Pengaruh Musik Pada Otak Anak-Anak Sekolah Dasar “SD”

Setelah beberapa poin kita bahas sebelumnya mengenai musik pada otak siswa sekolah dasar, berikut merupakan lanjutan dari pembahasan poin-poin penelitian dimana penelitian ini dilakukan dengan membagi kelompok siswa SD ke 2 pelatihan, yaitu musik dan melukis dan diketahui bahwa siswa dengan pelatihan musik memiliki peningkatan daya berpikir anak dalam pelatihan yang dilakukan dalam waktu 1 tahun. Berikut ini poin-poin lain dari hasil penelitian;

 Membedah Istilah Teknis

Pemrosesan awal merupakan hal yang terjadi pada otak dalam responnya untuk menstimulisasikan yang tidak fokus (contohnya suara yang dipresentasikan ke anak-anak dalam studi ini sementara mereka fokus pada filem diam). Pemrosesan awal seperti sistem deteksi otomatis dalam otak. Ini merupakan area yang penting dari penelitian sejak perubahan dalam pemrosesan awal yang mungkin merupakan reflektif dari neuroplastisitas.

Electroencephalogram (EEG) telah ada sejak kira-kira tahun 1920an namun dengan kemajuan tekonolgi dan software yang lebih baik, EEG ini menjadi lebih canggih. Penggunaan alat ini dengan cara diletakkan di area otak yang dekat dengan aktivitas otak. EEG ini menghasilkan pola gelombang yang berbeda pada masing-masing electrode.

Negativitas Mismatch mengacu pada bentuk-bentuk gelombang yang berbeda yang dihasilkan dalam sebuah EEG saat beragam pola suara diproses otak. Contohnya, jika urutan berikut telah dipresentasikan ke anak-anak dalam studi: “Ba/Ba/Ba/Ba*/Ba/Ba/Ba/Ba/Ba /Ba*/ Ba/Ba/Ba/...” (Ba* mempresentasikan silabel yang dimainkan  pada durasi atau frekuensi yang berbeda), gelombang yang berbeda akan ditemukan dalam EEG dari anak-anak yang otaknya mendeteksi sebuah perbedaan.

Neuroplastisitas mengacu pada kemampuan otak untuk “menghubungkan” sendiri untuk tujuan pembelajaran atau mengingat sesuatu yang baru atau yang lebih kompleks. Hal ini memerlukan mayoritas koneksi antara neuron yang tidak seperti papan sirkuit. Koneksi neuron dikarakterkan oleh Sinapses, celah kimia yang sangat kecil antara axon dan dendrit

Studi Rinci Lain

Terdapat 12 anak-anak di masing-masing kelompok. Dengan 2 kursus yang berbeda, kelompok yang pertama menerima pelatihan melukis, dan kelompok lainnya mengikuti pelatihan musik dan 2 pelatihan ini diikuti secara intensif dan terus menerus selama 2 tahun. Pada akhir tahun akademik, kelompok siswa dengan pelatihan melukisnya menunjukan karya mereka dan begitu juga kelompok siswa yang memperoleh pelatihan musik, mereka menampilkan sebuah konser.

Dalam tahun akademik pertama, anak-anak menerima pelajaran 2x 45 menit setiap minggunya. Dan tahun ajaran kedua, 1x 45 menit setiap minggunya. Pengujian telah selesai setelaj 2 tahun akademik mengukur potensi yang diperoleh dari pelatihan selama 6-12 bulan secara respektif.

Perbedaan antara 2 kelompok ini dalam persepsi berbicara dan pemrosesan dalam hal pelatihan musik ditemukan pada akhir tahun ajaran kedua. Tidak ada perbedaan yang ditemukan setelah tahun akademik pertama.

Karena studi ini menilai pemrosesan pre-attentif berbicara, para siswa ditanyai pada film diam yang dimana mereka diminta untuk menonton  dan mengkonfirmasi bahwa disininilah perhatian mereka difokuskan.

Para peneliti membuat hasil yang pasti bahwa 2 kelompok siswa dengan pelatihan yang berbeda ini seimbang berdasarkan status sosioekonomik dan hasilnya berasal dari test kecerdasan. Orang tua siswa

Yang unik dari studi ini dimana studi ini dilakukan secara prospektif. Sementara keuntungan dari pelatihan musik pada kemampuan berbicara telah diberikan sebelumnya, banyak studi yang menguji efek secara retrospektif. Umumnya, studi prospektif cenderung lebih ketat dibading studi yang dilakukan secara retrospektif atau meninjau ke belakang.

Sumber : compusiciannews.com

0 Response to "Pengaruh Musik Pada Otak Anak-Anak Sekolah Dasar “SD”"

Post a Comment