Upaya meningkatkan tingkat ibu menyusui yang memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif terus dilakukan. Termasuk di Yogyakarta.
Berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, ibu menyusui yang memberikan ASI ekslusif kepada anaknya pada akhir 2013 lalu hanya tercatat 51,65 persen. Padahal jumlah ibu menyusui pada tahun tersebut mencapai 4.800 ibu.
Jumlah ini cukup kecil bagi sebuah kota yang sudah dinyatakan sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada 2012 lalu.
Menurut Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini, sedikitnya ibu menyusui yang memberikan ASI ekslusif tersebut karena banyak faktor.
Salah satunya adalah karena ibu tersebut bekerja, pengaruh keluarga dan kurangnya gizi pada ibu sendiri sehingga produksi ASI berkurang. "Banyak faktor kenapa ibu tidak memberikan ASI selama enam bulan pertama kelahiran putranya tanpa disertai makanan pendamping," .
Padahal kata dia, ASI eksklusif tersebut sangat bermanfaat bagi kebutuhan tumbuh kembang anak di masa mendatang dikutip dari laman Republika.co.id.
Fita bahkan menyebutkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di 0xford University dan Institute for Social and Economic Research, University of Essex beberapa tahun lalu. Peneliti dari kedua perguruan tinggi ini melakukan tes pada 10.000 anak yang mendapat ASI hingga empat minggu pertama kelahiran dan anak-anak yang telah diberi susu
formula pada usia kelahiran yang sama.
Anak-anak ini dipilih yang berlatar belakang sepadan, ditilik dari pendapatan dan pekerjaan orang tua dan kondisi orang tua yang sama.
Hasil penelitian ternyata menunjukan bukti yang mencengangkan. Tingkat kemampuan membaca, menulis dan matematika pada anak usia 5,7 dan 11 tahun serta 14 tahun yang saat lahir diberikan ASI hingga empat minggu pertama jauh lebih bagus dari pada yang tidak.
"Itu hanya dari tingkat kecerdasan belum dari sisi kesehatan, pemberian ASI eksklusif akan meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit," ujarnya.
Untuk meningkatkan angka ASI eksklusif Dinkes Kota Yogyakarta diantaranya telah melatih pembina motivator ASI di setiap kelurahan di Kota Yogyakarta. Saat ini setidaknya ada 90 motivator pemberi ASI eksklusif di 45 kelurahan di Yogyakarta, di mana satu kelurahan terdapat dua motivator.
Motivator ini juga bertugas membentuk satu kelompok ibu sebaya di kelurahan tersebut. Fungsinya agar ibu-ibu di kelurahan tersebut bisa berbagai pengalaman dan pengetahuan terkait pemberian ASI eksklusif ini kepada anaknya.
0 Response to "Memberi ASI Eksklusif, Otak Anak Lebih Cerdas"
Post a Comment