A. sejarah
Berawal dari pertemuan dua orang ilmuwan didalam taksi yang akan menghadiri acara makan malam. Michael Gazzaniga seorang tokoh dalam peneliti kedua hemisfer otak dan George Miller seorang psikolog kognitif terkemuka. Para ilmuwan tersebut sedang mempelajari bagaimana sebuah otak menghasilkan apa yang kita alami sebagai pikiran, sehingga dari sinilah muncul istilah “Neourosains Kogniitf”.
B. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System/CNS)
Sistem saraf mempunyai peran penting dalam proses kognisi manusia. Sebagaimana yang telah kita ketahui sistem saraf pusat atau yang kita kenal dengan CNS (Central Nervous System) bukanlah semata-mata terdiri dari filamen atau cairan belaka. CNS juga terdiri dari saraf tulang belakang dan otak.
Unsur dasar pembentuk CNS adalah neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Otak manusia yang hanya memiliki berat 3 pon tersusun dari massa neuron-neuron yang sangat padat. Beberapa ahli memperkirakan jumlah neuron dalam otak manuisa melebihi 100 miliar. Setiap neuron mampu menerima dan mengirimkan implus neural ke ribuan neuron lain. Sistem ini lebih rumit daripada seluruh sistem di alam semesta.
Terdapat empat bagian utama dalam neuron :
1. Dendrit yaitu yang menerima implus neural dari neuron lain. Dendrit berbentuk deprti pohon(arborized), lengkap dengan cabang dan ranting.
2. Tubuh sel yaitu yang bertanggung jawab menjaga kondisi dasar neuron. Tubuh sel (cell body) menerima nutrisi dan melenyapkan limbah organik dengan menyaring limbah tersebut melalui dinding sel yang permabel.
3. Akson (axon) yaitu sebuah jalur panjang yang berbentuk tabung , yang menggabungkan tubuh sek dengan sel-sel lain melalui semacam persimpangan yang disebut sinapsis. Akson-akson dalam otak mungkin berukuran mikroskopis, namun dapat pula mencapai panjang satu meter atau lebih. Akson-akson besar dikelilingi oleh substansi berlemak yang disebut selubung myelin (myelin sheath), yang berperan sebagai insulator yang mempercepat transmisi implus neural.
4. Akson berakhir di terminal prasinaptik. Terminal-terminal ini terletak di permukaan dendrit dekat neuron lain (yang bersifat reseptis). Meskipun tidak berhubungan langsung, terminal prasinaptik dan dendrit sama-sama membentuk sinapsis.
C. Neurosains Kognitif
Neourosains kognitif adalah pendekatan dalam psiklogi kognitif yang memusatkan kajiannya pada otak. Dalam hal ini Cosmides & Tooby berpendapat bahwa neurosains kognitif pada dasarnya bertugas membongkar ulang otak, membedah arsitekturkomputasionalnya menjadi unit-unit pemrosesan informasi yang terisolasi, dan kemudian menetukan bagaimana unit-unit itu bekerja, baik secara komputasi maupin secara fisik. Dengan kata lain neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar untuk menyelidiki lebih jauh lagi isu-isu lama terkait tubuh dan pikiran. Sebagaimana yang dikatakan Richad Thompson neurosains kognitif adalah perkawinan yang alami antara neurosains dan ilmu kognitif, secara bebas neurosains kognitif juga bisa dikatakan ilmu tentang otak dan pikiran.
D. Psikologi Kognitif dan Neurosains kognitif
Sebagai hasil perkawinan dari neurosains dan ilmu kognitif, para psikolog kontemporer memiliki alasan tersendiri kenapa memutuskan untuk miminjam meminjam informasi dan teknik-teknik neurosains, dan sebalinya, para ilmuwan neurosains meminjam ilmu kognitif.
- Kebutuhan untuk menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran (yang bersifat teoritik).
- Kebutuhan para ikmuwan neurosins untuk menghubungkan penemuan-penemuan mereka dengan model-model fungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif.
- Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku (simtom).
- Meningkatnya keterlibatan fugsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan kinerja pikiran.
- Upaya para ahli komputer untuk mengembangkan sumulasi kognisi manusiadengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
- Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari otak manusia dan mengungkap struktir-struktur dan proses-proses yang belum terlihat sebelumnya.
E. Peralatan Para Ilmuwan Neurosains
Sejauh ini peralatan yang di gunakan para ilmuwan neurosains adalah :
1. EEG (Electroencephalography), merekam sinyal sinyal elektrik dari aktivitas neural di otak.
2. Pemindai CT (Computed axial Tomography) adalah proses yang dilakukan oleh kmputer, yang menghasilkan citra struktur otak tiga dimensipada media gambar x-ray yang datar.
3. Pemindai PET (Positron Emission Tomography), digunakan untuk memindai penggunaan glukosa di otak.
4. Pemindai MRI dan fMRI (Magnetic Resonance Imaging) menghasilkan citra-citra tak bergerak (still images) struktur-struktur otak.
5. MEG (Magnetoenchephalography), menggunakan sebuah mesin yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnetik yang sama-samar dihasilkan oleh aktivitas otak.
6. TMS (Transcranial Magnetic Stimulation), digunakan bersamaan dengan EEG atau MEG untuk mengevaluasi perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir.
