Stres merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga dapat mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun rambut.
Yang terburuk adalah Anda bahkan tidak menyadari efeknya. Rambut rontok bukan satu-satunya efek dari stres. Masih ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan terkait dampak negatif stres pada kesehatan anda. Berikut dampat negatif stres yang perlu anda perhatikan :
1. Uban
Uban yang muncul di usia dua puluhan bisa menjadi salah satu efek dari stres. Jadi, jangan pernah sepelekan masalah rambut yang Anda derita.
2. Rambut rontok
Jika Anda mengalami masalah rambut rontok yang tak terkendali, tanpa sebab yang jelas, itu bisa dikarenakan stres. Stres juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memicu rontoknya rambut.
3. Botak prematur
Botak prematur menjadi sangat umum di kalangan pria muda saat ini. Ini jelas merupakan salah satu tanda stres. Sebagian besar dari pria yang mengalami kebotakan dini umumnya bekerja di perusahaan papan atas yang penuh dengan tekanan dan stres.
4. Rambut tipis
Rambut tipis dan rusak adalah tanda paling jelas dari efek stres. Rambut tipis juga merupakan tanda penuaan dan stres. Stres membuat tubuh cepat menua dan itulah mengapa rambut menjadi mudah rusak.
5. Kulit kepala kering
Kulit kepala kering adalah tanda rambut dan kulit kepala tidak sehat. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh stres bisa membuat kulit kepala jadi kering.
6. Kena Alzheimer
Sara K. Bengtsson dari Ume University mengklaim menemukan jawaban mengapa stres kronis berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer atau bentuk paling umum dari demensia alias pikun.
Menurutnya hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar steroid stres di otak selama periode stres yang mempunyai kekuatan untuk menghambat aktivitas otak secara umum.
Bengtsson melihat adanya peningkatan salah satu jenis steroid otak bernama allopregnanolon secara kronis itu ternyata dapat mempercepat perkembangan penyakit Alzheimer pada percobaan dua tikus.
7. Perut Ikut-ikutan Stres
Sama seperti otak, sistem saraf enterik atau saluran gastrointestinal bergantung pada saraf dan neurotransmitter untuk menyelesaikan fungsi-fungsi tertentu, serta menjaga komunikasi dengan sistem saraf pusat.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Saluran pencernaan dan otak memiliki koneksi yang begitu kuat. Beberapa reaksi usus yang bisa timbul terhadap stres seperti sakit perut kronis, iritasi usus, mulas, mual dan gejala tidak menyenangkan lainnya dari sistem pencernaan.
8. Sakit kepala
Saat stres, pembuluh darah pada bagian kepala akan melebar dan membuat saraf otak berdenyut lebih kencang. Denyut ini yang mengakibatkan rasa sakit pada seluruh kepala.
9. Mimisan atau hidung tersumbat
Keluarnya darah dari saluran pernapasan juga merupakan tanda stes parah. Ini karena tekanan darah dalam tubuh yang naik secara tiba-tiba. Tanda stres lain yang juga berkaitan dengan pernapasan adalah hidung tersumbat. Biasanya ini mengikuti gejala flu karena imun tubuh menurun. Untuk mengatasinya, lakukan olahraga yang banyak mengkasilkan keringat agar napas menjadi lebih baik.
10. Pelupa
Saat stres secara tidak disadari konsentrasi Anda akan menurun. Demikian juga dengan memori otak. Biasanya ketika membuat keputusan pun Anda menjadi tidak fokus. Jika mengalami hal seperti ini, ada baiknya beristirahat sejenak untuk mengendurkan kerja otak.
11. Berkeringat
Pernah merasa keringat tubuh berlebih padahal Anda tidak sedang melakukan aktivitas berat? Ini juga tanda stres. Hormon kortison atau hormon stres memang memicu produksi cairan tubuh. Termasuk keringat pada telapak tangan dan kaki.
12. Lelah
Tanda yang paling jelas terlihat saat stres adalah daya tahan tubuh melemah. Ini karena tubuh melepaskan catecholemines, hormon yang berfungsi mengatur sitem kekebalan tubuh. Cara paling mudah mengembalikan imunitas tubuh adalah berolahraga.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
13. Pengaruhi Kesehatan Mental
Terjebak dalam antrean atau kemacetan tak hanya sekadar mengganggu mood. Kejadian itu bisa menjadi gangguan kesehatan mental pada beberapa tahun kemudian. Demikian satu hasil penelitian.
