‘You are what you eat’ atau ‘Anda adalah apa yang Anda makan’, sepertinya prinsip ini sudah terbukti secara ilmiah. Beberapa penelitian membuktikan bahwa makanan yang buruk, seperti makanan kaya lemak jenuh dan sedikit serat, ditambah jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko Anda dalam mengalami berbagai penyakit seperti penyakit jantung. Namun ternyata makanan yang Anda konsumsi tidak hanya berpengaruh pada terjadinya penyakit, tapi juga berpotensi dalam menjaga kesehatan mental Anda.
Gangguan psikiatri seperti depresi dan cemas merupakan sebuah kelainan yang melibatkan gangguan pada senyawa kimia dalam otak, setidaknya itu yang telah kita ketahui saat ini. Pengobatan yang sudah digunakan umumnya adalah pengobatan yang mengubah metabolisme atau jumlah senyawa kimia di otak. Namun sebuah prospek pendekatan pengobatan baru ditemukan yaitu berupa pola makan.
Penelitian yang mempelajari hubungan antara diet dan kesehatan mental merupakan bidang yang baru dipelajari. Dalam sebuah penelitian pada 5000 orang Norwegia, dipelajari kejadian depresi, cemas dan gangguan bipolar pada kelompok orang yang mengkonsumsi makanan tradisional dibandingkan kelompok yang mengkonsumsi makanan yang sudah diproses atau fast food.
Makanan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makanan yang minim pengolahan secara kimia dan kaya nutrisi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejadian depresi, cemas dan bipolar lebih rendah pada kelompok makanan tradisional. Walaupun penelitian menunjukkan adanya hubungan antara makanan dengan kesehatan mental, namun masih belum diketahui secara jelas mekanisme yang menyebabkannya.
Kesehatan mental merupakan keadaan multifaktor dan memerlukan sebuah penanganan yang terintegrasi. Dalam mencari solusi dari masalah mental diperlukan berbagai intervensi dari berbagai faktor. Selain pengobatan, pengaturan pola hidup yang lebih sehat juga dapat dicoba. Solusi ini adalah solusi yang murah namun berpotensi membantu penanganan berbagai gangguan psikiatri.
Sumber : klikdokter.com
Gangguan psikiatri seperti depresi dan cemas merupakan sebuah kelainan yang melibatkan gangguan pada senyawa kimia dalam otak, setidaknya itu yang telah kita ketahui saat ini. Pengobatan yang sudah digunakan umumnya adalah pengobatan yang mengubah metabolisme atau jumlah senyawa kimia di otak. Namun sebuah prospek pendekatan pengobatan baru ditemukan yaitu berupa pola makan.
Penelitian yang mempelajari hubungan antara diet dan kesehatan mental merupakan bidang yang baru dipelajari. Dalam sebuah penelitian pada 5000 orang Norwegia, dipelajari kejadian depresi, cemas dan gangguan bipolar pada kelompok orang yang mengkonsumsi makanan tradisional dibandingkan kelompok yang mengkonsumsi makanan yang sudah diproses atau fast food.
Makanan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makanan yang minim pengolahan secara kimia dan kaya nutrisi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejadian depresi, cemas dan bipolar lebih rendah pada kelompok makanan tradisional. Walaupun penelitian menunjukkan adanya hubungan antara makanan dengan kesehatan mental, namun masih belum diketahui secara jelas mekanisme yang menyebabkannya.
Kesehatan mental merupakan keadaan multifaktor dan memerlukan sebuah penanganan yang terintegrasi. Dalam mencari solusi dari masalah mental diperlukan berbagai intervensi dari berbagai faktor. Selain pengobatan, pengaturan pola hidup yang lebih sehat juga dapat dicoba. Solusi ini adalah solusi yang murah namun berpotensi membantu penanganan berbagai gangguan psikiatri.
Sumber : klikdokter.com
0 Response to "Makanan Tradisional Lebih Sehat Daripada Fast Food"
Post a Comment