7. Micro CT, sbuah teknik pencitraan CT terbaru yang diberi nama x-ray microtomography.
Sumber : Kompas.com
Berawal dari pertemuan dua orang ilmuwan didalam taksi yang akan menghadiri acara makan malam. Michael Gazzaniga seorang tokoh dalam peneliti kedua hemisfer otak dan George Miller seorang psikolog kognitif terkemuka. Para ilmuwan tersebut sedang mempelajari bagaimana sebuah otak menghasilkan apa yang kita alami sebagai pikiran, sehingga dari sinilah muncul istilah “Neourosains Kogniitf”.
B. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System/CNS)
Sistem saraf mempunyai peran penting dalam proses kognisi manusia. Sebagaimana yang telah kita ketahui sistem saraf pusat atau yang kita kenal dengan CNS (Central Nervous System) bukanlah semata-mata terdiri dari filamen atau cairan belaka. CNS juga terdiri dari saraf tulang belakang dan otak.
Unsur dasar pembentuk CNS adalah neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Otak manusia yang hanya memiliki berat 3 pon tersusun dari massa neuron-neuron yang sangat padat. Beberapa ahli memperkirakan jumlah neuron dalam otak manuisa melebihi 100 miliar. Setiap neuron mampu menerima dan mengirimkan implus neural ke ribuan neuron lain. Sistem ini lebih rumit daripada seluruh sistem di alam semesta.
Terdapat empat bagian utama dalam neuron :
1. Dendrit yaitu yang menerima implus neural dari neuron lain. Dendrit berbentuk deprti pohon(arborized), lengkap dengan cabang dan ranting.
2. Tubuh sel yaitu yang bertanggung jawab menjaga kondisi dasar neuron. Tubuh sel (cell body) menerima nutrisi dan melenyapkan limbah organik dengan menyaring limbah tersebut melalui dinding sel yang permabel.
3. Akson (axon) yaitu sebuah jalur panjang yang berbentuk tabung , yang menggabungkan tubuh sek dengan sel-sel lain melalui semacam persimpangan yang disebut sinapsis. Akson-akson dalam otak mungkin berukuran mikroskopis, namun dapat pula mencapai panjang satu meter atau lebih. Akson-akson besar dikelilingi oleh substansi berlemak yang disebut selubung myelin (myelin sheath), yang berperan sebagai insulator yang mempercepat transmisi implus neural.
4. Akson berakhir di terminal prasinaptik. Terminal-terminal ini terletak di permukaan dendrit dekat neuron lain (yang bersifat reseptis). Meskipun tidak berhubungan langsung, terminal prasinaptik dan dendrit sama-sama membentuk sinapsis.
C. Neurosains Kognitif
Neourosains kognitif adalah pendekatan dalam psiklogi kognitif yang memusatkan kajiannya pada otak. Dalam hal ini Cosmides & Tooby berpendapat bahwa neurosains kognitif pada dasarnya bertugas membongkar ulang otak, membedah arsitekturkomputasionalnya menjadi unit-unit pemrosesan informasi yang terisolasi, dan kemudian menetukan bagaimana unit-unit itu bekerja, baik secara komputasi maupin secara fisik. Dengan kata lain neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar untuk menyelidiki lebih jauh lagi isu-isu lama terkait tubuh dan pikiran. Sebagaimana yang dikatakan Richad Thompson neurosains kognitif adalah perkawinan yang alami antara neurosains dan ilmu kognitif, secara bebas neurosains kognitif juga bisa dikatakan ilmu tentang otak dan pikiran.
D. Psikologi Kognitif dan Neurosains kognitif
Sebagai hasil perkawinan dari neurosains dan ilmu kognitif, para psikolog kontemporer memiliki alasan tersendiri kenapa memutuskan untuk miminjam meminjam informasi dan teknik-teknik neurosains, dan sebalinya, para ilmuwan neurosains meminjam ilmu kognitif.
- Kebutuhan untuk menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran (yang bersifat teoritik).
- Kebutuhan para ikmuwan neurosins untuk menghubungkan penemuan-penemuan mereka dengan model-model fungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif.
- Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku (simtom).
- Meningkatnya keterlibatan fugsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan kinerja pikiran.
- Upaya para ahli komputer untuk mengembangkan sumulasi kognisi manusiadengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
- Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari otak manusia dan mengungkap struktir-struktur dan proses-proses yang belum terlihat sebelumnya.
E. Peralatan Para Ilmuwan Neurosains
Sejauh ini peralatan yang di gunakan para ilmuwan neurosains adalah :
1. EEG (Electroencephalography), merekam sinyal sinyal elektrik dari aktivitas neural di otak.
2. Pemindai CT (Computed axial Tomography) adalah proses yang dilakukan oleh kmputer, yang menghasilkan citra struktur otak tiga dimensipada media gambar x-ray yang datar.
3. Pemindai PET (Positron Emission Tomography), digunakan untuk memindai penggunaan glukosa di otak.
4. Pemindai MRI dan fMRI (Magnetic Resonance Imaging) menghasilkan citra-citra tak bergerak (still images) struktur-struktur otak.
5. MEG (Magnetoenchephalography), menggunakan sebuah mesin yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnetik yang sama-samar dihasilkan oleh aktivitas otak.
6. TMS (Transcranial Magnetic Stimulation), digunakan bersamaan dengan EEG atau MEG untuk mengevaluasi perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir.
7. Micro CT, sbuah teknik pencitraan CT terbaru yang diberi nama x-ray microtomography.
Sumber : Kompas.com
0 Response to "Mengenal Lebih Dekat Neurosains Kognitif Pada Otak Kita"
Post a Comment