Dengan memakai data dari dua survei nasional, peneliti menemukan respons negatif dari stres sehari-hari seperti bertengkar dengan mitra, perseteruan di tempat kerja, mengantre layanan cukup lama, atau terjebak dalam kemacetan akan menjadi penyebab stres psikologis dan gangguan mood pada sepuluh tahun kemudian.
14. Pengaruhi Kesehatan Fisik Anda
Stres bisa mengubah seseorang yang fit menjadi kehilangan kebugaran. Gangguan mental ini akan sangat mempengaruhi kesehatan fisik Anda. Menemukan gejala stres akan membantu Anda mengatasi stres dan membuat kesehatan normal kembali.
Ada banyak gejala stres yang tidak disadari oleh banyak orang. Beberapa di antaranya dianggap sebagai gejala penyakit lain. Sakit kepala dan hilang nafsu makan menjadi salah satu gejala stres yang tentu akan mempengaruhi kesehatan fisik Anda.
15. Pengaruhi Kesehatan Kepala
Gejala stres pada bagian kepala bisa berupa depresi, cemas, perubahan suasana hati, pikiran negatif, dan gangguan tidur.
16. Pengaruhi Kesehatan Jantung
Pada bagian jantung, gejala stres akan membuat fluktuasi pada kesehatan jantung, berdebar-debar, tekanan darah tinggi dan masalah jantung.
17. Pengaruhi Kesehatan Kulit
Stres pada kulit ditandai dengan berkeringat, eksim, dan psoriasis.
18. Pengaruhi kesehatan Otot
Pada otot stres dapat berupa kehilangan fungsi otot seperti kekakuan dan nyeri struktur.
19. Pengaruhi Sistem Reproduksi
Stres pada sistem reproduksi bisa berupa kurangnya dorongan seksual, penurunan testosterone, dan disfungsi ereksi.
So semoga artikel diatas bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat bagi kami maupun anda sebagai pembaca. Kami ucapkan banyak terimakasih telah mengunjungi situs ini, jika ada kritik atau saran silahkan poskan dikotak komentar untuk menyempurnakan situs ini.
Referensi : 1> 2> 3> 4>
Yang terburuk adalah Anda bahkan tidak menyadari efeknya. Rambut rontok bukan satu-satunya efek dari stres. Masih ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan terkait dampak negatif stres pada kesehatan anda. Berikut dampat negatif stres yang perlu anda perhatikan :
1. Uban
Uban yang muncul di usia dua puluhan bisa menjadi salah satu efek dari stres. Jadi, jangan pernah sepelekan masalah rambut yang Anda derita.
2. Rambut rontok
Jika Anda mengalami masalah rambut rontok yang tak terkendali, tanpa sebab yang jelas, itu bisa dikarenakan stres. Stres juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memicu rontoknya rambut.
3. Botak prematur
Botak prematur menjadi sangat umum di kalangan pria muda saat ini. Ini jelas merupakan salah satu tanda stres. Sebagian besar dari pria yang mengalami kebotakan dini umumnya bekerja di perusahaan papan atas yang penuh dengan tekanan dan stres.
4. Rambut tipis
Rambut tipis dan rusak adalah tanda paling jelas dari efek stres. Rambut tipis juga merupakan tanda penuaan dan stres. Stres membuat tubuh cepat menua dan itulah mengapa rambut menjadi mudah rusak.
5. Kulit kepala kering
Kulit kepala kering adalah tanda rambut dan kulit kepala tidak sehat. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh stres bisa membuat kulit kepala jadi kering.
6. Kena Alzheimer
Sara K. Bengtsson dari Ume University mengklaim menemukan jawaban mengapa stres kronis berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer atau bentuk paling umum dari demensia alias pikun.
Menurutnya hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar steroid stres di otak selama periode stres yang mempunyai kekuatan untuk menghambat aktivitas otak secara umum.
Bengtsson melihat adanya peningkatan salah satu jenis steroid otak bernama allopregnanolon secara kronis itu ternyata dapat mempercepat perkembangan penyakit Alzheimer pada percobaan dua tikus.
7. Perut Ikut-ikutan Stres
Sama seperti otak, sistem saraf enterik atau saluran gastrointestinal bergantung pada saraf dan neurotransmitter untuk menyelesaikan fungsi-fungsi tertentu, serta menjaga komunikasi dengan sistem saraf pusat.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Saluran pencernaan dan otak memiliki koneksi yang begitu kuat. Beberapa reaksi usus yang bisa timbul terhadap stres seperti sakit perut kronis, iritasi usus, mulas, mual dan gejala tidak menyenangkan lainnya dari sistem pencernaan.
