Mengapa Otak Disebut Sebagai Pusat Logika Manusia

Minat dan kemampuan baca anak tidak akan tumbuh dengan sendirinya, hal ini tidak tumbuh secara instan atau otomatis, akan tetapi harus melalui latihan rutin dan pembiasaan.  Salah satu syarat untuk mengenalkan anak dengan kegiatan membaca adalah dengan memperhatikan kondisi anak pada saat itu.

Otak merupakan pusat logika, maka disitulah kemampuan berfikir serta analisa seseorang berada, selain pusat logika, otak juga menjadi pusat emosi.  Apabila anak dalam kondisi senang, merasa disayang, dihargai segala bentuk karya dan keberadaannya diterima maka keadaan inilah yang akan membantu anak untuk mengasah otaknya secara efektif.

itulah mengapa pada saat orangtua ataupun guru tidak sabar pada saat mengajar maka proses pembelajaran juga tidak akan belajar secara optimal karena otak akan kebal dengan omelan-omelan pembimbingnya ( guru / orangtua ).

Makin terancam jiwa anak karena ada pemaksaan pada saat belajar maka anak akan membangun pertahanan yaitu dengan berhenti melakukan penalaran serta analisis.

Bisa dibilang secara sederhana, anak yang takut, bosan, dan tertekan maka mereka akan sulit untuk berkonsentrasi dalam segala hal.  Itulah mengapa guru maupun orangtua dituntut untuk selalu senang dan gembira pada saat bersama anak dan membuat suasana belajar menjadi ceria dan menyenangkan.

Otak anak yang senang dan gembira akan lebih mudah menerima semua pembelajaran yang diberikan.  Sebaliknya rasa bosan dan tertekan akan membuat anak tidak bisa bekerja dalam menerima pembelajaran yang diberikan.

Nah, buatlah suasana yang menyenangkan pada saat bersama buah hati anda dalam belajar.  Rasa nyaman akan membuat anak jauh lebih mudah menangkap segala sesuatu yang diberikan kepadanya.

Sumber : blogmamaqiral.blogspot.com

0 Response to "Mengapa Otak Disebut Sebagai Pusat Logika Manusia"

Post a Comment