Penyebab gangguan tidur pada usia lanjut ada banyak. Maka itu penatalaksanaan gangguan tidur pada usia lanjut harus dilakukan secara individual. Hal-hal yang harus diterapkan pada usia lanjut yang mengalami gangguan tidur adalah edukasi tidur, mengubah gaya hidup, psikoterapi dan medikamentosa.
Edukasi tidur diberikan baik kepada pasien maupun keluarga atau care giver yang meliputi:
1. Tunggu sampai terasa sangat mengantuk baru naik ke tempat tidur.
2. Bila dalam 20 menit berbaring belum bisa tidur maka lebih baik bangun lagi, lakukan kegiatan lagi dengan tenang dan lakukan relaksasi. Bila mengantuk baru kembali ke tempat tidur.
3. Hindari penggunaan kamar tidur untuk bekerja, membaca atau menonton televisi
4. Bangun tidur pagi hari pada jam yang sama, tidak peduli sudah berapa lama tidurnya.
5. Hindari minum kopi atau merokok.
6. Lakukan olahraga ringan setiap pagi setelah bangun tidur.
7. Kurangi tidur siang, lakukan kegiatan atau hobi yang menyenangkan.
8. Kurangi jumlah minum setelah makan malam dan hindari minum alkohol.
9. Pelajari teknik relaksasi atau lakukan meditasi.
10. Hindarkan gerakan badan berlebihan saat di tempat tidur.
11. Berdoa sebelum tidur.
Mengubah pola hidup atau life style sangat diperlukan untuk memperbaiki faktor fisik dan psikis yang mendasari terjadinya gangguan tidur pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi:
- Usaha menurunkan berat badan dengan memperbaiki pola makan pada pasien yang dengan gangguan toleransi gula darah puasa.
- Menghindari perjalanan jauh atau bekerja sampai malam hari (shift malam) agar tidak terjadi jet lag.
- Menghindari membaca atau menonton atau mendengarkan cerita-cerita yang menakutkan atau sangat menyedihkan.
- Bila memungkinkan buat suasana lingkungan rumah menjadi bersih dan menyenangkan.
- Perbaiki hubungan antar anggota keluarga, tumbuhkan suasana aman dan penuh kasih antar sesama penghuni rumah.
- Lakukan aktivitas fisik dan jangan duduk diam sepanjang hari.
Sedangkan psikoterapi perlu diberikan kepada pasien gangguan tidur yang disebabkan oleh ansietas dan depresi. Di samping psikoterapi dari seorang psikolog, psikoterapi berupa dorongan dan penghiburan sebaiknya dilakukan oleh anak atau cucu pasien.
Untuk terapi medikamentosa diberikan sesuai dengan penyebab yang mendasari terjadinya gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang terjadi. Obat-obat transkuiliser minor seperti golongan benzodiazepine dapat diberikan pada pasien insomnia akut dengan dosis kecil dan dalam waktu yang tidak lama. Terapi terhadap penyakit penyerta yang diderita usia lanjut harus dilakukan dengan menghindari sebisa mungkin obat-obatan yang menyebabkan gangguan tidur.
Tulisan ini merupakan kiriman dr Fendie K Syailawa, yang merupakan dokter dari RSUD Bangka Tengah.
Referensi : detik.com
Edukasi tidur diberikan baik kepada pasien maupun keluarga atau care giver yang meliputi:
1. Tunggu sampai terasa sangat mengantuk baru naik ke tempat tidur.
2. Bila dalam 20 menit berbaring belum bisa tidur maka lebih baik bangun lagi, lakukan kegiatan lagi dengan tenang dan lakukan relaksasi. Bila mengantuk baru kembali ke tempat tidur.
3. Hindari penggunaan kamar tidur untuk bekerja, membaca atau menonton televisi
4. Bangun tidur pagi hari pada jam yang sama, tidak peduli sudah berapa lama tidurnya.
5. Hindari minum kopi atau merokok.
6. Lakukan olahraga ringan setiap pagi setelah bangun tidur.
7. Kurangi tidur siang, lakukan kegiatan atau hobi yang menyenangkan.
8. Kurangi jumlah minum setelah makan malam dan hindari minum alkohol.
9. Pelajari teknik relaksasi atau lakukan meditasi.
10. Hindarkan gerakan badan berlebihan saat di tempat tidur.
11. Berdoa sebelum tidur.
Mengubah pola hidup atau life style sangat diperlukan untuk memperbaiki faktor fisik dan psikis yang mendasari terjadinya gangguan tidur pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi:
- Usaha menurunkan berat badan dengan memperbaiki pola makan pada pasien yang dengan gangguan toleransi gula darah puasa.
- Menghindari perjalanan jauh atau bekerja sampai malam hari (shift malam) agar tidak terjadi jet lag.
- Menghindari membaca atau menonton atau mendengarkan cerita-cerita yang menakutkan atau sangat menyedihkan.
- Bila memungkinkan buat suasana lingkungan rumah menjadi bersih dan menyenangkan.
- Perbaiki hubungan antar anggota keluarga, tumbuhkan suasana aman dan penuh kasih antar sesama penghuni rumah.
- Lakukan aktivitas fisik dan jangan duduk diam sepanjang hari.
Sedangkan psikoterapi perlu diberikan kepada pasien gangguan tidur yang disebabkan oleh ansietas dan depresi. Di samping psikoterapi dari seorang psikolog, psikoterapi berupa dorongan dan penghiburan sebaiknya dilakukan oleh anak atau cucu pasien.
Untuk terapi medikamentosa diberikan sesuai dengan penyebab yang mendasari terjadinya gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang terjadi. Obat-obat transkuiliser minor seperti golongan benzodiazepine dapat diberikan pada pasien insomnia akut dengan dosis kecil dan dalam waktu yang tidak lama. Terapi terhadap penyakit penyerta yang diderita usia lanjut harus dilakukan dengan menghindari sebisa mungkin obat-obatan yang menyebabkan gangguan tidur.
Tulisan ini merupakan kiriman dr Fendie K Syailawa, yang merupakan dokter dari RSUD Bangka Tengah.
Referensi : detik.com
0 Response to "11 Tips Atasi Gangguan Tidur pada Kakek Nenek"
Post a Comment