8. Sakit kepala
Saat stres, pembuluh darah pada bagian kepala akan melebar dan membuat saraf otak berdenyut lebih kencang. Denyut ini yang mengakibatkan rasa sakit pada seluruh kepala.
9. Mimisan atau hidung tersumbat
Keluarnya darah dari saluran pernapasan juga merupakan tanda stes parah. Ini karena tekanan darah dalam tubuh yang naik secara tiba-tiba. Tanda stres lain yang juga berkaitan dengan pernapasan adalah hidung tersumbat. Biasanya ini mengikuti gejala flu karena imun tubuh menurun. Untuk mengatasinya, lakukan olahraga yang banyak mengkasilkan keringat agar napas menjadi lebih baik.
10. Pelupa
Saat stres secara tidak disadari konsentrasi Anda akan menurun. Demikian juga dengan memori otak. Biasanya ketika membuat keputusan pun Anda menjadi tidak fokus. Jika mengalami hal seperti ini, ada baiknya beristirahat sejenak untuk mengendurkan kerja otak.
11. Berkeringat
Pernah merasa keringat tubuh berlebih padahal Anda tidak sedang melakukan aktivitas berat? Ini juga tanda stres. Hormon kortison atau hormon stres memang memicu produksi cairan tubuh. Termasuk keringat pada telapak tangan dan kaki.
12. Lelah
Tanda yang paling jelas terlihat saat stres adalah daya tahan tubuh melemah. Ini karena tubuh melepaskan catecholemines, hormon yang berfungsi mengatur sitem kekebalan tubuh. Cara paling mudah mengembalikan imunitas tubuh adalah berolahraga.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
13. Pengaruhi Kesehatan Mental
Terjebak dalam antrean atau kemacetan tak hanya sekadar mengganggu mood. Kejadian itu bisa menjadi gangguan kesehatan mental pada beberapa tahun kemudian. Demikian satu hasil penelitian.
Dengan memakai data dari dua survei nasional, peneliti menemukan respons negatif dari stres sehari-hari seperti bertengkar dengan mitra, perseteruan di tempat kerja, mengantre layanan cukup lama, atau terjebak dalam kemacetan akan menjadi penyebab stres psikologis dan gangguan mood pada sepuluh tahun kemudian.
14. Pengaruhi Kesehatan Fisik Anda
Stres bisa mengubah seseorang yang fit menjadi kehilangan kebugaran. Gangguan mental ini akan sangat mempengaruhi kesehatan fisik Anda. Menemukan gejala stres akan membantu Anda mengatasi stres dan membuat kesehatan normal kembali.
Ada banyak gejala stres yang tidak disadari oleh banyak orang. Beberapa di antaranya dianggap sebagai gejala penyakit lain. Sakit kepala dan hilang nafsu makan menjadi salah satu gejala stres yang tentu akan mempengaruhi kesehatan fisik Anda.
15. Pengaruhi Kesehatan Kepala
Gejala stres pada bagian kepala bisa berupa depresi, cemas, perubahan suasana hati, pikiran negatif, dan gangguan tidur.
16. Pengaruhi Kesehatan Jantung
Pada bagian jantung, gejala stres akan membuat fluktuasi pada kesehatan jantung, berdebar-debar, tekanan darah tinggi dan masalah jantung.
17. Pengaruhi Kesehatan Kulit
Stres pada kulit ditandai dengan berkeringat, eksim, dan psoriasis.
18. Pengaruhi kesehatan Otot
Pada otot stres dapat berupa kehilangan fungsi otot seperti kekakuan dan nyeri struktur.
19. Pengaruhi Sistem Reproduksi
Stres pada sistem reproduksi bisa berupa kurangnya dorongan seksual, penurunan testosterone, dan disfungsi ereksi.
So semoga artikel diatas bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat bagi kami maupun anda sebagai pembaca. Kami ucapkan banyak terimakasih telah mengunjungi situs ini, jika ada kritik atau saran silahkan poskan dikotak komentar untuk menyempurnakan situs ini.
Referensi : 1> 2> 3> 4>
ijin copas ya mas :)
ReplyDeletemonggo gan
ReplyDelete