Seorang porn star, Marie Silva pernah berkata jika hubungan seks yang memuaskan, bukan seperti yang terlihat di mata banyak orang saat menyaksikan dirinya berperan hardcore di film porno yang dibintangi.
“Semua adegan yang saya lakukan hanya untuk mencari uang,” ungkapnya.
Menurut porn star legendaris itu, hubungan seks yang memuaskan harus memiliki keterikatan emosional. Artinya, adegan-adegan yang dimainkan dalam film porno yang sering menjadi acuan kaum adam, sebenarnya hanyalah adegan tipuan saja. Dilansir dari Okezone.com, berikut fakta mengenai peristiwa di balik pembuatan film porno.
1. Di film porno setiap pemain mudah orgasme
Sebagai seseorang yang memerankan karakter, baik pria maupun wanita dituntut untuk selalu terlihat “bernafsu” saat bercinta. Mereka harus berperan secara profesional tanpa mengenal waktu dan tempat, entah itu di kamar, dapur, kamar mandi, pantai, mereka harus dapat terlihat “terangsang” di setiap waktu. Kenyataannya, manusia hidup tidak untuk berhubungan seksual saja. Ibaratnya di kehidupan nyata yang terlihat dalam film porno, hubungan seksual yang dilakukan seperti manusia yang tidak akan bisa hidup tanpa makan dan minum dan horny diibaratkan sebagai rasa laparnya. Dalam kehidupan nyata, manusia cenderung menolak untuk makan jika perut tidak lapar dan manusia tentu tidak selalu merasa lapar di setiap detik, bukan?
2. Di film porno setiap pria mudah ereksi
Ini merupakan salah satu kebohongan terbesar yang Anda saksikan di film porno. Anda pecinta film yang bernilai seni tinggi ini, pasti sering melihat pemeran lelaki hanya dengan sekali kedipan mata, Mr P sang aktor langsung dapat berdiri tegak. Kenyataannya, ereksi penuh pada pria tidak semudah membalikkan telapak tangan, lho. Dari beberapa survei yang pernah dilakukan oleh perusahaan alat kontrasepsi Durex menjelaskan bahwa kebanyakan pria baru akan mencapai ereksi penuh setelah mendapat sentuhan sensual dari pasangannya. Tak dipungkiri, beberapa pria ada yang mampu mengalami full erection dengan instan. Namun tak semua pria bisa begini, terlebih jika pria tersebut sudah menginjak usia di atas 40 tahun.
3. Mr P raksasa
Anda kaum adam, ingat! Darah yang mengalir di tubuh Anda adalah turunan Asia. Sementara para aktor yang membintangi film porno adalah orang Eropa dan Amerika. Secara genetik, tentu berbeda. Pasalnya, rata-rata orang Asia memang mempunyai fisik tidak sebesar mereka yang merupakan turunan dari ras Kaukasia. Makanya orang Asia cenderung bertubuh lebih pendek daripada orang Eropa atau Amerika. Begitu pun dengan ukuran Mr P. Jika Anda adalah pria yang tetap tidak ingin terlihat kalah sensual dengan seorang porn star, mungkin Anda dapat membandingkan ukuran Mr P yang dimiliki dengan ukuran Mr P dari seorang porn star asal Jepang. Bagaimana? Terkesan adil kan?
4. Hardcore atau hypersexuality
Jika Anda sebagai penikmat film porno mudah “terangsang” karena melihat adegan-adegan yang cenderung hardcore dari para pemain karena aksinya yang hypersexuality, sekali lagi Anda sudah tertipu oleh skenario film. Di beberapa aksinya, porn star akan berperan menjadi seseorang yang tiba-tiba saja dapat bertindak seperti vampire penghisap darah. Seperti seorang aktor yang lahap menstimulasi klitoris pasangannya atau seperti burung pelatuk yang sedang kelaparan. Kenyataannya, seperti yang diungkap oleh Marie Silva sebagai seorang porn star, saat memerankan adegan, mereka belum tentu menikmati aksi seks tersebut. Alih-alih kembali pada alasan profesionalitas pekerjaan, itulah yang harus mereka lakukan. Pada kehidupan seks yang sebenarnya, para bintang film tersebut jauh lebih menikmati seks yang gentle dan penuh sensualitas.
