Bagaimana Keadaan Otak Kita Saat Merasakan Jatuh Cinta

Mungkin kita sering melihat orang yang rela meninggalkan karir atau bahkan hartanya hanya demi cinta. Yap! Kadang cinta memang membuat kita seperti kehilangan akal dan melakukan perbuatan-perbuatan konyol.

Melihat hal ini, para ahli pun mulai mengungkap kenapa seseorang yang jatuh cinta bisa bertingkah aneh dan tidak rasional. Seperti dilansir dari laman Dreamersradio.com, para ahli telah mempelajari saraf otak ketika seseorang sedang jatuh cinta. Mereka kemudian melihat perubahan kimia yang terjadi dan mengamati bagian otak yang aktif atau mati ketika seseorang dimabuk cinta.

Peneliti juga menemukan kenapa semua itu membuat seseorang yang jatuh cinta menjadi selalu gelisah. Yuk, kita simak bagaimana keadaan otak saat sedang jatuh cinta.

Korteks frontal
Bagian ini bertugas membuat keputusan dan menghakimi sesuatu atau seseorang. Tetapi ketika jatuh cinta, korteks frontal dimatikan oleh otak. Menurut Semir Zeki dari University College London, ada banyak bagian otak yang aktif saat kita dimabuk cinta. Tetapi area besar pada otak ini malah mati, padahal sifatnya penting dalam menilai hal tertentu. Zeki percaya matinya korteks frontal terjadi karena tujuan biologis, misalnya memperlancar urusan reproduksi. Itulah sebab kenapa orang yang jatuh cinta sulit melihat kesalahan si dia.

Pengaruh hormon
Jatuh cinta juga membuat hormon dopamin meningkat tajam. Dopamin sendiri merupakan kunci seseorang yang menikmati rasa sakit sekaligus kepuasaan dalam waktu bersamaan. Hormon ini dikaitkan dengan gairah, kecanduan, euforia, dan sifat-sifat pantang menyerah saat mengejar cinta. Hormon lain yang keluar saat jatuh cinta sama dengan ketika kita merasa ketakutan. Artinya, cinta bisa membuat kita merasa senang sekaligus takut.

0 Response to " Bagaimana Keadaan Otak Kita Saat Merasakan Jatuh Cinta"

Post a Comment