Gizi buruk bisa berisiko buruk pula pada anak dan balita, terutama berdampak pada perkembangan otak mereka.
"Bila kondisi gizi buruk itu terus terjadi, pertumbuhan dan kemampuan otak anak sulit berkembang," kata dokter Damayanti Rusli Syarif, Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen IKA FKUI-RSCM di Jakarta.
Damayanti yang juga Ketua UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), menuturkan dalam proses pertumbuhan seorang manusia, usia emas anak dan balita adalah masa-masa di mana perkembangan badan dan kemampuan otak mencapai titik yang paling maksimal.
"Masalah gizi balita, menentukan kualitas manusia di masa depan," kata Damayanti di sela-sela seminar Indonesia Cinta Sehat melalui Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak, dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Anak Nasional 2013.
Untuk meningkatkan kualitas tersebut, lanjutnya, maka pendekatan utama yang harus dilakukan adalah deteksi dini masalah gizi, serta praktek pemberian makanan yang tepat dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Hal yang bisa dilakukan untuk deteksi dini masalah gizi, katanya, adalah dengan memantau pertumbuhan balita dengan menggunakan KMS, yakni menimbang berat badan, mengukur panjang badan, serta lingkar kepala. Pemantauan ini bisa dilakukan di Posyandu, Posde, Puskesmas, rumah sakit, dan bidan serta dokter praktik mandiri.
Menurut dia, deteksi lebih lanjut bisa dilakukan dengan frekuensi 5., yaitu pada masa-masa awal pertumbuhan anak di setiap bulan pada tahun pertama, setiap 3 bulan pada tahun kedua dan ketiga. Setiap 6 bulan pada tahun keempat dan kelima usia anak.
"Orangtua juga harus bersikap proaktif untuk mengonsultasikan pada petugas kesehatan, jika terdapat penyimpangan dari garis pertumbuhan anaknya," ungkap Damayanti.
Dalam 3 tahun pertama usia anak, katanya, terjadi pertumbuhan otak yang pesat. Dari sekitar 400 gram saat lahir menjadi 1.200 gram pada usia 3 tahun.
Dia menambahkan anak merupakan generasi penerus, sehingga mempunyai nilai penting bagi keluarga, masyarakat, dan negara. Kualitas anak ditentukan oleh proses tumbuh kembang di 3 tahun pertama sang anak, yang harus sesuai dengan pertumbuhan otaknya.
Sumber : bisnis.com
"Bila kondisi gizi buruk itu terus terjadi, pertumbuhan dan kemampuan otak anak sulit berkembang," kata dokter Damayanti Rusli Syarif, Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen IKA FKUI-RSCM di Jakarta.
Damayanti yang juga Ketua UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), menuturkan dalam proses pertumbuhan seorang manusia, usia emas anak dan balita adalah masa-masa di mana perkembangan badan dan kemampuan otak mencapai titik yang paling maksimal.
"Masalah gizi balita, menentukan kualitas manusia di masa depan," kata Damayanti di sela-sela seminar Indonesia Cinta Sehat melalui Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak, dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Anak Nasional 2013.
Untuk meningkatkan kualitas tersebut, lanjutnya, maka pendekatan utama yang harus dilakukan adalah deteksi dini masalah gizi, serta praktek pemberian makanan yang tepat dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Hal yang bisa dilakukan untuk deteksi dini masalah gizi, katanya, adalah dengan memantau pertumbuhan balita dengan menggunakan KMS, yakni menimbang berat badan, mengukur panjang badan, serta lingkar kepala. Pemantauan ini bisa dilakukan di Posyandu, Posde, Puskesmas, rumah sakit, dan bidan serta dokter praktik mandiri.
Menurut dia, deteksi lebih lanjut bisa dilakukan dengan frekuensi 5., yaitu pada masa-masa awal pertumbuhan anak di setiap bulan pada tahun pertama, setiap 3 bulan pada tahun kedua dan ketiga. Setiap 6 bulan pada tahun keempat dan kelima usia anak.
"Orangtua juga harus bersikap proaktif untuk mengonsultasikan pada petugas kesehatan, jika terdapat penyimpangan dari garis pertumbuhan anaknya," ungkap Damayanti.
Dalam 3 tahun pertama usia anak, katanya, terjadi pertumbuhan otak yang pesat. Dari sekitar 400 gram saat lahir menjadi 1.200 gram pada usia 3 tahun.
Dia menambahkan anak merupakan generasi penerus, sehingga mempunyai nilai penting bagi keluarga, masyarakat, dan negara. Kualitas anak ditentukan oleh proses tumbuh kembang di 3 tahun pertama sang anak, yang harus sesuai dengan pertumbuhan otaknya.
Sumber : bisnis.com
0 Response to "Jangan Anggap Remeh Masalah Gizi Anak"
Post a Comment