Bagaimana Memanfaatkan Masa Pesat Perkembangan Otak Anak ?


Kualitas otak anak bergantung pada faktor internal dan eksternal. Menurut  dr Attila Dewanti SpA (K), seorang ahli neurologi anak, kualitas otak bergantung pada faktor internal (dari dalam diri anak) berupa genetik atau turunan. Selain itu, juga tergantung dari faktor eksternal, yaitu nutrisi, pola pengasuhan, penyakit, bahkan stimulasi atau interaksi sejak di dalam kandungan.

Tiga tahun  pertama kehidupan anak-anak merupakan masa pesat perkembangan otak. Pesatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gram di waktu lahir menjadi tiga kali lipatnya pada akhir tahun ketiga.


Ia menjelaskan ada empat aspek perkembangan anak, yakni motorik kasar, motorik halus, berbahasa, dan kecerdasan. Pada proses perkembangan kecerdasan, kreativitas, dan perilaku, biasanya anak belajar dari lingkungan sejak di dalam kandungan, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mengingat, meniru atau mencoba, menyimpan (memori), mengulang, dan membiasakan.


Kemampuan anak yang harus dikembangkan adalah sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, dan cium), motorik (gerak kasar dan halus), kognitif (pengetahuan dan kecerdasan), komunikasi atau berbahasa, emosional dan sosial, kemandirian, kreativitas, etika, budi pekerti, dan moral spiritual.


Stimulasi, lanjutnya, bisa mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan anak, baik motorik, kognitif, maupun perkembangan psikologisosial anak. Stimulasi yang diberikan sejak di dalam kandungan dapat dilakukan setiap hari untuk merangsang semua sistem indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan).


Selain itu, stimulasi juga harus merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan, dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi dan anak-anak.


“Semakin bervariasi, rangsangan yang diterima maka semakin kompleks hubungan antarsel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima maka semakin kuat hubungan antarsel-sel otak tersebut,” papar Attila yang berpraktik di Brawijaya Women and Children Hospital.


Menurut dia, semakin kompleks dan kuat hubung an antarsel-sel otak maka semakin tinggi dan bervariasi pula kecerdasan anak di kemudian hari. Bahkan, kata Attila, bila dikembangkan terus menerus, anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan (multiple inteligensia).


Kecerdasan multipel adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain, verbal-linguistik (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, diskusi, tulisan), logical-mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi).


Selain itu, bodily-kinesthetic (keterampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan), serta moral-spiritual (etika, moral, budi pekerti, rohani, agama).


Referensi : Republika.com


0 Response to "Bagaimana Memanfaatkan Masa Pesat Perkembangan Otak Anak ?"

Post a Comment