Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah terdapat perbedaan aktivitas otak antara wanita dan pria pada saat orgasme?
Peneliti dari The University of Groningen menggunakan PET scan untuk mengamati berbagai daerah di otak yang akan aktif dan menurun atau ”mati” selama aktivitas seksual.
Subjek penelitian tersebut dilihat aktivitas seksualnya pada saat istirahat, saat sedang aktif secara seksual dan pada saat mengalami orgasme.
Ternyata ditemukan tidak terlalu banyak perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pada pria dan wanita, daerah otak di belakang mata kiri yang disebut dengan korteks lateral orbitofrontal akan ”mati” aktivitasnya selama orgasme.
Area ini merupakan daerah akal dan kontrol perilaku, sehingga jika orang mengalami orgasme akan kehilangan kendali. Selain itu aktivitas otak pada saat orgasme menyerupai aktivitas otak orang yang menggunakan heroin.
Namun ada beberapa perbedaan yang ditemui. Ketika seorang perempuan berhubungan seksual, bagian dari batang otak yang disebut dengan periaqueductal gray (PAG) diaktifkan yang berfungsi mengendalikan respons kesenangan atau melawan. Selain itu otak perempuan juga menunjukkan penurunan aktivitas di amigdala dan hipokampus, yang berhubungan dengan rasa takut dan kecemasan.
Peneliti berpendapat bahwa perbedaan-perbedaan ini dikarenakan perempuan memiliki kebutuhan lebih untuk merasa aman dan nyaman dalam menikmati seks.
Sekalipun Wanita Pura-pura Orgasme, Tetap Merasakan Sedikit Sensasi
orgasme g-spot seks puas Hal lain yang didapatkan dari studi tersebut adalah bahwa meski perempuan dapat menipu pasangannya dalam hal pencapaian orgasme, namun otaknya tetap menunjukkan kebenaran.
Ketika perempuan diminta untuk berpura-pura orgasme, maka aktivitas otak di dalam otak kecil dan daerah lain yang terkait mengendalikan gerakan akan meningkat.
Akan tetapi hasil scan tidak menunjukkan aktivitas otak yang sama pada perempuan yang mengalami orgasme sesungguhnya.
Sementara itu ada pula yang dapat merasakan orgasme tetapi bukan berasal dari rangsangan kemaluan, misalnya sentuhan di puting susu.
Para peneliti percaya bahwa sensasi yang dikirim dari rangsangan puting susu akan memberikan informasi yang sama dengan rangsangan pada kemaluan.
Pada studi lain, ilmuwan dari University Medical Center dan The University of Groningen di Belanda melakukan beberapa penelitian untuk menentukan aktivitas otak selama terjadi rangsangan seksual. Tim peneliti juga menggunakan alat scan otak untuk mengamati aktivitas otak wanita saat orgasme.
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat penurunan aliran darah menuju bagian depan dari otak yang merupakan bagian yang penting untuk fungsi eksekusi. Hal sebaliknya terjadi pada area otak lainnya, dimana area lain di otak menjadi lebih aktif. Sebagai contoh adalah otak kecil, yang mungkin terlibat pada kontraksi otot yang terjadi saat orgasme.
Sumber : klikdokter.com
Peneliti dari The University of Groningen menggunakan PET scan untuk mengamati berbagai daerah di otak yang akan aktif dan menurun atau ”mati” selama aktivitas seksual.
Subjek penelitian tersebut dilihat aktivitas seksualnya pada saat istirahat, saat sedang aktif secara seksual dan pada saat mengalami orgasme.
Ternyata ditemukan tidak terlalu banyak perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pada pria dan wanita, daerah otak di belakang mata kiri yang disebut dengan korteks lateral orbitofrontal akan ”mati” aktivitasnya selama orgasme.
Area ini merupakan daerah akal dan kontrol perilaku, sehingga jika orang mengalami orgasme akan kehilangan kendali. Selain itu aktivitas otak pada saat orgasme menyerupai aktivitas otak orang yang menggunakan heroin.
Namun ada beberapa perbedaan yang ditemui. Ketika seorang perempuan berhubungan seksual, bagian dari batang otak yang disebut dengan periaqueductal gray (PAG) diaktifkan yang berfungsi mengendalikan respons kesenangan atau melawan. Selain itu otak perempuan juga menunjukkan penurunan aktivitas di amigdala dan hipokampus, yang berhubungan dengan rasa takut dan kecemasan.
Peneliti berpendapat bahwa perbedaan-perbedaan ini dikarenakan perempuan memiliki kebutuhan lebih untuk merasa aman dan nyaman dalam menikmati seks.
Sekalipun Wanita Pura-pura Orgasme, Tetap Merasakan Sedikit Sensasi
orgasme g-spot seks puas Hal lain yang didapatkan dari studi tersebut adalah bahwa meski perempuan dapat menipu pasangannya dalam hal pencapaian orgasme, namun otaknya tetap menunjukkan kebenaran.
Ketika perempuan diminta untuk berpura-pura orgasme, maka aktivitas otak di dalam otak kecil dan daerah lain yang terkait mengendalikan gerakan akan meningkat.
Akan tetapi hasil scan tidak menunjukkan aktivitas otak yang sama pada perempuan yang mengalami orgasme sesungguhnya.
Sementara itu ada pula yang dapat merasakan orgasme tetapi bukan berasal dari rangsangan kemaluan, misalnya sentuhan di puting susu.
Para peneliti percaya bahwa sensasi yang dikirim dari rangsangan puting susu akan memberikan informasi yang sama dengan rangsangan pada kemaluan.
Pada studi lain, ilmuwan dari University Medical Center dan The University of Groningen di Belanda melakukan beberapa penelitian untuk menentukan aktivitas otak selama terjadi rangsangan seksual. Tim peneliti juga menggunakan alat scan otak untuk mengamati aktivitas otak wanita saat orgasme.
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat penurunan aliran darah menuju bagian depan dari otak yang merupakan bagian yang penting untuk fungsi eksekusi. Hal sebaliknya terjadi pada area otak lainnya, dimana area lain di otak menjadi lebih aktif. Sebagai contoh adalah otak kecil, yang mungkin terlibat pada kontraksi otot yang terjadi saat orgasme.
Sumber : klikdokter.com
0 Response to "Apakah Pada Pria dan Wanita Ada Kesamaan Kinerja Otak Pada Saat Orgasme ?"
Post a Comment