Para ilmuwan baru-baru ini telah menemukan sesuatu yang sudah diketahui para orangtua : Ketika seseorang telah menarik perhatian ibu, seorang bayi akan secara sengaja mencari perhatian ibunya-----menendang-nendang dan mengoceh tiada henti, sampai perhatian sang ibu tertuju kepadanya.
Gerak gerik sang bayi ini seakan-akan berkata : "lihatlah aku." Dan ini adalah kebutuhan sang bayi yang sesungguhnya, direktur dari Infant Studies Centre University of York merangkap peneliti terkait mengatakan : "Ketika hubungan sosial seseorang terancam, maka timbulnya perasaan iri atau dengki adalah reaksi yang normal". Jarang sekali hubungan sosial lainnya itu bisa dibandingkan dengan kepentingan hubungan antara orangtua dengan anak-anaknya.
Masa bayiBagi seorang bayi, iri sama dengan naluri untuk bertahan hidup. "Sama seperti yang dikumadangkan dalam lagu : "Kamu adalah segalanya bagiku,", ujar Dairyn Faith, spesialis perilaku dan pakar pertumbuhan bayi merangkap pekerja sosial di Ontario.
Bagi bayi itu sendiri, mereka membutuhkan perhatian penuh dari orangtua, sebab kelangsungan hidup dan segala sesuatu yang mereka butuhkan itu bergantung pada hal tersebut . Dan reaksi Anda pada gilirannya akan menyampaikan informasi keamanan----faktor kunci dalam perkembangan emosi yang sehat.
Jadi pastikan untuk memerhatikan tangisan dan ocehan sang bayi. Meski perhatian Anda masih berfokus pada hal lain, sebaiknya hentikan dulu untuk menghiburnya. "Pesan yang diterima anak ini dari perhatian Anda adalah : Saya melihat kamu sayangku, aku di sini"
Tentu saja, bagi kakak dan adik, perhatian orangtua terhadap bayi dapat menimbulkan kecemburuan tertentu--- persaingan antara saudara. Menurut Ahli pendidikan anak usia dini : "Bayi perlu mendengar suara Anda, perlu sentuhan dan pandangan Anda, dan isi dari perkataan Anda itu sangat penting bagi kakak maupun adik.
Anak-anak prasekolahMeski anak-anak baru berusia 3 – 4 tahun juga punya rasa iri, karena mereka masih membutuhkan rasa aman. Beberapa sisi positifnya, mereka menjadi lebih rasional dan bisa memahami kebutuhan orang lain. Ini menandakan bahwa kita bisa mulai membantu mereka bagaimana memahami dan mengatasi perasaan iri.
Asalkan bisa membantu anak-anak mengidentifikasi perasaan iri kerap dapat mengurangi gejolak emosi (perasaan) mereka, misalnya: "Hmmm, sepertinya kamu cemburu ya?" Jaga keobyektifan nada bicara. Para ahli mengatakan bahwa perasaan iri itu sendiri tidaklah memalukan. Sebaliknya, tujuannya justru untuk membantu anak-anak mengatasi emosi.
Anak usia sekolahKetika seorang anak memasuki usia sekolah dasar, banyak orangtua merasa bahwa mereka seharusnya "tidak berpikiran sempit"----mungkin lupa kalau orang dewasa juga memiliki perasaan seperti ini. Bantu anak-anak merenung sejenak mengapa bisa merasa iri ("Ketika Anda mengetahui Ricky punya teman baru, apakah itu berarti dia tidak menyukaimu lagi ?"), dan pelajari bagaimana bisa lebih baik memerlakukan diri sendiri.
Orangtua juga dapat membantu anak-anak untuk mengetahui, bahwa posisi mereka tidak akan berkurang saat orang lain mendapatkan perhatian. Salah satu cara terbaik dalam menengahi rasa iri adalah : "saya memuji adik Anda (atau siapa pun) bukan berarti Anda tidak pantas dipuji."
Remaja
Seiring dengan tibanya masa pubertas, pengalaman pendidikan seperti ulasan di atas tetap dapat diterapkan. Selain itu, anak yang lebih tua mencoba untuk memainkan peran baru dalam masyarakat. "Mereka mencoba mengembangkan ketrampilan hidup yang diperlukan setelah menginjak usia dewasa", "tapi selama masa pubertas, hubungan sosial cenderung tidak stabil. Perasaan datang dan pergi, kita terluka dan juga merasa cemburu." "Kecemburuan dapat ditelusuri kembali pada kesadaran diri kita sendiri, kita semua ingin mendapatkan rasa aman, dicintai dan dihargai." Sebagai orangtua, kita harus berusaha memberikan jaminan ini.
Cemburu dan iriMeskipun kita sering menganggap bahwa dengki dan iri hati itu sinonim, namun, yang dimaksud dalam sebutan pertama (dengki) adalah ditujukan pada rasa takut kehilangan seseorang atau sesuatu, sedangkan yang kedua menggambarkan suatu keinginan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu milik orang lain yang tidak dimilikinya, menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain----harta, kekuasaan atau pujian.
Sesungguhnya, perasaan iri sekecil apa pun bisa menjadi suatu kekuatan pendorong yang sangat besar, misalnya, ketika seorang anak ingin menguasai ketrampilan yang dimiliki kakaknya atau mengejar ketertinggalan prestasi teman sekelas di sekolahnya. Yang perlu diperhatikan orangtua adalah bahwa rasa iri yang berlebihan dapat menyebabkan kerendahan diri. (Epochtimes/Jhoni/Yant)
Referensi : Erabaru.net
0 Response to "Inilah Tips Ampuh Mengatasi Rasa Iri Anak-anak"
Post a Comment