Pertempuran jenis kelamin telah terjadi selama berabad-abad, dan kemungkinan ini tak akan pernah berakhir. Namun kini, para ahli akhirnya mengungkap beberapa pembeda.
Kini setidaknya hasil penelitian ilmiah berhasil mengungkap beberapa perbedaan biologis dan fisiologis antara pria dan wanita. Di konferensi tahunan British Psychological Society, tema ini menjadi sorotan.
Di konferensi ini, para ahli mengupas beberapa perbedaan dalam kemampuan kognitif di antara jenis kelamin ini. Misalnya, hasil studi menunjukkan, pria memiliki keterampilan kesadaran spasial lebih baik.
Sedangkan wanita, memiliki daya ingat untuk benda-benda yang lebih kuat serta kefasihan dalam lisan. Dengan sifat-sifat yang umumnya direplikasi di lintas budaya dan bangsa, hal ini menunjukkan asal dari biologis di alam.
Profesor psikologi Diane Halpern dari Claremont McKenna College di California, Amerika Serikat (AS) berharap bisa memperbaiki keyakinan yang dipopulerkan pada 1980-an menyatakan, otak pria dan wanita hampir identik.
Di sisi lain hal itu merupakan budaya dan sifat alami yang menyebabkan perbedaan ini. “Kita memangmelakukan sosialisasi pada anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda. Namun kontribusi biologi yang ada bukanlah nol,” katanya.
Beberapa perbedaan utama antara pria dan wanita yang diyakini adalah biologis dalam sifat alami. Termasuk, pria yang memiliki kemampuan kuat untuk memikirkan obyek dalam bentuk 3D yang membantu mereka menavigasi.
Bahkan perbedaan ini telah terlihat dalam hasil studi yang melibatkan bayi berusia tiga bulan. Sedangkan wanita, wanita ‘lebih baik dalam mengingat letak benda-benda’ dan lebih bisa menavigasi melalui landmark dibanding sifat umum navigasi laki-laki yang berupa arah.
Beberapa perbedaan yang dirasakan di antara kedua jenis kelamin menurun pada tekanan budaya. Misalnya, menurut Halpern, ada keyakinan pria lebih baik dalam memecahkan masalah matematika dan perempuan lebih baik dalam membaca dan menulis.
Namun sejumlah perbedaan ini cenderung memudar di masyarakat yang memposisikan antarjenis kelamin setara. Ada pula kritik mengenai pengujian standar yang bias pada salah satu jenis kelamin.
Jika jenis kelamin bukan masalah bagi masyarakat, pertanyaan yang muncul adalah, “Mengapa 90% dari manajer perusahaan adalah laki-laki, dan 90% dari sekretaris yang ada di perusahaan adalah perempuan?”
Halpern mengatakan, sementara wanita sebagian besar melakukan pekerjaan ‘perawatan,’ seperti mengasuh anak atau membantu orang tua, ketidaksetaraan ini akan tetapada.
Namun di sisi lain, masyarakat kehilangan pria yang berbakat di bagian domestik dan pengasuhan, lanjutnya. “Kami tak akan bisa mendapat kesetaraan dalam pekerjaan, jika tak ada kesetaraan di dalam rumah,” pungkasnya.
Sumber : INILAH.COM
Kini setidaknya hasil penelitian ilmiah berhasil mengungkap beberapa perbedaan biologis dan fisiologis antara pria dan wanita. Di konferensi tahunan British Psychological Society, tema ini menjadi sorotan.
Di konferensi ini, para ahli mengupas beberapa perbedaan dalam kemampuan kognitif di antara jenis kelamin ini. Misalnya, hasil studi menunjukkan, pria memiliki keterampilan kesadaran spasial lebih baik.
Sedangkan wanita, memiliki daya ingat untuk benda-benda yang lebih kuat serta kefasihan dalam lisan. Dengan sifat-sifat yang umumnya direplikasi di lintas budaya dan bangsa, hal ini menunjukkan asal dari biologis di alam.
Profesor psikologi Diane Halpern dari Claremont McKenna College di California, Amerika Serikat (AS) berharap bisa memperbaiki keyakinan yang dipopulerkan pada 1980-an menyatakan, otak pria dan wanita hampir identik.
Di sisi lain hal itu merupakan budaya dan sifat alami yang menyebabkan perbedaan ini. “Kita memangmelakukan sosialisasi pada anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda. Namun kontribusi biologi yang ada bukanlah nol,” katanya.
Beberapa perbedaan utama antara pria dan wanita yang diyakini adalah biologis dalam sifat alami. Termasuk, pria yang memiliki kemampuan kuat untuk memikirkan obyek dalam bentuk 3D yang membantu mereka menavigasi.
Bahkan perbedaan ini telah terlihat dalam hasil studi yang melibatkan bayi berusia tiga bulan. Sedangkan wanita, wanita ‘lebih baik dalam mengingat letak benda-benda’ dan lebih bisa menavigasi melalui landmark dibanding sifat umum navigasi laki-laki yang berupa arah.
Beberapa perbedaan yang dirasakan di antara kedua jenis kelamin menurun pada tekanan budaya. Misalnya, menurut Halpern, ada keyakinan pria lebih baik dalam memecahkan masalah matematika dan perempuan lebih baik dalam membaca dan menulis.
Namun sejumlah perbedaan ini cenderung memudar di masyarakat yang memposisikan antarjenis kelamin setara. Ada pula kritik mengenai pengujian standar yang bias pada salah satu jenis kelamin.
Jika jenis kelamin bukan masalah bagi masyarakat, pertanyaan yang muncul adalah, “Mengapa 90% dari manajer perusahaan adalah laki-laki, dan 90% dari sekretaris yang ada di perusahaan adalah perempuan?”
Halpern mengatakan, sementara wanita sebagian besar melakukan pekerjaan ‘perawatan,’ seperti mengasuh anak atau membantu orang tua, ketidaksetaraan ini akan tetapada.
Namun di sisi lain, masyarakat kehilangan pria yang berbakat di bagian domestik dan pengasuhan, lanjutnya. “Kami tak akan bisa mendapat kesetaraan dalam pekerjaan, jika tak ada kesetaraan di dalam rumah,” pungkasnya.
Sumber : INILAH.COM
0 Response to "Perbedaan Mendasar Otak Pria & Wanita"
Post a Comment