1. 'Saya tidak tahu mulai dari mana.'
Ini merupakan masalah biasa yaitu kita bingung dengan jumlah subjek yang banyak untuk di-pelajari. Mulailah dengan mempelajari semua perkara yang kita perlu tahu dan yang boleh dicari daripada segala yang diberitahu oleh pemateri. Bagilah beban kerja pada beberapa bagian yang harus dikerjakan. Belajar mengutamakan kerja yang utama dan jadwalkan masa kita secara realistik. Displinkan diri dengan membiasakan diri kita selama beberapa menit, tempoh antara kuliah untuk megulang catatan kuliah. Jangan menunda-nunda kerja sampai saat akhir dan mula belajar seawal mungkin dengan jedah waktu minimal empat jam sehari.
2. 'Banyak yang belajar jika waktunya mepet'
Bijak bertindak. Pastikan kita amalkan BTU (Baca awal, Tumpu, Ulangkaji) terhadap kuliah-kuliah kita. Buat helaian rumusan pengajian untuk semua subjek yang ada. Kerja ini boleh dipermudah dengan kumpulan belajar kita. Rumusan ini termasuk nota kuliah, tutorial, pembelajaran berasaskan masalah yang perlu dikaitkan. Kenali topik-topik secara pasti, yang paling penting yang diberi penekanan oleh pemateri dan bagian-bagian yang sukar difahami.
3. 'Susahnya subjek ini, saya tidak faham langsung!'
Bersabarlah! Mempelajari ciptaan Tuhan yang paling tinggi sudah tentu tidak mudah. Jika kita memperolehi ilmu pengetahuan, maka akan memberi kepuasan dalam hidup kita. Anggaplah sebagai suatu motivasi. Pendekatan yang baik ialah dengan berbincang dengan rekan- rekan lain dalam kelas. Kita akan merasa lega apabila diberitahu rekan-rekan lain juga mendapati bahwa subjek itu sukar. Beranikan diri membuat janji bertemu dengan dosen untuk mendapatkan penjelasan bagi bagian-bagian yang sukar. Dosen sudah tentu amat suka untuk membantu. Secara pribadi saya merasa amat gembira apabila penuntut bertanya kepada saya. Satu perkara penting perlu diingati, bahawa lebih sukar sesuatu subjek itu, lebih berguna untuk masa pratikal klinikal dan pengajian lanjutan selepasmendapatkan ijazah.
4. 'Saya baca, Saya faham, Tetapi saya tidak boleh ingat langsung.'
Berbincanglah. Kita akan ingat lebih baik pada perkara-perkara yang diperbincangkan secara mendalam. Hasil penyelidikan telah menunjukkan bahawa kita ingat 70% daripada apa yang kita bicarakan. Coba kaitkan dengan sesuatu yang bermakna kepada kita. Pada waktu melakukan perbincangan, coba kaitkan topik tersebut dengan contoh-contoh sendiri. Coba kaitkan subjek dengan apa yang kita pelajari sebelum ini.
5. 'Agak-agaknya Saya Faham.'
Jangan terlalu yakin. Uji diri sendiri dengan berbincang mengenai subjek tersebut. Diskusikan contoh soal-soal dengan rekan-rekan anda mengenai bagian-bagian penting dan uji sendiri kemampuan anda. Senantiasa ingat fakta yang ditekankan oleh dosen semasa dalam kuliah. Kaji hubungan terkait antara setiap topic dan contoh-contoh soal yang terkait dengan materi yang diperbincangkan.
6. 'Banyaknya yang belum diingat.'
Buatlah ringkasan materi, karena ringkasan lebih mudah diingati jika dipersembahkan dalam bentuk rangka kerja yang tersusun dengan cara yang sistematik. Ada banyak teknik yang dapat membantu kita menyusun ringkasan baru.
7. 'Baru Sebentar Tadi Saya Ingat.'
Selepas membaca satu bagian kaji semula dan amalkan output learning yaitu mengeluarkan kembali fakta yang dipelajari. Coba reka soal mengenai bagian tersebut dan jawab. Jika kita tidak ingat lagi, baca semula pada bagian yang kita tidak ingat. Lebih banyak kita mengambil masa untuk belajar, lebih banyak yang bisa diingat. Walaupun kita ingat semua fakta, kita masih perlu terus belajar karena pembelajaran terus-menerus bisa membuat kita tidak mudah lupa. Bukan berapa lama kita belajar tetapi yang penting adalah berapa banyak yang kita peroleh saat belajar itu lebih penting. Berapa banyak yang kita telah pelajari boleh dibuktikan daripada jumlah soal yang bisa dijawab. Coba sediakan soal berbentuk esay dan jawab sendiri, kemudian coba jawab soal aneka pilihan untuk mengukuhkan apa yang telah dipelajari.
8. 'Tapi saya suka belajar diatas tempat tidur saya.'
Ini tidak baik. Membaca buku untuk pengajian tidak sama dengan membaca buku cerita. Kita mesti belajar dengan kertas dan pen di tangan dan catatan atau buat ringkasan untuk belajar secara aktif. Kita tidak boleh belajar sambil berbaring. Seharusnya kita ingat kondisi waktu ujian dan belajar seperti situasi semasa ujian. Lebih mirip antara suasana belajar dengan suasana ujian, maka lebih banyak bahan yang boleh diigati semasa ujian.
9. 'Saya Belajar Lebih Baik Pada Saat-saat Akhir.'
Ini tidak benar sama sekali. Ingatan bertambah apabila masa belajar dalam masa yang panjang. Sudah pasti jika belajar pada saat akhir ada hormon yang dikeluarkan akibat tekanan yang membuat kita merasa tangkas, giat dan bertenaga untuk belajar. Meski demikian ketangakasan ini akan mengakibatkan kita mudah penat dan diserang rasa gelisah terutama sekali apabila kita dapati terlalu banyak yang mesti dipelajari. Belajar di saat-saat akhir adalah sia-sia dan dampaknya akan dilihat dari hasil nilai. Saya pernah melihat rekan saya yang bersikap sedemikian akhirnya terpaksa mengulangi beberapa kertas dan akhirnya terpaksa mengulangi seluruh tahun akademik tersebut dan ada di antara mereka menamatkan kuliah mereka dua tahun lebih lewat daripada sepatutnya ber-banding dengan teman sejawatnya. Keadaan ini membuat mereka kecewa dan kurang percaya diri.
10. 'Saya akan terjaga sepanjang malam sehingga saya selesai belajar.'
Keadaan ini kurang produktif. Hal yang amat penting semasa ujian ialah berfikiran cerdas. Elakkan keletihan otak. Istirahat sebentar berulang kali pada waktu mentelaah. Sebelum ujian refresingkan otak kita. Adalah amat penting kita menjaga diri kita sebelum ujian. Makan betul-betul, tidur cukup dan melakukan senam secukupnya dan berdoalah bersungguh-sungguh.
By : Prof Dr Muhaya
Sumber : Blog3dalam1.blogspot.com
0 Response to "10 Ucapan Paling Beracun Seorang Penuntut Ilmu "
Post a Comment