Kesehatan Gigi Pengaruhi Kemampuan Akademis dan Psikologi Anak


Kualitas kesehatan gigi dan mulut ternyata sangat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Hal ini diungkapkan drg. Ratu Mirah Afifah dalam acara Talkshow "Senyum Sehat Indonesia" di Jakarta.

"Penyakit gigi pada anak akibat malas menggosok gigi dapat mempengaruhi rasa percaya diri. Akibatnya mereka enggan tersenyum dan tertawa karena malu dengan penampilan mereka," kata Professional Marketing Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk tersebut.


Sejumlah penelitian yang dilakukan di negara maju juga memperlihatkan bahwa anak yang sering sakit gigi mempunyai kecenderungan empat kali lebih besar untuk mendapatkan nilai yang lebih rendah dibanding teman-temannya yang mempunyai gigi sehat.


"Unilever juga telah melakukan penelitian di Indonesia dan hasilnya sama. Apalagi gigi yang berlubang yang dialami anak juga sangat mengganggu proses pengunyahan, penyerapan nutrisi dan tumbuh kembang. Rasa sakit yang ditimbulkan juga dapat mengganggu waktu bermain, istirahat dan belajar anak," jelas drg. Mirah.


drg Peter Andreas dari Universitas Indonesia menambahkan, selain berpengaruh pada kemampuan akademis dan psikologi anak, masalah gigi berlubang yang paling banyak dikeluhkan anak ternyata juga dapat mempengaruhi produktivitas orang tua mereka. "Orang tua dapat kehilangan waktu kerja mereka karena harus membawa anak mereka menemui dokter gigi dan merawatnya," ungkap dia.


Melihat pentingnya kesehatan gigi, Pepsodent sebagai merek pasta gigi dari Unilever Indonesia pada hari ini merayakan World Oral Health Day 2014 (WOHD) dengan mengajak 200.000 anak Indonesia di 117 kota untuk sikat gigi bersama. 

Acara yang dimulai serentak pukul 10.00 pagi ini juga berkolaborasi dengan 117 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang.

drg. Mirah menjelaskan, kegiatan sikat gigi bersama ini dilakukan sambil mendengarkan lagu "Bangun Pagi" yang diubah liriknya menjadi "sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur" sesuai dengan pesan sehat. Ini juga sejalan dengan tema WOHD untuk merayakan senyum sehat sambil bernyanyi dan tertawa.


"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak anak Indonesia menjadi contoh bagi lingkungan sekitar dan juga orang tua untuk memiliki kebiasaan baik menyikat gigi di waktu yang tepat. Karena kami percaya bahwa anak memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan sesuatu, termasuk juga perilaku komunitas yang berkaitan dengan sanitasi dan higienitas," ujar drg Mirah.


Hingga akhir 2014 nanti, Pepsodent mentargetkan kegiatan sikat gigi bersama ini bisa diikuti oleh sekitar 1 juta anak di Indonesia.


Sumber : Beritasatu..com

0 Response to "Kesehatan Gigi Pengaruhi Kemampuan Akademis dan Psikologi Anak"

Post a Comment