Sir Isaac Newton (1642 - 1727)
Dengan
begitu banyaknya kontribusi di bidang fisika dan mekanika, Sir Isaac
Newton terkenal sebagai pemikir ulung. Memang, dari berbagai jajak
pendapat mengenai kedua ilmuwan ini menunjukkan bahwa publik sepakat
kalau Newton bahkan melebihi Einstein dalam hal pengaruh [sumber: The
Royal Society]
Menurut
ensiklopedia Britannica Newton mengalami psychotic tendencies dan mood
swings. Selain itu, berbagai surat yang dibuatnya menyimpulkan bahwa
secara teoritis ia menderita skizofrenia [sumber: Glover].
Ayah
Newton meninggal sebelum ia lahir, dan ia dipisahkan dari ibunya antara
usia dua dan 11.Gangguan mental yang dialaminya mungkin akibat dari
trauma yang berkepanjangan akibat masa kecilnya.Ludwig van Beethoven (1770 - 1827)
Kontribusi Beethoven di dunia musik sangat monumental. Kegairahannya dan musikalitasnya yang begitu intensif dan cemerlang membawa musik instrumental ke jenjang yang baru. Namun, sang komposer memiliki kehidupan yang sukar. Ayahnya seorang pemabuk berat dan besar dalam keluarga yang tidak harmonis sampai umur 18 tahun.
Satu
masalah tragis yang dihadapinya adalah bahwa ia harus mulai kehilangan
pendengarannya sejak berumur sekitar 30 sampai 49 tahun, yang sepertinya
dampak dari pemukulan yang dilakukan ayahnya.
Hebatnya, ia justru
sanggup menggubah karya2 masterpeace-nya saat ia benar-benar tuli.
Beethoven
beberapa kali menuliskan sejumlah surat kepada saudaranya, banyak dari
tulisan itu menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.
Edgar Allan Poe (1809 - 1849)
Terkenal dari puisinya yang berjudul “The Raven” Edgar Allan Poe, seorang penulis yang sering mengarang kisah-kisah detektif dan cerita horror. Ia memiliki gaya penekanan yang kuat dan terstruktur dalam cerita-ceritanya. “The Murders in the Rue Morgue”, yang terbit tahun 1841, disebut-sebut sebagai kisah modern detective pertama.
Sekalipun
memiliki skill menulis, Poe terkenal sebagai seorang pemabuk, dari
surat-suratnya terungkap bahwa ia bermasalah dengan suicidal thoughts.
Tidak ada yang tahu penyebab dan banyak hal mengenai kematiannya di umur
40 tahun, tapi mungkin karena sakit jantung yang disebabkan
kebiasaannya yang suka mabuk itu.
Berdasarkan pengamatannya pada surat-surat Poe, Kay Redfield Jamison berspekulasi bahwa Poe mengidap manic-depressive, atau yang sekarang disebut bipolar disorder.
Di dalam bukunya, dia beranggapan kreatifitas yang dimiliki seorang Poe berkembang dari sebuah kegilaan. Dia menulis “mind-sickness dapat memunculkan cosmic-perspectif yang membuahkan kreatifitas mengalir deras”.
Vincent van Gogh (1853 - 1890)
Lukisan-lukisan Vincent van Gogh , seperti “Starry Night” dengan cepat dikenali dari keunikan dan ekspresi sapuan kuas. Namun, itu tidak membuat van Gogh mendapatkan popularitas sampai pada kematiannya. Tetapi sekarang ia dianggap salah satu yang terbesar dalam sejarah pelukis
Berdasarkan pengamatannya pada surat-surat Poe, Kay Redfield Jamison berspekulasi bahwa Poe mengidap manic-depressive, atau yang sekarang disebut bipolar disorder.
Di dalam bukunya, dia beranggapan kreatifitas yang dimiliki seorang Poe berkembang dari sebuah kegilaan. Dia menulis “mind-sickness dapat memunculkan cosmic-perspectif yang membuahkan kreatifitas mengalir deras”.
Vincent van Gogh (1853 - 1890)
Lukisan-lukisan Vincent van Gogh , seperti “Starry Night” dengan cepat dikenali dari keunikan dan ekspresi sapuan kuas. Namun, itu tidak membuat van Gogh mendapatkan popularitas sampai pada kematiannya. Tetapi sekarang ia dianggap salah satu yang terbesar dalam sejarah pelukis
Kehidupan
Van Gogh sangatlah tersiksa. Hampir semua orang mengenalnya sebagai
seorang pelukis yang memotong sebagian telinganya sendiri. Dia diduga
kuat pernah “mabuk” terpentin dan pernah mencoba makan cat [sumber:
Mancoff]. Tragisnya, ia bunuh diri pada tahun 1890.
Penulis D. Jablow Hershman dan Dr Julian Lieb mengatakan dalam buku mereka “Manic Depresi dan Kreativitas” bahwa van Gogh telah mengalami bipolar disorder. Dalam bukunya “Touched with Fire” Dr Kay Redfield Jamison menemukan kesimpulan yang sama.
Dia juga membahas seni van Gogh dalam hubungan dengan penyakit mental. Misalnya, ia mencatat bahwa pola musiman yang khas dari suasana hati dan psikosis sejajar dengan produktivitas van Gogh, yang juga bervariasi oleh musim. Sedangkan yang lain mengira ia menderita skizofrenia [sumber: Delisi].
John Nash (1928)
Pemenang penghargaan film “A Beautiful Mind” mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep “game theory”.
Penulis D. Jablow Hershman dan Dr Julian Lieb mengatakan dalam buku mereka “Manic Depresi dan Kreativitas” bahwa van Gogh telah mengalami bipolar disorder. Dalam bukunya “Touched with Fire” Dr Kay Redfield Jamison menemukan kesimpulan yang sama.
Dia juga membahas seni van Gogh dalam hubungan dengan penyakit mental. Misalnya, ia mencatat bahwa pola musiman yang khas dari suasana hati dan psikosis sejajar dengan produktivitas van Gogh, yang juga bervariasi oleh musim. Sedangkan yang lain mengira ia menderita skizofrenia [sumber: Delisi].
John Nash (1928)
Pemenang penghargaan film “A Beautiful Mind” mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep “game theory”.
Ide
dari “Nash Equilibrium,” yang membahas apakah para pemain dalam sebuah
permainan bisa mendapatkan keuntungan jika salah satu dari mereka
perubahan strategi, dapat diterapkan pada berbagai bidang, termasuk
ekonomi. Militer AS bahkan telah mengadopsi berbagai teknik dari idenya
pada Perang Dingin
Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana.
Dia mulai memiliki delusi keagungan dan percaya bahwa dia akan termasuk dalam tokoh-tokoh dunia [sumber: PBS].
Setelah menghabiskan sekitar 30 tahun berjuang dengan kekacauan dan menghabiskan waktu masuk dan keluar dari rumah sakit, ia mulai pulih secara signifikan pada akhir 1980-an.
Pada tahun 1994, John Nash menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi untuk karya awalnya dengan “game theory”.
Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana.
Dia mulai memiliki delusi keagungan dan percaya bahwa dia akan termasuk dalam tokoh-tokoh dunia [sumber: PBS].
Setelah menghabiskan sekitar 30 tahun berjuang dengan kekacauan dan menghabiskan waktu masuk dan keluar dari rumah sakit, ia mulai pulih secara signifikan pada akhir 1980-an.
Pada tahun 1994, John Nash menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi untuk karya awalnya dengan “game theory”.
Referensi
0 Response to "5 Orang Jenius Dengan Latar Belakang dan Kelainan Yang Unik "
Post a Comment