Banyak Gerak Anak Makin Cerdas

Ilustrasi | ciricara.com

Jangan buru-buru mencap nakal jika si anak aktif dan banyak bergerak. Jangan pula membatasi aktivitas anak, khususnya kegiatan yang berhubungan fungsi motorik anak. Sebab, faktanya banyak bergerak justru membuat anak makin cerdas.

Hal tersebut diutarakan Konsultan neuroscience terapan dari Smart Brain Energy, Anne Gracia dalam d iskusi neurokinestetik di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

“Banyak gerak itu bisa membuat anak cerdas, karena gerakan dapat membuat anak terlatih dan semakin sering dilatih maka fungsi otak akan berkembang,” kata Anne.

Hal tersebut, lanjut Anne dikarenakan integrasi yang baik antara proses berpikir dan tubuh secara simultan akan menjadikan gerakan, yang terkait dengan panca indera dan dua sistem keseimbangan, sebagai penerima rangsang. Disamping itu, neurokinestetik adalah bentuk stimulasi yang dapat mendukung berkembangnya kecerdasan majemuk anak.

“Perkembangan anak itu dimulai dari perkembangan motorik melalui neurokinestetik,” kata Anne.
Anne menjelaskan bahwa anak yang mendapatkan stimulasi yang merangsang kecerdasan kinestetiknya, secara otomatis akan mendapatkan dukungan berkembangnya kecerdasan majemuk. 

Setidaknya ada delapan kecerdasan majemuk yang dapat berkembang melalui stimulasi neurokinestetik, seperti cerdas bahasa, cerdas matematika, cerdas spasial, cerdas fisik, cerdas musik, cerdas interpersonal, cerdas intrapersonal, dan cerdas alam.

“Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan kematangan saraf yang mematangkan gerak refleks menjadi gerak yang terkendali dan terkoordinasi,” jelas Anne.

Lebih lanjut Anne menjelaskan bahwa usia nol hingga delapan tahun merupakan masa saat sel-sel otak anak berkembang dan berkoneksi dengan sangat cepat hingga mencapai 80 persen.

“Pada masa inilah peran orang tua dalam memberikan stimulan ataupun rangsangan yang tepat sangat dibutuhkan karena stimulasi juga mampu membentuk karakter anak sejak usia dini,” tandas Anne.

Ditambahkan dokter spesialis syaraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr.dr. Yetty Ramli, SpS(K), perkembangan kinestetik anak bisa mempengaruhi perkembangan otak.

“Anak yang gerakan motoriknya mencapai kemampuan maksimal, itu akan mempengaruhi perkembangan otak selanjutnya termasuk kognitifnya,” jelas Yetty.

Menurut dia, anak yang mencapai kemampuan motorik secara maksimal bisa ditandai dari keseimbangan tubuhnya, karena pada dasarnya perkembangan otak anak dimulai dari perkembangan motorik terlebih dahulu.

“Makanya anak itu akan miring, lalu belajar tengkurap, lalu duduk, merangkak, berdiri, lompat, dan berlari. Kalau bicara biasanya belakangan,” jelas Yetty.

Lebih lanjut Yetty menjelaskan bahwa anak yang memiliki kemampuan kinestetik baik akan memiliki rasa percaya diri yang baik, tidak hanya karena memiliki postur tubuh yang baik namun juga memiliki daya kognitif yang baik.

“Itu sebabnya karena perkembangan otaknya berjalan dengan sebagaimana semestinya, dan berkembang dengan baik. Ada koneksi yang terjalin baik,” ungkap Yetty.

Sementara, stimulasi motorik pada anak dapat dilatih sejak bayi, dimulai dengan mengayun-ayunkan bayi dalam gendongan. Ayunan pada tubuh akan merangsang otak kecil anak yang secara otomatis akan meningkatkan daya kognitif anak.

“Jangan hanya diayun, tapi dinyanyikan. Ini akan jadi satu latihan kinestetik awal yang baik,” tambah Yetty.

Referensi

0 Response to "Banyak Gerak Anak Makin Cerdas"

Post a Comment