Terjawab, Mengapa Jatuh Cinta Bikin Sulit Tidur


Perasaan bahagia kerap membuat jantung berdetak lebih cepat. Terlebih saat sedang jatuh cinta. Saking senangnya, tidur pun kadang terasa sulit. Mengapa?

Profesor Serge Brand dari Psychiatric University Clinics, University of Basel, Switzerland menjelaskan saat jatuh cinta, energi dan pikiran seseorang akan meroket. Sehingga konsentrasi dan pikirannya terus tertuju pada orang yang disukai.

Selama keadaan tersebut, apabila otak dipindai menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) maka akan terlihat aktivitas tinggi pada otak yang mengandung banyak dopamin--neurotransmiter yang mengontrol kepuasan di otak. Ini sebabnya seseorang menjadi sulit memejamkan mata.

Saat jatuh cinta, ada perubahan neurobilogis yang terjadi, termasuk peningkatan hormon oksitoksin dan vesopresin yang berkaitan dengan ikatan bersama pasangan. Kondisi ini membuat perasaan, energi dan aktivitas otak meninggi, dan secara otomatis kebutuhan tidur pun berkurang.

Untuk membuktikan hal ini, peneliti mengamati prilaku anak-anak muda yang sedang jatuh cinta. Ditemukan bahwa remaja yang jatuh cinta memiliki jam tidur lebih sedikit. Sekitar satu jam dibandingkan rekannya yang tidak sedang jatuh cinta. 

Tidak hanya itu, mereka yang jam tidurnya kurang, mengalami gangguan obsesif karena memikirkan orang yang dicintainya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health ini juga mengungkapkan bahwa meski jam tidur mereka sedikit, orang-orang yang sedang jatuh cinta tetap memiliki tidur berkualitas.

Sumber : Viva.co.id

0 Response to "Terjawab, Mengapa Jatuh Cinta Bikin Sulit Tidur"

Post a Comment