Bila sudah parah, lupa ingatan sejatinya takkan dapat dipulihkan. Namun baru-baru ini sekelompok peneliti militer dari Amerika mengklaim berhasil menemukan cara untuk mengembalikan ingatan seseorang.
Tim peneliti rahasia bernama Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) ini mengaku akan mengembangkan sebuah stimulator memori canggih yang nantinya diharapkan dapat mengembalikan ingatan seseorang.
"Kiranya kami dapat mengembangkan sebuah perangkat neuroprostetik yang dapat terhubung langsung dengan hippocampus, dan mengembalikan memori dasar mereka, yaitu memori deklaratif," jelas manajer program dari DARPA, Justin Sanchez seperti dikutip dari AFP.
Ditambahkan Sanchez, memori deklaratif merupakan memori yang berisi tentang nama orang, kejadian, dan fakta yang dimiliki seseorang. Sejauh ini belum pernah ada riset yang berhasil mengembalikan memori deklaratif yang telah hilang.
Bila berhasil, proyek ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah enam juta orang Amerika yang mengidap Alzheimer, termasuk 300.000 tentara Amerika yang mengalami cedera otak traumatis setelah bertugas di sejumlah negara seperti Irak dan Afghanistan.
Tak tanggung-tanggung proyek ini disponsori langsung oleh Presiden AS, Barack Obama dengan biaya mencapai 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,15 miliar).
Gagasannya adalah mengembalikan fungsi bagian otak yang bertugas memproses memori hingga kembali normal atau setidaknya mendekati normal sehingga orang yang bersangkutan memperoleh akses ke memorinya itu, termasuk membentuk memori baru.
Ini berbeda dengan pemahaman Robert Hampson, associate profesor fisiologi dan farmakologi dari Wake Forest University. Menurutnya, memori itu berupa pola dan koneksi, sehingga bila ingin mengembalikan memori seseorang, peneliti harus tahu bagaimana pola memorinya secara akurat.
Selain itu, proyek ini juga mendapat tentangan karena memanipulasi memori seseorang dianggap sesuatu yang kurang etis.
Sumber : Detik.com
0 Response to "Peneliti Berencana Buat Implan Otak untuk Kembalikan Ingatan"
Post a Comment