Manjur Mana Antara Batu Akik & Pesugihan Vs Cara Kaya dari Orang Cina

Orang bilang ini adalah zaman edan, berapakah prosentasi tingkat keedanan manusia yang hidup sekarang ini. Jawabanya saya tidak tahu karena belum ada publikasi ilmiah atau hasil penelitian yang membahas masalah social ini sebelumnya.

Khusunya di Indonesia sebagian orang, mungkin juga kebanyakan orang masih melakukan hal-hal mistis untuk mencari uang misalnya saja dengan pesugihan, batu akik, babi ngepet dll. Saya berpikir bahwa cara tersebut memang sudah terbukti manjur, tapi efek sampingnya sangat mengerikan (butuh tumbal)

Kenapa masyakat Indonesia yang mayoritas muslim masih ada yang rela membunuh dengan sebuah “tumbal”, khususnya warga pedesaan yang lebih mempercayai mitos dari pada ilmu pengetahuan. Nah apa hubungannya antara batu akik dan sejenisnya dengan orang cina.

Tentu saja ada hubungannya, saya searching di google banyak orang cina yang tinggal dimanapun dibelahaan dunia ini memiliki kekayaan yang mungkin jika dibandingkan dengan orang-orang yang melakukan pesugihan lebih banyak kekayaannya deh he he he.

Cara menjadi kaya itu bukan omong kosong belaka, ni buktinya orang-orang cina sudah mebuktikannya. Coba piker kalau beberapa orang cina yang kaya itu maklum, tapi sebagian besar masyarakat china kaya baik di negeri sendiri atau perantauan. Melihat pengalaman saya di Surabaya rata orang-orang cina jadi big bos, sedangkan rakyat Indonesia Cuma jadi jongos… apa yang salah ya.

Oke tanpa basa basi inilah cara kaya dari orang cina yang sudah terbukti manjur dan halal untuk ditiru, seperti dikutip dari laman jayaweb.com  :

1. Orang Tionghoa memiliki pegangan bahwa orang sukses adalah orang yang memanfaatkan setiap menit yang ada.

2. Orang Tionghoa memandang bahwa banyak berinvestasi adalah perjalanan dasar untuk menggapai kekayaan, sedangkan bunga tabungan takkan sanggup membawa ke kepada kekayaan.

3. Sebagian besar orang kaya adalah pengusaha, dan sebagian orang Tinghoa berani menjadi pengusaha, dan semua itu karena orang Tionghoa menganggap bahwa dengan menjadi pengusaha maka akan memberikan nilai lebih untuk sukses dibandingkan menjadi karyawan.

4. Anak-anak Tionghoa menjadi kaya karena mewarisi bisnis orang tua yang telah berjalan bertahun-tahun dan tak perlu merintis dari nol.

5. Pengusaha Tionghoa ‘tak pernah puas’ untuk mengejar target lebih tinggi.

6. Orang Tionghoa memiliki mental yang positif, menghargai waktu, menganggap bahwa bekerja adalah kepuasan dan tidak berbisnis adalah hal yang beresiko.

7. Orang Tionghoa selalu menjaga citra, karena citra yang rusak akan sulit dibangun kembali, sedangkan uang yang hilang bisa dicari kembali.

8. Orang Tionghoa bisa kaya bukan karena banyak uang, namun lebih kepada memiliki banyak aset.

9. Dalam konteks orang Tionghoa, bekerja keras tidak selalu identik dengan bekerja fisik ekstra lama atau berlebihan. Yang bisa bekerja adalah manusia dan uang. JIka hasilnya sama, mengapa bukan uang yang harus bekerja keras. Tampak jelas bahwa filosofi dan trik orang Tionghoa untuk mencapai kekayaan sangatlah sederhana.

Dikutip dari buku “Resep Kaya Ala Orang Cina”
Penulis   : Eka Dharma Pranoto
Penerbit : Andi Offset (Andipublisher.com)

0 Response to "Manjur Mana Antara Batu Akik & Pesugihan Vs Cara Kaya dari Orang Cina"

Post a Comment