Kerap ditemui orang yang sering mendapati dirinya stres akan lebih mudah terserang penyakit. Hal ini ternyata berhubungan dengan kemampuan tubuh untuk membuat perlindungan diri melalui sistem kekebalan tubuh. Orang yang mengalami stres berkepanjangan memiliki sistem kekebalan lebih buruk dibanding orang yang bisa mengendalikan pikirannya. Demikian menurut studi yang dilakukan Ohio State University seperti dikutip Times of India.
Menurut John Sheridan, penulis utama studi, stres kronis akan memengaruhi aktivitas gen dalam sel kekebalan yang bertugas melawan infeksi atau trauma. Sel kekebalan ini biasanya bertugas menghadapi benda asing yang masuk ke tubuh. Namun dalam kasus stres kronis, sel kekebalan seakan dipaksa untuk “bertempur” melawan benda asing yang tidak pernah ada wujudnya. Pasalnya, stres melawan psikologi seseorang dan tidak ada bentuk riilnya.
Akibatnya, justru gen kekebalan tubuh akan menyebabkan peradangan yang terkait dengan banyak masalah kesehatan. Selain itu, stres yang terjadi berulang kali akan memicu sistem saraf simpatik merangsang pembentukan sel-se darah baru. Namun, aktivasi yang terus-menerus ini mempunyai efek negatif dalam jangka panjang.
“Jenis stres kronis mengubah aktivasi, atau ekspresi gen dalam sel-sel kekebalan,” kata Sheridan.
Oleh sebab itu, disarankan kepada karyawan yang memiliki atasan buruk untuk bisa memperhatikan masalah ini. Pasalnya, stres dalam jangka panjang hanya akan mengusik kesehatan sehingga mudah jatuh sakit.
Sumber : sidomi.com
Menurut John Sheridan, penulis utama studi, stres kronis akan memengaruhi aktivitas gen dalam sel kekebalan yang bertugas melawan infeksi atau trauma. Sel kekebalan ini biasanya bertugas menghadapi benda asing yang masuk ke tubuh. Namun dalam kasus stres kronis, sel kekebalan seakan dipaksa untuk “bertempur” melawan benda asing yang tidak pernah ada wujudnya. Pasalnya, stres melawan psikologi seseorang dan tidak ada bentuk riilnya.
Akibatnya, justru gen kekebalan tubuh akan menyebabkan peradangan yang terkait dengan banyak masalah kesehatan. Selain itu, stres yang terjadi berulang kali akan memicu sistem saraf simpatik merangsang pembentukan sel-se darah baru. Namun, aktivasi yang terus-menerus ini mempunyai efek negatif dalam jangka panjang.
“Jenis stres kronis mengubah aktivasi, atau ekspresi gen dalam sel-sel kekebalan,” kata Sheridan.
Oleh sebab itu, disarankan kepada karyawan yang memiliki atasan buruk untuk bisa memperhatikan masalah ini. Pasalnya, stres dalam jangka panjang hanya akan mengusik kesehatan sehingga mudah jatuh sakit.
Sumber : sidomi.com
0 Response to "Inilah Penjelasan Ilmiah Bagaimana Stres Bisa Membuat Orang Jadi Jatuh Sakit"
Post a Comment