Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata asap kendaraan bermotor dan pabrik juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak.
Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.
Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New-York yang telah terpapar oleh polusi udara yang tinggi akan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH.
PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon seperti rokok.
Di daerah perkotaan, PAH terutama dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meskipun penurunan IQ yang terjadi hanya 4 poin, namun hal tersebut sudah cukup mempengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata asap kendaraan bermotor dan pabrik juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak. Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, DirekturColumbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.
Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New-York yang telah terpapar oleh polusi udara yang tinggi akan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH. PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon seperti rokok. Di daerah perkotaan, PAH terutama dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meskipun penurunan IQ yang terjadi hanya 4 poin, namun hal tersebut sudah cukup mempengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Bagaimana Cara Melindungi Otak dari Kerusakan Akibat Polusi Udara?
Dengan mengetahui buruknya pengaruh polusi udara terhadap otak, sudah sewajarnya untuk mengambil suatu tindakan aktif dalam menjaga kesehatan otak. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar otak tetap sehat di tengah tingginya polusi udara (seperti di kota-kota besar) antara lain :
1. Tanam tumbuhan di sekitar rumah.
Cara terbaik untuk menjaga otak dari polusi adalah dengan menghilangkan polutan dari udara. Cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan menanam pohon atau tanaman di rumah.
2. Pilih waktu yang tepat untuk berolah raga.
Olah raga sebaiknya dilakukan saat kadar polusi udara tidak terlalu tinggi, yaitu pada pagi hari, sebelum kendaraan bermotor banyak beroperasi. Pertimbangkanlah kualitas udara di lingkungan anda sebelum memutuskan untuk berolah raga di tempat terbuka.
3. Kurangi intensitas olah raga di lingkungan dengan kadar polusi yang tinggi.
Jika tingginya polusi udara tetap tidak dapat dihindari, pilihlah olahraga dengan intensitas yang lebih ringan saat melakukan olahraga di tempat terbuka, seperti lebih memilih untuk berjalan kaki daripada berlari.
4. Hindari berolahraga di jalanan utama dengan kepadatan kendaraan yang tinggi (macet).
Meminimalisasi paparan otak terhadap polutan berbahaya di udara dengan cara yang telah disebutkan di atas merupakan langkah yang dapat segera dilakukan untuk mencegah kerusakan otak akibat polusi udara. Lindungilah otak anda dari sekarang.
Sumber : klikdokter.com
Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.
Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New-York yang telah terpapar oleh polusi udara yang tinggi akan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH.
PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon seperti rokok.
Di daerah perkotaan, PAH terutama dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meskipun penurunan IQ yang terjadi hanya 4 poin, namun hal tersebut sudah cukup mempengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata asap kendaraan bermotor dan pabrik juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak. Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, DirekturColumbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.
Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New-York yang telah terpapar oleh polusi udara yang tinggi akan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH. PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon seperti rokok. Di daerah perkotaan, PAH terutama dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meskipun penurunan IQ yang terjadi hanya 4 poin, namun hal tersebut sudah cukup mempengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Bagaimana Cara Melindungi Otak dari Kerusakan Akibat Polusi Udara?
Dengan mengetahui buruknya pengaruh polusi udara terhadap otak, sudah sewajarnya untuk mengambil suatu tindakan aktif dalam menjaga kesehatan otak. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar otak tetap sehat di tengah tingginya polusi udara (seperti di kota-kota besar) antara lain :
1. Tanam tumbuhan di sekitar rumah.
Cara terbaik untuk menjaga otak dari polusi adalah dengan menghilangkan polutan dari udara. Cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan menanam pohon atau tanaman di rumah.
2. Pilih waktu yang tepat untuk berolah raga.
Olah raga sebaiknya dilakukan saat kadar polusi udara tidak terlalu tinggi, yaitu pada pagi hari, sebelum kendaraan bermotor banyak beroperasi. Pertimbangkanlah kualitas udara di lingkungan anda sebelum memutuskan untuk berolah raga di tempat terbuka.
3. Kurangi intensitas olah raga di lingkungan dengan kadar polusi yang tinggi.
Jika tingginya polusi udara tetap tidak dapat dihindari, pilihlah olahraga dengan intensitas yang lebih ringan saat melakukan olahraga di tempat terbuka, seperti lebih memilih untuk berjalan kaki daripada berlari.
4. Hindari berolahraga di jalanan utama dengan kepadatan kendaraan yang tinggi (macet).
Meminimalisasi paparan otak terhadap polutan berbahaya di udara dengan cara yang telah disebutkan di atas merupakan langkah yang dapat segera dilakukan untuk mencegah kerusakan otak akibat polusi udara. Lindungilah otak anda dari sekarang.
Sumber : klikdokter.com
artikel yang di berikan sangat bagus dan bermanfaat untuk kita semua
ReplyDelete