Manfaat dan Budidaya Terong Putih

Terong Putih bentuknya mirip terong jepang, tetapi ukurannya sedikit lebih besar. Warnanya putih bersih, biasa diolah sebagai campuran isi pasta atau dibuat terung isi daging. Terung atau terong merupakan salah satu jenis sayuran yang sudah dikenal luas masyarakat Indonesia, sayang budidayanya mayoritas di luar pulau Jawa.

Budidaya dari terong putih sendiri belum berkembang dan pemasarannya juga belum sebanyak terong jenis lainnya. Terong putih ini merupakan varietas terong hibrida. Nama lainnya dikenal sebagai terong kania. Bentuk fisik terong ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari terong ungu.

“Tapi rasanya lebih manis, makanya di sini ada yang menjual produk olahan manisan terong kania,” ujar Abbas, petani terong putih di Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Selama ini, budidaya terong putih memang berkembang pesat di kawasan Kalimantan. Selain di dalam negeri, terong putih produksi petani Pulau Borneo itu juga merambah pasar Malaysia.

Mereka tertarik membudidayakan terong ini karena memiliki sejumlah keunggulan dibanding terong lain. Di antaranya tingkat produktivitas tanaman yang relatif tinggi serta tekstur buah yang renyah dan empuk.

Abbas membudidayakan terong putih di lahan seluas setengah hektare (ha). Di atas lahan itu, ia mengaku dapat menanam terong putih sebanyak 10.000 hingga 12.000 batang. Tanaman terong ini sudah bisa dipanen dalam waktu enam bulan.

Setiap batang dapat menghasilkan 2 kilogram (kg) hingga 2,5 kilogram terong putih. Katakanlah di atas lahan setengah ha itu, ia menanam 10.000 batang, maka sekali panen, ia bisa mendapat sekitar 20 ton terong putih.

Di Kalimantan, harga pasaran terong itu Rp 6.000 per kg. Saat pasokan sedang sulit, harganya bisa tembus Rp 10.000 per kg. Sementara harga terong biasa hanya berkisar Rp 4.000 per kg.

Dengan harga tersebut, ia dapat meraup omzet sekitar Rp 120 juta sekali panen. "Laba bersihnya sekitar 30%," kata Abbas.

Menanam terong putih juga ditekuni Rusmindi, petani asal Pontianak, Kalimantan Barat. Ia telah membudidayakan terong putih sejak satu setengah tahun terakhir di lahan seluas setengah hektare.

"Saya tertarik membudidayakan tanaman ini karena potensi pasarnya saat ini cukup bagus. Terong ini sedang menjadi tren di masyarakat," jelasnya.

Ia menjual terong putih sekitar Rp 5.500-Rp 6.000 per kg. Ia mengaku bisa meraup omzet Rp 135 juta sekali panen. "Laba bersih saya 25% dari omzet," ujarnya.

Pas Kala Panas

Budidaya terong putih tidak terlalu sulit. Asal memperhatikan kondisi tanah, cuaca, dan pemupukan, tanaman ini bisa menghasilkan buah yang maksimal. Terong putih sudah bisa dipanen pada usia 65 hari. Lantaran harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, hindari budidaya di musim hujan.

Budidaya terong putih tidak jauh berbeda dengan budidaya terong jenis lainnya. Terong putih dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl). Terong ini cocok dibudidayakan di tanah lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, dan memiliki sistem pengairan yang bagus.

Abbas, petani terong putih dari Kubu Raya, Kalimantan Barat bilang, derajat keasaman (pH) tanah harus diperhatikan. Umumnya pH yang dibutuhkan antara 6-7. “Di Kalimantan, pH tanahnya masih di bawah 4, jadi perlu pengapuran dalam persiapan lahannya,” jelasnya.

Sebaiknya, penanaman awal dilakukan saat hendak memasuki musim panas. Alasannya, pengendalian airnya relatif lebih mudah. Pengolahan tanah meliputi pembersihan rumput liar di sekitar kebun, dan pembajakan sedalam 30 centimeter (cm) untuk membuat gundukan tanah atau bedengan sesuai lahan yang ada. Lebar bedengan sekitar 100 cm dengan jarak antar bedengan sekitar 40-60 cm.

Abbas menyarankan, agar menyebarkan pupuk secukupnya di lahan tersebut. Pemupukan selanjutnya bisa dilakukan setiap 10 hari hingga tanaman mencapai usia 45 hari. Sebaiknya, petani menggunakan fungisida sebagai anti jamur. Bila perawatan dilakukan secara telaten, pada usia 65 hari, terong putih sudah mulai berbuah dan bisa dipanen.

