Siapapun orangtua ingin sekali anaknya cerdas. Tapi bagaimana membentuknya? Nah, pakar tumbuh kembang anak, Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) membeberkan rahasianya.
Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak & Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr. Soetomo FK Unair, Surabaya menyebut dua faktor kunci keberhasilan sebagai pembentuk kecerdasan dan perilaku pada masa awal kehidupan anak adalah sirkuit jaringan otak yang terbentuk normal sesuai tahapan usia. Yang kedua adalah input eksternal dalam lingkungan sehari-hari oleh orang tua.
"Untuk membentuk kedua faktor itu dibutuhkan asupan nutrisi dan juga stimulasi dari orang tua dan lingkungan. Ini karena kualitas nutrisi dan stimulasi yang seimbang sangat krusial bagi anak," katanya saat temu media berupa seminar dan workshop Siapkan Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini' yang diselenggarakan Morinaga akhir pekan lalu.
Nutrisi dan stimulasi adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk kecerdasan anak pada masa tumbuh kembang dan bagian pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua.
"Jadi keduanya harus diperhatikan dengan baik di periode sensitif terutama di masa kritis yang terjadi sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Terlebih masa kritis merupakan saat terbaik memprogram kecerdasan pada anak, serta melakukan koreksi pada perkembangan anak," katanya.
Ia menyebut seribu hari pertama kehidupan anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun merupakan periode kritis yang menjadi penentu tumbuh kembang otak anak.
Pada masa ini sirkuit otak tumbuh dan terbentuk nyaris sempurna hingga disebut sebagai window of opportunity, karena otak anak menyerap dengan baik dan cepat setiap informasi yang diberikan oleh lingkungan.
"Oleh karena itu sangat penting bagi orang tua memiliki pengetahuan mengenai kebutuhan anak di setiap tahapan tumbuh kembang, agar kecerdasan anak dapat berkembang dengan maksimal sesuai usianya," kata Ahmad Suryawan.
Pemahaman yang baik akan menuntun orang tua mengetahui nutrisi terbaik yang harus diberikan, saat yang tepat kapan anak mulai berjalan, berbicara dan siap menerima stimulasi yang sesuai usianya.
"Pada masa seribu hari pertama kehidupan anak hingga berusia 6 tahun merupakan periode sensitif untuk membentuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak, termasuk melakukan koreksi bila terjadi gangguan pada anak,"katanya. (Eko Sutriyanto, tribunnews.com )
Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak & Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr. Soetomo FK Unair, Surabaya menyebut dua faktor kunci keberhasilan sebagai pembentuk kecerdasan dan perilaku pada masa awal kehidupan anak adalah sirkuit jaringan otak yang terbentuk normal sesuai tahapan usia. Yang kedua adalah input eksternal dalam lingkungan sehari-hari oleh orang tua.
"Untuk membentuk kedua faktor itu dibutuhkan asupan nutrisi dan juga stimulasi dari orang tua dan lingkungan. Ini karena kualitas nutrisi dan stimulasi yang seimbang sangat krusial bagi anak," katanya saat temu media berupa seminar dan workshop Siapkan Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini' yang diselenggarakan Morinaga akhir pekan lalu.
Nutrisi dan stimulasi adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk kecerdasan anak pada masa tumbuh kembang dan bagian pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua.
"Jadi keduanya harus diperhatikan dengan baik di periode sensitif terutama di masa kritis yang terjadi sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Terlebih masa kritis merupakan saat terbaik memprogram kecerdasan pada anak, serta melakukan koreksi pada perkembangan anak," katanya.
Ia menyebut seribu hari pertama kehidupan anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun merupakan periode kritis yang menjadi penentu tumbuh kembang otak anak.
Pada masa ini sirkuit otak tumbuh dan terbentuk nyaris sempurna hingga disebut sebagai window of opportunity, karena otak anak menyerap dengan baik dan cepat setiap informasi yang diberikan oleh lingkungan.
"Oleh karena itu sangat penting bagi orang tua memiliki pengetahuan mengenai kebutuhan anak di setiap tahapan tumbuh kembang, agar kecerdasan anak dapat berkembang dengan maksimal sesuai usianya," kata Ahmad Suryawan.
Pemahaman yang baik akan menuntun orang tua mengetahui nutrisi terbaik yang harus diberikan, saat yang tepat kapan anak mulai berjalan, berbicara dan siap menerima stimulasi yang sesuai usianya.
"Pada masa seribu hari pertama kehidupan anak hingga berusia 6 tahun merupakan periode sensitif untuk membentuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak, termasuk melakukan koreksi bila terjadi gangguan pada anak,"katanya. (Eko Sutriyanto, tribunnews.com )
0 Response to "2 Cara Manjur Untuk Mencerdaskan Otak Anak di Masa 2 Tahun Pertama Usianya"
Post a Comment