Ia tak punya daya ledak, dan lemah dalam penyelesaian akhir, yang membuatnya kurang produktif dalam urusan mencetak gol. Karenanya, untuk mendapatkan kualitas sebenarnya, gelandang 24 tahun ini sangat cocok diposisikan sebagai sosok sentral di lini depan tim.
Ia ditempatkan di posisi tersebut saat membela timnas Jerman. Dalam sistem yang diterapkan sang pelatih, Joachim Loew, pemuda asal Gelsenkirchen ini menjadi titik fokus utama.
Dari 29 penampilan, ia mencetak 12 gol, dan memberikan 19 assist. Rata-rata di tiap pertandingan untuk tim Panser, ia mengemas 1,07 gol, dan rasio itu jauh lebih baik ketimbang untuk Real Madrid. (Tribunnews.com/den)
Referensi
Ozil memang keren sob
ReplyDeleteMana Pendidikannya??
ReplyDelete