Orang dewasa lebih jarang tersenyum dibandingkan anak-anak. Padahal, senyum adalah sesuatu yang positif dan bisa memberikan stimulasi positif bagi otak. “Orang dewasa hanya tersenyum sekitar 17 kali sehari,” ujar psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam perayaan World Oral Health Day di Hotel Mulia bersama pasta gigi Pepsodent.
Jumlah senyuman orang dewasa kalah dengan rata-rata senyuman anak. “Rata-rata anak tersenyum sebanyak 7,7 kali per jam,” kata Vera. Artinya, seorang anak bisa nyengir ratusan kali dalam sehari.
Senyum, menurut Vera, sebenarnya adalah ekspresi emosi positif pada anak dan juga orang dewasa. “Berdasarkan pada penelitian, sebuah senyuman bisa memberi dampak mendalam bagi orang-orang sekitar,” kata Vera.
Khusus untuk senyum anak, Vera menyebutnya sebagai indikator penting dalam interaksinya dengan teman sebaya. “Anak yang banyak senyum akan lebih disukai oleh teman sebayanya, sehingga mudah memperoleh teman.”
Lalu, kenapa orang dewasa sulit tersenyum? Setidaknya ada dua faktor menurut Vera. “Tekanan hidup adalah salah satu faktor,” katanya. Sedangkan hal lain adalah rasa rendah diri akibat gigi yang mungkin tidak sempurna sehingga tidak nyaman untuk melakukan senyum duchenne—yaitu senyum yang dinilai berdampak paling positif bagi orang lain.
Sumber : Tempo.co
0 Response to "Mengapa Orang Dewasa Lebih Pelit Tersenyum ?"
Post a Comment