Selain melihat kesiapan IQ, motorik, emosi, mood, dan usia anak, penting juga melihat gaya belajar anak. Menurut psikolog anak Ine Indriani, setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang tipe visual. Bisa dengan gambar atau tuilisan. Ada pula anak yang lebih suka tipe auditory, yaitu mendengarkan.
Selain itu, ada anak yang lebih suka belajar sambil mendengarkan musik. Serta, ada yang senang belajar sambil melihat gambar. Tak hanya itu, ada pula anak yang senang belajar dengan kinestetik. Dengan cara mencoret-coret, berjalan atau bergerak sambil membuat catatan.
Tipe belajar anak, lanjut Ine, juga bisa dilihat dari kepribadian. Anak yang ekstrovert lebih senang belajar kelompok. Bagi anak ekstrovert, belajar kelompok lebih menyenangkan dibandingkan belajar sendiri.
Sebaliknya, anak yang introvert lebih senang belajar sendiri. Entah di pojokan kamar atau di perpustakaan. Selain itu, ada pula tipe belajar anak sesuai jam, ada yang suka belajar pagi, siang, atau malam. Ia juga mengatakan, ada anak yang suka tidur dahulu sebelum belajar. Setelah tidur, bangun pukul 04.00 atau 05.00 baru bangun belajar.
Berdasarkan tipe belajar anak, maka orang tua bisa melihat bagaimana cara anak belajar. Karena itu, jangan pernah paksa anak belajar. “Belajar jangan hanya dari eksternal saja, tapi juga harus dari internal dalam diri anak,” ungkap Ine Indriani.
Jika anak dipaksa untuk belajar, apalagi sesudah capek sekolah harus les. Maka, anak akan lelah dan menjadi malas belajar. Karena, ia menganggap itu adalah keinginan orang tuanya.
Sama halnya dengan memilih sekolah, jangan berdasarkan keinginan orang tua. Nanti anak malah menjadi minder dan tidak percaya diri.
Lalu, bagaimana jika ada orang tua yang membiarkan anaknya tidak belajar? Menurut Ine, anak menjadi tidak tahu aturan. Harusnya orang tua menelusuri dahulu mengapa anak malas belajar. Apakah karena IQ rendah atau karena pola asuh orang tua yang tidak sesuai?
Referensi : Republika.com
0 Response to "Mengenali Tipe Anak Dan Cara Belajarnya "
Post a Comment