Dasar pemikiran dari astrologi adalah adanya pengaruh kosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa; jika sekiranya kita dapat mengenal perbedaan-perbedaan mengenai hal ini maka orang tersebut juga dapat mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat alami (ciri khas) sendiri.
Akan tetapi orang-orang yang berlebihan menafsirkan astrologi secara tradisional meniru saja yang dikatakan oleh orang sebelumnya, padahal reabilitas dan validitas prinsip-prinsip yang ada belum diuji.
Astrologi merupakan hal yang tercela dan keji dalam akidah Yahudi setara dengan perbuatan sihir dan perdukunan. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat:
"Engkau payah karena banyaknya nasihat. Suruhlah peramal-peramal tampil menyelamatkan engkau; mereka yang telah meneliti segala penjuru langit dan mempelajari bintang-bintang, dan pada setiap bulan baru meramalkan apa yang menjadi nasibmu. Lihat, mereka seperti jerami yang dimakan api; tak dapat mereka menyelamatkan diri sendiri!..."
— Yesaya 47:13-14
Astrologi menurut agama Abrahamik adalah hal yang terlarang didasarkan pada catatan di dalam Alkitab. Hal ini disebabkan karena dalam ilmu astrologi meyakini bahwa posisi benda-benda langit dan pergerakannya memiliki pengaruh terhadap nasib seseorang atau kejadian yang akan terjadi di bumi. Adanya sebagian penyandaran Astrologi kepada Agama Abrahamik (seperti Astrologi Yahudi atau Astrologi Islam) adalah suatu kesalahan, baik dikarenakan ketidak-mampuan membedakan definisi astrologi dengan astronomi yang diperbolehkan, atau juga karena terjadinya penyimpangan dari akidah yang jelas tertulis di dalam Alkitab.
Ilmu Astrologi (juga Ilmu nujum, horoskop, zodiak atau ramalan bintang) dalam akidah Islam adalah hal yang terlarang dan merupakan dosa besar yang digolongkan ke dalam kategori ilmu sihir dan bentuk kesyirikan. Karena di dalamnya mengajarkan ramalan tentang kejadian yang belum dan akan terjadi juga pengakuan mengetahui ilmu gaib yang menjadi kekhususan Allah, seperti rejeki, jodoh, umur, dll.
Hal ini pun di dukung oleh ilmu sains yang mengkategorikan astronomi sebagai pseudosains. Tidak ada kaitan secara ilmiah antara posisi benda langit, bintang atau rasinya dengan nasib seseorang. Meskipun para agamawan dan para ilmuwan pun telah lama menolak prinsip-prinsip dasar dari Astrologi ini, namun jutaan orang tetap terus mempercayainya dan mempraktekannya. Astronomi harus dibedakan dari astrologi. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
Sumber : Wikipedia
Akan tetapi orang-orang yang berlebihan menafsirkan astrologi secara tradisional meniru saja yang dikatakan oleh orang sebelumnya, padahal reabilitas dan validitas prinsip-prinsip yang ada belum diuji.
Astrologi merupakan hal yang tercela dan keji dalam akidah Yahudi setara dengan perbuatan sihir dan perdukunan. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat:
"Engkau payah karena banyaknya nasihat. Suruhlah peramal-peramal tampil menyelamatkan engkau; mereka yang telah meneliti segala penjuru langit dan mempelajari bintang-bintang, dan pada setiap bulan baru meramalkan apa yang menjadi nasibmu. Lihat, mereka seperti jerami yang dimakan api; tak dapat mereka menyelamatkan diri sendiri!..."
— Yesaya 47:13-14
Astrologi menurut agama Abrahamik adalah hal yang terlarang didasarkan pada catatan di dalam Alkitab. Hal ini disebabkan karena dalam ilmu astrologi meyakini bahwa posisi benda-benda langit dan pergerakannya memiliki pengaruh terhadap nasib seseorang atau kejadian yang akan terjadi di bumi. Adanya sebagian penyandaran Astrologi kepada Agama Abrahamik (seperti Astrologi Yahudi atau Astrologi Islam) adalah suatu kesalahan, baik dikarenakan ketidak-mampuan membedakan definisi astrologi dengan astronomi yang diperbolehkan, atau juga karena terjadinya penyimpangan dari akidah yang jelas tertulis di dalam Alkitab.
Ilmu Astrologi (juga Ilmu nujum, horoskop, zodiak atau ramalan bintang) dalam akidah Islam adalah hal yang terlarang dan merupakan dosa besar yang digolongkan ke dalam kategori ilmu sihir dan bentuk kesyirikan. Karena di dalamnya mengajarkan ramalan tentang kejadian yang belum dan akan terjadi juga pengakuan mengetahui ilmu gaib yang menjadi kekhususan Allah, seperti rejeki, jodoh, umur, dll.
Hal ini pun di dukung oleh ilmu sains yang mengkategorikan astronomi sebagai pseudosains. Tidak ada kaitan secara ilmiah antara posisi benda langit, bintang atau rasinya dengan nasib seseorang. Meskipun para agamawan dan para ilmuwan pun telah lama menolak prinsip-prinsip dasar dari Astrologi ini, namun jutaan orang tetap terus mempercayainya dan mempraktekannya. Astronomi harus dibedakan dari astrologi. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
Sumber : Wikipedia
Permainan Togel Online Paling Aman dan Terpercaya..
ReplyDeleteDapatkan Angka Jitu Dengan Bermain Bersama Kami..Diskon Hingga 65% Bos!!
Join Dengan Mbah Disini
Dapatkan Juga Arti dari Mimpi-mimpi Anda Di Kamus Arti Mimpi