perwakilan UKM dan perwakilan ormawa se-UNY. Peserta juga merupakan wakil BEM dari perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta seperti UGM, UAD, UPY, UMY, Poltekkes Kemenkes, STEI Hamfara, STMIK AMIKOM, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Respati Yogyakarta. Selain itu, ada juga perwakilan dari Forum Perempuan BEM-SI (Aliansi BEM Seluruh Indonesia), antara lain dari ITS, Unnes, dan STEI SEBI.
Inilah yang mendasari "sekolah kepemimpinan" khusus perempuan yang diinisiasi BEM KM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ladies Time, demikian nama sekolah itu, rutin digelar BEM KM UNY sebagai wadah perempuan, khususnya mahasiswi, dalam meng-upgrade kapasitas dan kemampuan kepemimpinannya.
Salah satu tokoh yang pernah "mengajar" di Ladies Time adalah Chusnul Mar'iyah Ph.D.. Dalam forum itu, Chusnul menitikberatkan sorotan atas peran perempuan dalam keseharian. Kemampuan dan kapasitas perempuan kini mulai diakui publik.
Menurut Chusnul, perempuan ikut menentukan masa depan Indonesia. "Generasi saat inilah yang akan melanjutkan eksistensi kepemimpinan Indonesia mendatang. Perempuan sekarang, harus berani show up dalam menyuarakan aspirasinya," ujar Chusnul, seperti dilansir laman Okezone.com.
Selain Chusnul, aktivis LSM dalam urusan keperempuanan, Masnah Sari, M.H., M.Kn. juga didapuk menjadi guru. Keduanya lugas menyampaikan berbagai pemikiran tentang "Peran Perempuan Indonesia, Dahulu, Kini, dan Nanti".
Ketua Panitia Ladies Time Ni’mal Kariemah berharap, kegiatan ini dapat menjadi sarana para mahasiswi mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kepemimpinan, politik, dan manajerial. Dengan begitu, para mahasiswi memiliki bekal untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Menjadi perempuan yang cerdas untuk pribadi dan mampu mencerdaskan generasi Indonesia selanjutnya," tutur Ni'mal.
Ladies Time diikuti mahasiswa UNY, perwakilan UKM dan perwakilan ormawa se-UNY. Peserta juga merupakan wakil BEM dari perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta seperti UGM, UAD, UPY, UMY, Poltekkes Kemenkes, STEI Hamfara, STMIK AMIKOM, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Respati Yogyakarta. Selain itu, ada juga perwakilan dari Forum Perempuan BEM-SI (Aliansi BEM Seluruh Indonesia), antara lain dari ITS, Unnes, dan STEI SEBI.
0 Response to "Perempuan Ikut Menentukan Masa Depan Indonesia "
Post a Comment