Lalu, masihkan Anda ingin tertipu oleh adegan para porn star melalui film erotis tersebut?
“Semua adegan yang saya lakukan hanya untuk mencari uang,” ungkapnya.
Menurut porn star legendaris itu, hubungan seks yang memuaskan harus memiliki keterikatan emosional. Artinya, adegan-adegan yang dimainkan dalam film porno yang sering menjadi acuan kaum adam, sebenarnya hanyalah adegan tipuan saja. Dilansir dari Okezone.com, berikut fakta mengenai peristiwa di balik pembuatan film porno.
1. Di film porno setiap pemain mudah orgasme
Sebagai seseorang yang memerankan karakter, baik pria maupun wanita dituntut untuk selalu terlihat “bernafsu” saat bercinta. Mereka harus berperan secara profesional tanpa mengenal waktu dan tempat, entah itu di kamar, dapur, kamar mandi, pantai, mereka harus dapat terlihat “terangsang” di setiap waktu. Kenyataannya, manusia hidup tidak untuk berhubungan seksual saja. Ibaratnya di kehidupan nyata yang terlihat dalam film porno, hubungan seksual yang dilakukan seperti manusia yang tidak akan bisa hidup tanpa makan dan minum dan horny diibaratkan sebagai rasa laparnya. Dalam kehidupan nyata, manusia cenderung menolak untuk makan jika perut tidak lapar dan manusia tentu tidak selalu merasa lapar di setiap detik, bukan?
2. Di film porno setiap pria mudah ereksi
Ini merupakan salah satu kebohongan terbesar yang Anda saksikan di film porno. Anda pecinta film yang bernilai seni tinggi ini, pasti sering melihat pemeran lelaki hanya dengan sekali kedipan mata, Mr P sang aktor langsung dapat berdiri tegak. Kenyataannya, ereksi penuh pada pria tidak semudah membalikkan telapak tangan, lho. Dari beberapa survei yang pernah dilakukan oleh perusahaan alat kontrasepsi Durex menjelaskan bahwa kebanyakan pria baru akan mencapai ereksi penuh setelah mendapat sentuhan sensual dari pasangannya. Tak dipungkiri, beberapa pria ada yang mampu mengalami full erection dengan instan. Namun tak semua pria bisa begini, terlebih jika pria tersebut sudah menginjak usia di atas 40 tahun.
3. Mr P raksasa
Anda kaum adam, ingat! Darah yang mengalir di tubuh Anda adalah turunan Asia. Sementara para aktor yang membintangi film porno adalah orang Eropa dan Amerika. Secara genetik, tentu berbeda. Pasalnya, rata-rata orang Asia memang mempunyai fisik tidak sebesar mereka yang merupakan turunan dari ras Kaukasia. Makanya orang Asia cenderung bertubuh lebih pendek daripada orang Eropa atau Amerika. Begitu pun dengan ukuran Mr P. Jika Anda adalah pria yang tetap tidak ingin terlihat kalah sensual dengan seorang porn star, mungkin Anda dapat membandingkan ukuran Mr P yang dimiliki dengan ukuran Mr P dari seorang porn star asal Jepang. Bagaimana? Terkesan adil kan?
4. Hardcore atau hypersexuality
Jika Anda sebagai penikmat film porno mudah “terangsang” karena melihat adegan-adegan yang cenderung hardcore dari para pemain karena aksinya yang hypersexuality, sekali lagi Anda sudah tertipu oleh skenario film. Di beberapa aksinya, porn star akan berperan menjadi seseorang yang tiba-tiba saja dapat bertindak seperti vampire penghisap darah. Seperti seorang aktor yang lahap menstimulasi klitoris pasangannya atau seperti burung pelatuk yang sedang kelaparan. Kenyataannya, seperti yang diungkap oleh Marie Silva sebagai seorang porn star, saat memerankan adegan, mereka belum tentu menikmati aksi seks tersebut. Alih-alih kembali pada alasan profesionalitas pekerjaan, itulah yang harus mereka lakukan. Pada kehidupan seks yang sebenarnya, para bintang film tersebut jauh lebih menikmati seks yang gentle dan penuh sensualitas.
Lalu, masihkan Anda ingin tertipu oleh adegan para porn star melalui film erotis tersebut?
0 Response to "4 Fakta Heboh di Balik Film Porno"
Post a Comment