Rasa senang orangtua tak terbendung saat melihat bayinya yang masih berusia 3-4 bulan menyantap buburnya dengan lahap. Begitu juga saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan nasi tim yang bervariasi, lengkap dengan sayur dan buahnya.
Namun, ketika menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya, si kecil yang mulanya lahap makan kini mendadak susah makan. Ada saja ulahnya. Dari yang selalu menolak makan dengan menutup rapat mulutnya, sampai menyembur nyemburkan atau melepeh kembali makanan yang sudah berhasil masuk ke mulutnya.
Menurut Dr. dr Saptawati Bardosono selaku dokter ahli gizi menyebutkan, bayi pada usia di bawah lima tahun memang sedang dalam masa perkembangan mengeksplorasi lingkungan. Banyak hal menarik di sekitarnya, contohnya saja bermain yang sering lebih menarik ketimbang makan. Tapi jangan khawatir, trik-trik dari dokter yang akrab disapa Tati ini, mungkin bisa membantu Anda dalam membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak.
1. Kenali Dulu Penyebabnya
Jika anak susah makan, tentunya sebagai orangtua, ibu harus tahu apa yang menyebabkan anak enggan untuk menelan makanan yang telah kita siapkan. Apakah ia sedang sakit? Apakah selama ini respons orangtua yang salah dengan pola makan anak? Atau ada masalah psikologis yang membuat sang anak menjadi sulit makan. Penanganan yang terbaik yang sesuai dengan penyebabnya.
2. Jangan Paksakan Anak
Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak sudah semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Apa cita rasa yang disukai anak, tugas orangtualah untuk menemukannya.
Namun, menurut Saptawati, yang perlu digarisbawahi adalah anak punya hak memilih kapan mau makan, seberapa banyak yang akan dikonsumsi olehnya. Jangan sampai orangtua mengambil langkah pemaksaan, karena sudah dipastikan anak akan semakin enggan dan kehilangan kepercayaannya terhadap orangtuanya sendiri. Hal ini juga berakibat menghambat anak menentukan kapan waktu yang tepat untuk makan secara rutin.
3. Kenalkan Makanan Baru Secara Bertahap
Secara bertahap perkenalkan makanan baru yang sehat di saat anak paling bisa menerima makanan. Yakni di pagi hari setelah anak memiliki waktu istirahat yang cukup. Misalnya nasi dengan sayur bayam, ditambah lauk ikan goreng, anak akan lebih mudah mengenali rasa masing-masing menu, karena mewakili tiap jenisnya.
4. Ciptakan Suasana Nyaman Saat Anak Makan
Anda bisa mengubah waktu makan menjadi lebih menyenangkan dengan mengajaknya membuat makanan bersama bereksperimen dengan resep baru atau bisa juga dengan menghias makanan yang ia tidak sukai seperti sayur menjadi lebih menarik. Jangan alihkan fokus anak dengan menyetelkan tayangan televisi. Suasana ini bisa membuyarkan emosional yang terbangun antara anak dan orangtua dalam menumbuhkan ketertarikannya pada makanan tersebut.
5. Orangtua Memberi Contoh
Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda. Makanlah bersama buah hati, karena siapa tahu anak Anda bungkam, karena melihat Anda tidak pernah makan, dan meniru pola makan Anda yang sedang melakukan program diet.
6. Variasi Model dan Menu Makanan Sesuai Selera Anak
Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan makanannya maupun penyajiannya. Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali dengan tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel, sayur atau irisan telur di atasnya.
Penulis : Firsta Putri Nodia/RIN
Sumber : beritasatu.com
Namun, ketika menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya, si kecil yang mulanya lahap makan kini mendadak susah makan. Ada saja ulahnya. Dari yang selalu menolak makan dengan menutup rapat mulutnya, sampai menyembur nyemburkan atau melepeh kembali makanan yang sudah berhasil masuk ke mulutnya.
Menurut Dr. dr Saptawati Bardosono selaku dokter ahli gizi menyebutkan, bayi pada usia di bawah lima tahun memang sedang dalam masa perkembangan mengeksplorasi lingkungan. Banyak hal menarik di sekitarnya, contohnya saja bermain yang sering lebih menarik ketimbang makan. Tapi jangan khawatir, trik-trik dari dokter yang akrab disapa Tati ini, mungkin bisa membantu Anda dalam membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak.
1. Kenali Dulu Penyebabnya
Jika anak susah makan, tentunya sebagai orangtua, ibu harus tahu apa yang menyebabkan anak enggan untuk menelan makanan yang telah kita siapkan. Apakah ia sedang sakit? Apakah selama ini respons orangtua yang salah dengan pola makan anak? Atau ada masalah psikologis yang membuat sang anak menjadi sulit makan. Penanganan yang terbaik yang sesuai dengan penyebabnya.
2. Jangan Paksakan Anak
Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak sudah semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Apa cita rasa yang disukai anak, tugas orangtualah untuk menemukannya.
Namun, menurut Saptawati, yang perlu digarisbawahi adalah anak punya hak memilih kapan mau makan, seberapa banyak yang akan dikonsumsi olehnya. Jangan sampai orangtua mengambil langkah pemaksaan, karena sudah dipastikan anak akan semakin enggan dan kehilangan kepercayaannya terhadap orangtuanya sendiri. Hal ini juga berakibat menghambat anak menentukan kapan waktu yang tepat untuk makan secara rutin.
3. Kenalkan Makanan Baru Secara Bertahap
Secara bertahap perkenalkan makanan baru yang sehat di saat anak paling bisa menerima makanan. Yakni di pagi hari setelah anak memiliki waktu istirahat yang cukup. Misalnya nasi dengan sayur bayam, ditambah lauk ikan goreng, anak akan lebih mudah mengenali rasa masing-masing menu, karena mewakili tiap jenisnya.
4. Ciptakan Suasana Nyaman Saat Anak Makan
Anda bisa mengubah waktu makan menjadi lebih menyenangkan dengan mengajaknya membuat makanan bersama bereksperimen dengan resep baru atau bisa juga dengan menghias makanan yang ia tidak sukai seperti sayur menjadi lebih menarik. Jangan alihkan fokus anak dengan menyetelkan tayangan televisi. Suasana ini bisa membuyarkan emosional yang terbangun antara anak dan orangtua dalam menumbuhkan ketertarikannya pada makanan tersebut.
5. Orangtua Memberi Contoh
Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda. Makanlah bersama buah hati, karena siapa tahu anak Anda bungkam, karena melihat Anda tidak pernah makan, dan meniru pola makan Anda yang sedang melakukan program diet.
6. Variasi Model dan Menu Makanan Sesuai Selera Anak
Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan makanannya maupun penyajiannya. Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali dengan tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel, sayur atau irisan telur di atasnya.
Penulis : Firsta Putri Nodia/RIN
Sumber : beritasatu.com
0 Response to "5 Tips Mengatasi Anak Susah Makan"
Post a Comment