Dengan mengembangkan (melatih) kecerdasan emosi (EQ / Emotional Quotient) diyakini dapat menjadikan diri kita menjadi manusia yang lebih baik dalam menjalani rona ragam samudera kehidupan. Kecerdasan emosi erat berkaitan dengan perasaan, sikap dan kepribadian seseorang sehingga ia mampu membina hubungan dengan orang lain.
Kecerdasan emosi dapat dilatih, diasah dan dikembangkan melalui beragam cara. Di antaranya ialah dengan mengenal emosi diri, mengelola/mengekspresikan emosi, memotivasi diri, mengenal emosi orang lain serta membina hubungan. Penjelasan cara-cara / langkah-langkah tersebut antara lain yang saya salin dari laman Seruu.com, sebagai berikut :
1. Mengenal emosi diri
Anda dapat bertanya pada hati Anda yang terdalam seperti apakah perasaan Anda sesungguhnya. Apakah Anda merupakan tipikal seorang pemarah, pemberani, penakut, pencemas, peragu atau pemalu dan sebagainya.
Anda dapat mengetahui pada saat apa dan bagaimana Anda marah, takut, gelisah, gembira, bersemangat dan sebagainya. Dengan harapan bahwa setelah mengenal emosi diri, maka akan segera muncul kesadaran diri bahwa Anda sedang merasakan perasaan sedih, senang, takut ataupun cemas. Kesadaran diri untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu datang melanda merupakan dasar dari kecerdasan emosi.
2. Mengelola/mengekspresikan emosi
Perasaan marah, takut, cemas atau bahagia adalah emosi yang wajar. Perasaan itu menjadi tidak wajar ketika Anda mengekspresikannya secara berlebihan. Sebagai contoh, Anda sangat mencemaskan suatu hal yang belum tentu terjadi. Contoh kasus yang kadang terjadi adalah saat mengikuti ujian CPNS atau ujian rekrutmen karyawan. Pada saat itu muncul perasaan cemas dan takut terutama saat menjelang tes wawancara dimana kita berhadapan dengan pewawancara yang ikut menentukan hasil ujian. Perasaan-perasaan tersebut apabila tidak dikendalikan/dikelola dengan baik bisa menjadi suatu hambatan. Dengan melatih pengendalian/pengelolaan perasaan, niscaya dapat melalui tahap ujian/wawancara dengan baik.
3. Memotivasi diri
Memotivasi diri dapat menumbuhkan semangat, percaya diri, ketekunan dan ketahanan mental. Memotivasi diri dilakukan agar terbiasa berpikir positif. Motivasi yang kuat akan menumbuhkan ketahanan mental yang kuat pula dalam menghadapi berbagai situasi sulit.
4. Mengenal emosi orang lain
Dengan mengenal emosi orang lain akan melatih cepat tanggap terhadap lawan bicara, dimana lawan bicara pada saat sedih, gembira, takut ataupun marah. Emosi dapat dikenali dari pesan-pesan non-verbal, melalui nada bicara, sorot mata, gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, dsb. Dengan terbiasa membaca pesan-pesan non-verbal memudahkan dalam bergaul. Untuk mengenali emosi orang lain diperlukan mengenali emosi diri sendiri. Semakin kita dapat mengenali emosi diri, semakin mudah mengenali emosi orang lain.
5. Membina hubungan
Kecerdasan emosi juga berkaitan dengan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Adapun salah satu kuncinya adalah membuka hati untuk menerima kelebihan dan kelemahan orang lain. Perlu juga menjaga kode-kode rahasia hubungan sehingga tidak semua hal terutama yang berhubungan dengan privasi perlu diungkapkan.
Belum ada kata terlambat untuk belajar. Hidup terus selalu bergerak, melangkah dengan keyakinan dan semangat baru. Cara sederhana untuk belajar adalah dengan mendengar suara-suara yang berkecamuk di dalam dada. Kadang suara tersebut terdengar berseberangan. Yang satu terdengar mengharuskan Anda berbuat begini, sedang yang satu mengharuskan Anda berbuat begitu. Itualah suara-suara hati Anda.
Diperlukan pengendalian diri terhadap berbagai emosi, terutama saat emosi tersebut sedang melanda. Bagaimana Anda mengendalikan diri ketika marah, tidak terpuruk ketika merasa kecewa, mampu bangkit dari kesedihan, memotivasi diri untuk menghadapi tekanan, mengatur diri dari kemalasan, menetapkan target yang menantang namun wajar serta dapat menerima keberhasilan ataupun kegagalan dengan lapang dada.
0 Response to "5 Tips Melatih Kecerdasan Emosi “EQ”"
Post a Comment