Benarkah Insomnia Pertajam Konsentrasi Otak ?


Insomnia bukan hanya sekedar penyakit yang mengganggu tidur malam seseorang, sebab sebuah penelitian menilai bahwa insomnia bisa berdampak selama 24 jam. Ini karena saat seseorang mengalami gangguan tidur, plastisitas atau kemampuan sistem saraf pusat dalam beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional dan aktivitas otak jauh lebih aktif dibanding mereka yang pola tidurnya baik. 

"Ini merupakan kondisi otak 24 jam, seperti tombol lampu yang selalu menyala," ujar Asisten profesor neurologi Dr Rachel Salas dari Johns Hopkins University School of Medicine, dilansir Daily Mail.


Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep tersebut, menemukan bahwa kemampuan motorik pada mereka yang mengalami insomnia kronis justru lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dibanding mereka yang memilili pola tidur yang baik. Bukan hanya itu, peneliti juga menemukan  rangsangan lebih di bagian neuron pada daerah yang sama dari otak penderita insomnia kronis. 


Motor cortex adalah daerah otak yang terlibat dalam perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan gerakan sukarela. Hal ini membuktikan bahwa mereka yang menderita insomnia justru lebih konstan dalam menangkap informasi.


Penelitian ini melibatkan 18 orang yang menderita insomnia selama satu tahun atau lebih dan 10 orang yang dianggap memiliki pola tidur yang baik. Masing-masing kelompok dilengkapi dengan elektroda pada ibu jari dominan mereka serta accelerometer untuk mengukur kecepatan dan arah ibu jari. 


Para peneliti kemudian memberikan 65 pulsa elektrik kepada setiap peserta menggunakan TMS - sebuah daerah yang merangsang elektromagnetik saat korteks motorik di otak bekerja - dan mencatat gerakan ibu jari yang terkait dengan rangsangan.


Selanjutnya, para peneliti melatih masing-masing peserta selama 30 menit, lalu mengajarkan ibu jari ke arah yang berlawanan dari gerakan involunter asli. Ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana otak peserta bisa belajar untuk menggerakkan ibu jari mereka tanpa sadar ke arah yang baru dilatih. Semakin banyak ibu jari bergerak ke arah yang baru, semakin besar kemungkinan korteks motorik dapat diidentifikasi. 


Sebelumnya, kondisi kurang tidur di malam hari sering dikaitkan dengan penurunan memori dan konsentrasi pada siang hari, Dr Salas menduga bahwa otak dengan pola tidur yang baik akan lebih mudah dilatih. Namun hasilnya justru menunjukkan sebaliknya.


Asal-usul peningkatan plastisitas dalam penderita insomnia memang tidak tampak dengan jelas, dan tidak diketahui apakah kenaikan tersebut adalah penyebab insomnia. Begitu juga dengan peningkatan plastisitas yang cukup menguntungkan ini. Tapi Dr Salas mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya peningkatan metabolisme, peningkatan kadar kortisol konstan yang mengkhawatirkan terkait dengan insomnia kronis yang mungkin menyebabkan peningkatan plastisitas dalam beberapa cara.


Referensi : Viva.co.id

0 Response to "Benarkah Insomnia Pertajam Konsentrasi Otak ?"

Post a Comment