Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan wajah seseorang. Dasar pemikiran untuk menguasai pengetahuan ini adalah keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Hal-hal yang tampak pada wajah dapat dipergunakan untuk membuat interpretasi mengenai apa yang terkandung dalam jiwa.
Orang yang mendalami ilmu ini secara luas adalah johann Casper Lavater (1741-1801), seorang pendeta di Zurich. Karyanya yang terkenal adalah Physiognomische fragmente zur beforderung der menchenkenntniss und menschenliebe. Dalam buku tersebut beliau menerangkan yaitu sebagai berikut :
1. Keadaan dahi dan kening adalah petunjuk untuk mengetahui kecerdasan seseorang.
2. Hidung dan pipi adalah bagian yang dapat memberikan tanda mengenai halus atau kasarnya perasaan seseorang.
3. Mulut dan dagu dapat memberikan petunjuk tentang nafsu makan, nafsu minum dan sebagainya.
Mata adalah bagian yang mencerminkan seluruh kehidupan jiwa dan sebagainya
Sewaktu masa hidupnya Lavater-sebagai seorang pendeta yang banyak bergaul dengan bermacam-macam orang, memang cakap mempergunakan pedoman-pedomannya itu secara baik. Akan tetapi suksesnya tersebut teidak terutama karena baiknya pedoman yang dipergunakannya, melainkan karena ketajaman intuisinya; jadi kalau pedoman tersebut dipergunakan oleh orang lain, maka akan lain-lain pulalah hasilnya.
Referensi : Drs. Sumadi Suryabrata, B.A, M.A, Ed.S, Ph.D
Orang yang mendalami ilmu ini secara luas adalah johann Casper Lavater (1741-1801), seorang pendeta di Zurich. Karyanya yang terkenal adalah Physiognomische fragmente zur beforderung der menchenkenntniss und menschenliebe. Dalam buku tersebut beliau menerangkan yaitu sebagai berikut :
1. Keadaan dahi dan kening adalah petunjuk untuk mengetahui kecerdasan seseorang.
2. Hidung dan pipi adalah bagian yang dapat memberikan tanda mengenai halus atau kasarnya perasaan seseorang.
3. Mulut dan dagu dapat memberikan petunjuk tentang nafsu makan, nafsu minum dan sebagainya.
Mata adalah bagian yang mencerminkan seluruh kehidupan jiwa dan sebagainya
Sewaktu masa hidupnya Lavater-sebagai seorang pendeta yang banyak bergaul dengan bermacam-macam orang, memang cakap mempergunakan pedoman-pedomannya itu secara baik. Akan tetapi suksesnya tersebut teidak terutama karena baiknya pedoman yang dipergunakannya, melainkan karena ketajaman intuisinya; jadi kalau pedoman tersebut dipergunakan oleh orang lain, maka akan lain-lain pulalah hasilnya.
Referensi : Drs. Sumadi Suryabrata, B.A, M.A, Ed.S, Ph.D
0 Response to "Dasar-Dasar Pemikiran Physiognomi Atau Ilmu Tentang Wajah"
Post a Comment