Ojek Online, Bisnis Kreatif Ala Mahasiswa ITB


Banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam mengisi waktu luang selepas kuliah. Ada yang berorganisasi, menghabiskan waktu dengan belajar (study-oriented), bermain dengan kawan-kawannya, dan ada juga yang berwirausaha. Mungkin 25 mahasiswa asal Bandung yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi di kota Kembang ini bisa menjadi contoh bagaimana caranya meluangkan waktu selepas kuliah sambil berbisnis. Mereka membuka bisnis ojek online.

Bisnis yang sudah mereka rintis sejak 3 minggu yang lalu ini sebenarnya bermula dari keisengan mereka menawarkan jasa antar kepada seorang ibu. Itu menjadi inspirasi mereka dalam mendirikan bisnis ini. Salah seorang dari rider ojek online, Arif, mengatakan bahwa mereka membuka bisnis ojek online ini untuk mengisi waktu luang mereka saat menunggu jam kuliah dan selepas kuliah. “Ya, sambil nunggu kuliah juga sih, daripada nggak ada kerjaan,” ujarnya.


Ojek online ini memiliki pangkalan pusat di daerah Jln. Gelap Nyawang, ITB, dan beroperasi dari pukul 9.00-22.00. Rutenya sendiri bebas, tergantung permintaan pelanggan, namun sebagian besar melalui daerah Cimahi, Bandung, dan Jatinangor. Sesuai dengan namanya, sistem penyewaan ojek online ini dilakukan melalui media sosial seperti Twitter, Line, dan media sosial lainnya. Dari media sosial tersebut, selain menyewa jasa ojek, para pelanggan pun bisa memilih rider sesuai dengan kehendak mereka sendiri karena profil para rider juga ditampilkan di sana.


Selain jasa ojek, mereka pun menawarkan jasa kurir. Jadi bagi para pelanggan yang ingin mengirimkan barang bisa juga menyewa jasa ojek online ini. Setelah 3 minggu beroperasi, para rider ojek online ini pun sudah memiliki pelanggan tetap, sebagian besar mereka adalah siswa-siswi SMA dan mahasiswa-mahasiswi di sekitaran Bandung. Arif juga menyebutkan bahwa mereka tidak mematok tarif bagi para pelanggannya. Tarif ditentukan oleh pelanggan sesuai dengan kemampuan mereka. Untuk omzetnya sendiri, Arif mengatakan bahwa omzet dari ojek online ini tidak tetap. “Gak tetap sih, tapi ada lah tiap hari,” katanya. 


Bisnis seperti ini sebenarnya sudah marak di kota Bandung. Namun yang membedakan bisnis ojek online ini dengan bisnis ojek online yang lain adalah ke-25 rider berstatus mahasiswa, dan berasal dari Perguruan Tinggi yang ada di kota Bandung. “Mungkin yang bikin kita beda adalah kita semua mahasiswa, jadi bisa lebih paham kemampuan keuangan pelanggan, dan inilah yang bikin kita beda dari ojek online lain di kota Bandung, artikel ini diambil dari laman  Pikiran-Rakyat.com

0 Response to "Ojek Online, Bisnis Kreatif Ala Mahasiswa ITB"

Post a Comment