“Tapi buahnya itu tidak matang sekaligus. Setidaknya panennya itu setiap empat hari sekali. Jadi ada 32 kali pemetikan,” tandasnya.

Dalam setahun, tanaman ini bisa dua kali panen dengan rata-rata produksi per batang mencapai 2 kilogram (kg) hingga 2,5 kg. Dari pengalaman Abbas, di atas lahan setengah hingga satu hektare bisa ditanam 10.000 hingga 12.000 batang tanaman terong putih. Tapi , setelah panen selesai dan kembali ingin membudidayakan terong putih sebaiknya menggunakan lahan lain. Hal itu untuk menghindari serangan hama yang mungkin sudah lebih adaptif.

Rusmindi, petani asal Pontianak menambahkan, terong putih bisa tumbuh subur di suhu udara antara 22 derajat celcius sampai 30 derajat celcius. Selain itu, tanaman ini harus mendapatkan sinar matahari yang cukup. Makanya, kata dia, budidaya terong putih sulit dilakukan di musim hujan.

Sebab, selain hama jamur sulit kendalikan, sistem pengairan juga harus diperhatikan agar tidak ada genangan air di atas lahan. Jika sudah terkena hama, daun tanaman ini akan mengerut dan kering. Hama bisa diberantas dengan menggunakan Basudin 40 WP dan Bayrusi 125 EC.ktn,ins

Obati Gugup hingga Encok

Terong (Solanum melongena) ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan .

Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri mengandung banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu boleh dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung alkaloid nikotin. Ini tidaklah mengherankan karena terong adalah saudara dekat tembakau . Ukuran buah terong berbeda-beda antara kecil hingga besar, bergantung kepada budidayanya. Buah tersebut mempunyai berbagai warna , terutama ungu, hijau, dan putih.

Manfaatnya pun beragam, mulai obat kontrasepsi hingga encok karena bisa menghambat kerusakan pembuluh darah.Buah ini diketahui punya manfaat sebagai antikejang, anti kanker , dan pendepak gangguan pembuluh darah. Bahkan di Nigeria digunakan sebagai tanaman kontrasepsi, terutama untuk kaum pria. Masyarakat Nigeria juga mendewakan tumbuhan ini karena bisa meredam penyakit gugup. Kemampuan ini telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut yang diberi sari terong mentah.

Buah terong mengandung striknin, skopolamin, skopoletin, dan skoparon yang bisa menghambat serangan sawan, gugup, atau kekejangan saraf. Maka, buah ini bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan epilepsi dan penyakit kejang lainnya, seperti yang diyakini dalam pengobatan tradisional.

Di Korea terong yang telah dikeringkan bila dikonsumsi bisa pula mengobati sakit pinggang, encok, pinggang kaku, dan nyeri lainnya. Secara empiris, sayuran ini pun mampu mengobati campak, cacar air , ketergantungan alkohol, gastritis, dan luka bakar.

Jus terong bisa menekan kerusakan pada sel-sel dengan penyimpangan kromosom sebagai pertanda adanya kanker. Kandungan tripsin (protease ) inhibitor pada buah ini diyakini bisa melawan serangan zat pemicu kanker. Buah ini sangat baik untuk mengurangi risiko penyakit kanker.

Buah ini juga bisa menetralkan kerusakan pembuluh darah arteri. Dengan begitu, ia dapat menekan dan mengatasi arterosklerosis; penyakit yang disebabkan oleh terganggunya transportasi darah dan zat makanan pada pembuluh darah arteri.

Gangguan itu terjadi akibat timbunan lemak dan kolesterol di pembuluh darah. Dampaknya, kerja jantung pun terganggu. Organ vital ini akan kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh yang bisa membahayakan nyawa. Gangguan pembuluh darah ini bisa dikurangi, bahkan ditanggulangi dengan cara mengonsumsi terong.


Untuk pemeliharaan dari terong putih ini tidak terlalu merepotkan, sebab terong putih ini jarang terkena hama. So buat sobat-sobat yang tertarik dengan terong putih ini bisa buka usaha dalam memproduksi terong putih ini dengan jumlah permintaan pasar yang tinggi dan persaingannya tidak terlalu ramai.

Referensi lengkapnya lihat disini :
Referensi 1
Referensi 2

2 Responses to "Manfaat dan Budidaya Terong Putih"