Hal ini mendorong para peneliti dari Universitas Medical ,Taiwan, mengadakan suatu penelitian dengan komponen asam lemak PUFA pada pencegahan gangguan fungsi kognitif di usia lanjut. Penelitian ini sudah dipublikasi online di jurnal American Journal of Clinical Nutrition bulan Februari 2012.
Sebagai latar belakang penelitian, pada kadar n−3 PUFA yang lebih rendah dilaporkan berkaitan dengan gangguan fungsi kognitif dan demensia, demikian juga dengan adanya keadaan depresi, maka menjadi faktor risiko potensial dalam penurunan fungsi kognitif.
Sasaran penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar n−3 PUFA pada membran eritrosit atau plasma dan fungsi kognitif terutama pada sampel orang tua dengan risiko depresi mayor sebelumnya serta untuk lebih mengetahui dan eksplorasi secara spesifik kaitan dengan kondisi kognitif.
Desain penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel secara cross-sectional terhadap 132 peserta yang memenuhi syarat yang telah pulih dari depresi mayor , adapun rerata usia ± SD adalah 67,8 ± 6,6 tahun yang telah dipilih / rekrut dari pelayanan rawat jalan pada unit psikiatri. Sejumlah tes kognitif dan kuesioner terstruktur diberikan, demikian juga sampel darah puasa dikumpulkan untuk pengukuran n−3 PUFA.
Dari hasil studi, diketahui bahwa kadar EPA dan kadar total n−3 PUFA yang lebih tinggi dan rasio asam arakidonat dengan EPA dalam membran eritrosit yang lebih berhubungan dengan skor kognitif yang lebih tinggi, tak tergantung usia dan jenis kelamin.
Tidak ada kaitan yang ditemukan dengan sejumlah asam lemak lain terhadap kadar plasma. Dengan memperhatikan tes kognitif individu, korelasi terkuat dan konsisten ditemukan immediate recall (panggilan segera) dan total kadar n-3 PUFA dan asam alfa-linoleat atau α-linolenic acid (ALA) pada eritrosit , yang diobservasi hanya pada peserta dengan gejala depresi berulang.
Simpulannya, total kadar eritrosit n−3 PUFA secara positif berkaitan dengan fungsi kognitif, khususnya immediate recall, terutama pada orang lanjut usia dengan gejala depresi sebelumnya. Kadar n−3 PUFA yang lebih rendah atau ALA dalam membran eritrosit dapat menjadi prediktor yang baik untuk gangguan kognitif pada orang lanjut usia dengan depresi berulang sebelumnya. (IWA)
Referensi: Oleh Kalbe Medical Dept
Chiu CC, Frangou S, Chang CJ, Chiu WC, Liu HC, Sun IW, et al. Associations between n−3 PUFA concentrations and cognitive function after recovery from late-life depression. Am J clin nutr Feb, 2012 ajcn.015784 (publish online – abstract)
0 Response to " Manfaat Omega-3 untuk Gangguan Kognitif dan Depresi "
Post a Comment