"Akan ada ketakutan sendiri bagi siswi walaupun tidak pernah melakukan hubungan seks. Itu akan menimbulkan efek psikologis bagi siswi," kata Tunggal di Kantor ICW, Jakarta, yang dicetak oleh situs www.tribunnews.com.
Tunggal menuturkan, rusaknya selaput dara (hymen) wanita bukan karena hubungan seks saja. Menurutnya, saat seorang wanita naik sepeda dan terjatuh lalu mengenai selaput dara tersebut berpotensi rusak.
"Jadi jatuh naik sepeda itu yang mengenai hymen itu kan tidak bisa dikatakan tidak perawan," ujarnya.
Tunggal mengatakan, dengan adanya tes keperawanan bukan malah untuk memberikan pendidikan bagi siswa, tapi memberikan penghakiman.
Gagasan tes keperawanan tersebut menurutnya bersifat diskriminatif dan merupakan bentuk pelecehan terhadap remaja putri.
"Ini (tes keperawanan) betul-betul menjadi simbol bahwa perempuan tidak punya otoritas terhadap tubuhnya sendiri," pungkasnya.
Referensi
0 Response to "Tes Keperawanan Berdampak Buruk Buat Psikologi Siswi"
Post a Comment