Cara Mencegah Meningitis atau Radang Selaput Otak

Meningitis atau Radang Selaput Otak adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan membrane pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis adalah penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan organ secara permanen hingga kematian.

Berdasarkan penyebabnya Meningitis dibagi menjadi 4 :
  • Meningitis yang disebabkan oleh virus ( Meningitis Virus atau Non Purulent Meningitis )
Virus penyebab meningitis antara lain adalah virus enterovirus ( polio ),  virus coxsackie  A dan B), mumps, virus herpes simpleks, virus varicella zooster (cacar air ), virus hepatitis. Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya akan pulih dengan pengobatan dan perawatan yang spesifik. Penyakit ini akan sembuh sempurna tanpa kompilkasi apabila ditangani dengan baik. Pada kasus yang ringan akan sembuh setelah 3-4 hari. Sedangkan pada kasus berat dapat sembuh setelah 7-14 hari.
  • Meningitis yang disebabkan oleh jamur ( Fungal meningitis )
Sangat jarang terjadi, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan imun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.
  • Meningitis yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme yang menyerang membran dan cairan otak (  Chronic meningitis ).
Pertumbuhan organisme ini terjadi selama sekitar dua minggu ataupun lebih.
  • Meningitis yang disebabkan oleh bakteri ( Bacterial meningitis )
Meningitis disebabkan oleh bakteri dapat mengakibatkan kerusakan serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Bakteri yang menyebabkan meningitis diantaranya :

1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini adalah penyebab terbanyak meningitis pada bayi atau pun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2. Neisseria meningitidis (meningococcus).

Penyebab kedua terbanyak setelah bakteri Streptococcus pneumoniae adalah bakteri Neisseria meningitidis (meningococcus). Terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah dam mencapai otak sehingga mengakibatkan radang selaput otak. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul.

3. Haemophilus influenzae (haemophilus).
Bakteri Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) dapat menurunkan peluang meningitis karena bakteri jenis ini.

4. Listeria monocytogenes (listeria).
Bakteri penyebab meningitis ini dapat ditemukan di banyak tempat dan di dalam makanan yang telah terkontaminasi. Bakteri ini berasal dari hewan peliharaan local. Makanan yang mungkin terkontaminasi oleh bakteri jenis ini adalah hot dog, keju dan daging sandwich.

5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis ( bakteri penyebab TBC ).



Gejala umum yang muncul dari meningitis adalah
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Mual / muntah
  • Penurnan kesadaran dan pada anak biasanya disertai dengan kaku kuduk (kaku di leher) terkait dengan kesadaran
  • Ketidakmampuan untuk mentolerir cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).
  • Tampak kebingungn
  • Tidak mampu untuk bangun dari tidur hingga tak sadarkan diri.
  • Meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus biasanya disertai dengan ruam yang khas disekujur tubuh.

Gejala meningitis pada bayi :
  • Bayi tampak lemah
  • TIdak aktif seperti biasanya
  • Gemeteran
  • Muntah
  • Tidak mau minum susu atau makan
  • Kejang pda tengkuk
  • Rewel / gelisah
  • Menangis terus menerus
  • Ada benjolan di kepala
Meningitis dapat menyerang siapa saja, jika dikelompokkan berdasarkan usia maka yang rentan terserang oleh meningitis adalah
1. Anak-anak.
Anak usia satu tahun berada dalam posisi paling rentan terhadap meningitis. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 6-10 persen dari anak-anak berusia di bawah 12 bulan yang terkena penyakit ini jika tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan kematian.
 2. Remaja dan dewasa
Mereka yang berusia 15 – 24 tahun adalah kelompok yang rentan terhadap meningitis karena perubahan gaya hidupnya seperti merokok, clubbing dan traveling.
 3. Lanjut usia
Daya tahan tubuh yang mulai menurun menjadi faktor yang menyebabkan kelompok ini rentan terhadap Meningokokus.

Cara diagnosanya
Untuk mendiagnosa pasien mengalami mengitis harus lewat pemeriksaan yang akurat untuk mengerahui penyebabnya, baik oleh virus, bakteri maupun jamur, karena beda penyebabnya beda juga pengoabtan yang harus dijalankan.

Perlu dilakukan pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak) untuk memastikan seorang pasien menderita meningitis. Dokter akan memasukkan jarum ke dalam kanal tulang belakang untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF) yaitu cairan yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. CSF tersebut kemudian diperiksa di laboratorium medis.

Cara pengobatannya
Pengobatan umum untuk meningitis adalah aplikasi yang cepat dari antibiotik dan obat, kadang-kadang antivirus. Dalam beberapa situasi, obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mencegah komplikasi dari peradangan yang terlalu aktif. Meningitis dapat menyebabkan serius konsekuensi jangka panjang seperti defisit tuli, epilepsi, hidrosefalus dan kognitif, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.

Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.

Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone.

Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.

Cara mencegahnya
Beberapa bentuk meningitis (seperti yang terkait dengan meningokokus, Haemophilus influenzae tipe B, pneumococci atau infeksi virus gondok) dapat dicegah dengan imunisasi.
Vaksin ini biasanya diberikan pada orang berisiko tinggi seperti remaja, wisatawan yang ingin ke daerah endemik, personil militer dan jamaah haji atau umroh.

Adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah ;
- Haemophilus influenzae type b (Hib)
- Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)
- Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)
- Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)

Cara penularannya
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan dengan sendok yang sama, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.

Referensi

0 Response to "Cara Mencegah Meningitis atau Radang Selaput Otak"

Post a Comment