Orang biasanya menguap saat merasa lelah. Dalam teorinya, menguap memberikan tambahan energi. Tapi, teori ini telah dibantah oleh penelitian yang menunjukkan, orang-orang yang membutuhkan lebih banyak oksigen (termasuk olahraga dan orang dengan kondisi medis merampas oksigen) menguapnya tak sebanyak orang-orang pada umumnya.
Menguap masih menjadi misteri. Seorang Psikolog di Georgia Gwinnett College Lawrenceville, Ga, Steven M. Platek , Ph.D., mempelajarai menguap bisa menular.
"Otak seukuran jeruk tapi mengonsumsi 40 persen energi metabolisme. Dan otak yang berjalan panas," kata Platek seperti dilansir HuffingtonPost.
Para peneliti telah menemukan bahwa menguap mendinginkan otak, mencegahnya terlalu panas, yang bisa mengurangi kewaspadaan. Suhu intim otak meningkat ketika kita lelah dan ketika kita bosan.
"Suhu otak ditentukan tiga variabel yakni laju aliran darah di arteri, suhu darah dan produksi panas metabolisme di otak," tulis Andrew C. Gallup, Ph.D.,asisten profesor psikologi di SUNY College di Oneonta.
Menurutnya, menguap berfungsi dalam meningkatkan aliran darah arteri dan memungkinkan aliran darah yang lebih dingin ke otak. Untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi di dalam tubuh cukup sederhana. Ketika menguap, mulut terbuka dan menghirup dalam-dalam, dan berakhir dengan napas pendek. Selama itu, otot di sekitar otak berkontraksi dan meregang serta Anda mengambil udara. Kemudian, darah dingin di dorong ke arah tengkorak saat darah hangat didorong keluar.
"Tindakan ini meningkatkan aliran darah otak ke otak dan tengkoran dan pada saat yang sama, hal ini memaksa darah vena hangat menjauh dari tengkorak," kata Gallup.
Perilaku sekunder seperti merentangkan lengan atau menggerakkan kepala saat Anda menguap berfungsi sebagai teknik pendinginan di daerah bawah lengan. Terlebih, peregangan seluruh tubuh mempersiapkan otot Anda untuk tindakan yang cepat, berkontribusi untuk mendorong kewaspadaan yang berasal dari suhu otak yang dingin.
Saat menguap detak jantung Anda juga bisa naik sebanyak 30 persen dan menguap adalah tanda gairah, termasuk gairah seksual. Banyak bagian tubuh lainnya yang bekerja saat menguap.
Pertama, mulut terbuka, dan rahang Anda turun , yang memungkinkan udara masuk sebanyak mungkin. Ketika Anda menarik napas, udara yang diambil mengisi paru-paru Anda.
Otot perut Anda fleksibel dan diafragma Anda didorong ke bawah . Udara yang Anda hirup memperluas kapasitas paru-paru dan kemudian beberapa udara ditiupkan kembali.
Menguap Menular
Pada hasil penelitian di Frontiers, Neuroscience, Gallup dan rekannya Omar T. Eldakar menemukan bahwa suhu otak yang naik didahului oleh menguap pada manusia dan tikus. Mereka juga menemukan bagaimana menguap jadi lebih sering ketika suhu lingkungan tinggi.
Banyak penelitian yang berfokus pada menguap menular. Ini sebuah fenomena di mana kita menguap menanggapi orang lain yang juga melakukannya. Terlebih lagi, kita cenderung menguap ketika teman dekat atau anggota keluarga melakukannya.
Sebagian besar penelitian menyebutkan menguap menular. Dari sudut pandang evolusi, ini masuk akal.
"Jika salah satu anggota kelompok menguap, itu menunjukkan sesuatu yang seharusnya Anda lakukan," kata Platek.
Menariknya, orang dengan autisme atau mengalami gangguan kepribadian schizotypal tak sering menguap.
Jadi mengapa Anda menguap? Bisa jadi untuk mendinginkan otak yang bekerja keras atau meningkatkan kewaspadaan atau hanya karena Anda melihat orang lain melakukannya.
Sumber : Liputan6.com
0 Response to "Inilah Fakta Unik Saat Orang Menguap"
Post a Comment