Inilah 5 Mitos Dan Fakta Tentang Pelecehan Anak


Pelecehan pada anak merupakan lebih dari memar atau patah tulang belaka. Sementara kekerasan fisik yang mengejutkan karena bekas luka-luka yang diakibatkan oleh tindakan kekerasan tersebut , mungkin tidak semua dapat terungkap dan terlihat secara jelas.

Mengabaikan kebutuhan anak dengan cara menempatkan mereka  tanpa pengawasan, situasi yang berbahaya, atau membuat anak merasa tidak berharga atau bodoh juga bisa dikategorekan sebagai pelecehan anak. Terlepas dari jenis pelecehan anak, hasilnya adalah kerugian emosional yang serius.

Berikut Mitos dan fakta tentang pelecehan dan penelantaran anak :

Mitos # 1: Pelecehan anak hanya terjadi bila terjadi kekerasan

Fakta: Kekerasan fisik adalah hanya satu dari jenis pelecehan terhadap anak. Pengabaian dan pelecehan emosional bisa sama merusak, dan karena mereka lebih halus maka biasanya diabaikan.

Mitos # 2: Hanya orang jahat menyalahgunakan anak-anak mereka.

Fakta: Meskipun mudah untuk mengatakan bahwa hanya "orang jahat" disebut sebagai pelecehan anak, dan itu tidak selalu begitu hitam atau putih. Tidak semua pelaku yang sengaja merugikan anak-anak mereka.

Banyak yang menjadi korban atas kekerasan itu sendiri dimasa lalu dan dampak negatifnya adalah tindakan tersebut, karena tidak tahu cara lain yang lebih bermanfaat. Sedangkan dampak lainya adalah mungkin akan berjuang dengan masalah kesehatan mental atau masalah penyalahgunaan zat.

MITOS # 3: Penganiayaan anak tidak terjadi pada keluarga baik-baik.

Fakta: Kekerasan pada anak tidak hanya terjadi di keluarga miskin atau lingkungan yang buruk. Melihat semua garis rasial, ekonomi, dan budaya. Kadang-kadang, keluarga yang tampaknya memiliki semuanya dari luar bersembunyi cerita yang berbeda di balik pintu tertutup.

MITOS # 4: Kebanyakan anak pelaku adalah orang asing.

Fakta: Meskipun penyalahgunaan oleh orang asing tidak terjadi, sebagian besar pelaku adalah anggota keluarga atau orang lain yang dekat dengan keluarga.

Mitos # 5: anak dilecehkan selalu tumbuh menjadi pelaku.

Fakta: Memang benar bahwa anak-anak dilecehkan lebih cenderung untuk mengulangi siklus sebagai orang dewasa, tanpa sadar mengulangi apa yang mereka alami sebagai anak-anak. Di sisi lain, banyak korban dewasa pelecehan anak memiliki motivasi yang kuat untuk melindungi anak mereka terhadap apa yang mereka pergi melalui dan menjadi orang tua yang sangat baik.

So semoga artikel diatas bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat bagi kami maupun anda sebagai pembaca. Kami ucapkan banyak terimakasih telah mengunjungi situs ini, jika ada kritik atau saran silahkan poskan dikotak komentar untuk menyempurnakan situs ini.

0 Response to "Inilah 5 Mitos Dan Fakta Tentang Pelecehan Anak"

Post a Comment