Kerja Shift Malam Tidak Menyebabkan Penuaan Otak


Bekerja pada shift siang dan malam menyebabkan perubahan dalam pikiran dan tubuh hingga mengakibatkan penuaan otak? Tampaknya hal itu kurang tepat. Apa pasal?

Dalam sebuah peneltian, wanita usia paruh baya yang bekerja shift malam tidak mengalami penurunan jangka panjang dalam kemampuan berpikir mereka. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa bekerja shift malam otak berisiko mengalami penuaan.

Pemimpin penelitian dari  the Channing Division of Network Medicine of Brigham and Women Hospital, Boston, Dr. Elizabeth E. Devore mengatakan bahwa dirinya dan rekan-rekannya memiliki alasan yang baik untuk berpikir bahwa hubungan tersebut mungkin ada, tetapi ia tidak menemukan dalam penelitiannya.

“Usia paruh baya akan menjadi jendela penting dalam mempengaruhi perubahan awal dalam otak yang berhubungan dengan hilangnya daya ingat dan penurunan kognitif,”kata Devore kepada Reuters Health, dikutip Okezone.com.

Sementara, sekira 1.000 wanita melaporkan setidaknya 20 tahun menjalani rotasi shift kerja, sedangkan 6.000 wanita belum pernah melakukan shift kerja. Peneliti kemudian menguji kemampuan wanita berusia di atas 70 tahun dalam pengolahan mental dan daya ingat melalui telepon pada tahun 1995 dan 2000. Latihan ini meliputi mengulangi serangkaian angka mundur.

Lebih lanjut, wanita yang dilaporkan menjalani shfit malam bertahun-tahun cenderung menjalani hari yang lebih berat dan kurang pendidikan dibandingkan wanita lain. Tetapi, dalam The American Journal of Epidemiology para peneliti mengatakan bahwa hasil tes berpikir dan daya ingat mereka sama seperti wanita yang mempunyai pendidikan lebih baik.

Di sisi lain, menurut Devore salah satu batasan dari penelitian ini adalah peneliti tidak memiliki informasi wanita yang bekerja shift malam setelah tahun 1988. Oleh karena itu, para peneliti melewarkan hubungan antara kerja shift di usia tua dengan kehilangan memori.

0 Response to "Kerja Shift Malam Tidak Menyebabkan Penuaan Otak"

Post a Comment