5 Cara Otak 'Menipu' Kita


Otak merupakan aset paling mahal yang dimiliki semua manusia yang pernah hidup. Dengan bantuan benda yang tersembunyi di dalam tengkorak ini, segala aktivitas manusia selama hidup bisa diatur.

Bahkan, pengaturan aktivitas kita oleh otak dilakukan secara mendetail setiap detiknya. Tidak pernah sekalipun otak berhenti bekerja untuk beristirahat meskipun pada saat kita tidur.


Oleh karenanya, jika diibaratkan komputer, komputer kita memiliki spesifikasi tinggi dan dilengkapi pula dengan sistem operasi yang amat pintar. Namun, saking pintarnya otak ini, seringkali kita sebagai manusia 'ditipu' olehnya.


Banyak hal yang sebenarnya tak masuk akal namun bisa dimanipulasi oleh otak kita agar bisa kita terima. Kira-kira, bagaimana otak bisa membohongi kita? Simak ulasannya seperti yang dilansir oleh Cracked berikut ini.


1. Mengubah persepsi

Hal ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti dari Amerika Serikat pada 1998. Dalam sebuah penelitian dengan menggunakan tangan palsu, ditemukan fakta bahwa kita bisa ditipu secara diam-diam oleh otak.


Seperti yang diperlihatkan dalam video di atas, uji coba ini pertama kali memberikan perlakuan yang sama terhadap tangan kita dan tangan palsu. Setelah beberapa menit, ternyata kita bisa merasakan apa yang terjadi pada tangan palsu tersebut meskipun tangan asli tak diberikan perlakuan.


Sebagai contoh, ketika tangan palsu tersebut dipukul dengan palu, sang wanita tiba-tiba mengangkat tangannya sendiri. Padahal, tidak diberikan perlakuan apapun pada tangan aslinya ini.


Menurut para peneliti, hal ini disebabkan karena mata kita yang dialihkan persepsinya oleh otak. Hal seperti ini sebenarnya mirip dengan bagaimana kita mengetik tanpa melihat keyboard atau menyetir tanpa melihat pedal gas.


2. Membuat perspektif


Melihat gambar di atas, pastinya Anda akan mengira bahwa garis merah di kanan lebih panjang dari yang ada di kiri. Namun, jika diukur dengan penggaris, sebenarnya kedua garis merah ini sama panjangnya.


Hal ini bisa terjadi akibat otak kita yang selalu memaksa input gambar apapun menjadi tiga dimensi. Oleh karenanya, perspektif pun akan dibuat sehingga gambar tiga dimensi bisa muncul.


Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena ini terlihat saat bulan terbit hingga terbenam. Saat mendekati horizon, bulan akan terlihat lebih besar, namun saat di atas ukurannya akan terlihat mengecil. Padahal, tidak ada yang berubah dari ukuran bulan ini baik saat baru muncul atau saat sudah ada di atas.


3. Mengubah selera


Banyak yang bilang bahwa masakan enak walau dibungkus seperti apapun tetap enak. Namun, sebenarnya mereka tak mengetahui bahwa otaklah yang menentukan mana yang enak dan tidak.


Otak bisa memproses mulai dari komposisi warna, penampilan, dan suara, sehingga mempengaruhi resepsi panca indera kita. Tanpa disadari, otak mengontrol apa saja yang kita sukai sebelum kita merasakannya.


Untuk membuktikannya, para peneliti dari London pernah meminta beberapa pecinta anggur untuk merasakan anggur putih. Banyak yang memberikan penilaian bahwa anggur ini memiliki rasa yang enak.


Kemudian, para peneliti memberikan lagi anggur putih tersebut namun diwarnai merah. Hasilnya, ternyata rasa yang dideskripsikan oleh pecinta anggur ini berbeda dari yang sebelumnya.


4. Menghapus obyek dari pandangan

Pernah merasakan sebuah kejadian di mana Anda menyetir dan tiba-tiba ditabrak seseorang yang tak tahu datangnya dari mana? Jika ya, kemungkinan hal ini disebabkan karena otak Anda sedang 'berulah'.


Memang, dalam keadaan tanpa stimulus (bau, suara, benda bergerak) apapun seperti saat menyetir, otak akan memilih untuk mematikan beberapa fungsinya yang tak penting dan fokus pada tugas utama yaitu menyetir. Hal ini pun mengakibatkan orang jadi tak memperhatikan benda di sekelilingnya dan menganggap tak ada apa-apa di dekatnya.


Hal ini pula yang membuat para pilot akhirnya diperintahkan tak boleh kehilangan fokus saat terbang. Karena tak ada stimulus apapun di atas sana, otak akan bekerja seminimal mungkin.


5. Mengubah pendengaran


Pernah salah tangkap pembicaraan? Jika ya, mungkin hal ini disebabkan oleh mata Anda!


Ya, mata yang dikendalikan oleh otak bisa mengendalikan pendengaran kita. Maka, ketika kita melihat mulut seseorang mengatakan sesuatu, sebenarnya kita juga menerjemahkan penglihatan tersebut menjadi pendengaran.


Dalam dunia ilmiah, hal ini sering disebut sebagai efek McGurk di mana penglihatan dijadikan otak sebagai sumber utama apa yang kita dengar. Sementara, telinga hanya akan dijadikan sumber pendengaran sekunder.


Efek seperti ini sendiri muncul saat seseorang mendengarkan pembicaraan dengan orang yang belum mereka kenal dekat. Sementara, jika sudah kenal, kemungkinan otak akan menggunakan telinga daripada mata untuk mendengarkan.


Sumber : Merdeka.com

0 Response to "5 Cara Otak 'Menipu' Kita"

Post a Comment