Jika anda seorang penggemar serial detektif harus nonton serial TV Monk, yang berkisah tentang seorang detektif hebat bernama Adrian Monk, yang mampu memecahkan kasus-kasus rumit. Hal-hal sepele yang biasanya luput dari pengamatan orang justru dijadikan oleh Monk sebagai petunjuk penting dalam memecahkan kasus.
Namun dibalik itu, perilaku dan perangai Monk sendiri, sering dianggap aneh bagi orang-orang sekitarnya. Tokoh Adrian Monk adalah contoh bagaimana orang yang sangat dominan otak kanan dalam bekerja. Orang-orang seperti Adrian Monk sangat mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidangnya masing-masing, bahkan bisa jadi adalah orang dekat kita sendiri.
Untuk menelaah lebih lanjut mengenai manfaat belahan kiri dan kanan, mungkin lebih jelasnya akan dilihat dari perbedaan yang mencolok dari kedua belan otak manusia itu. Karena perbedaan-perbedaan yang mencolok pada diri manusia itu sendiri yang akan mencerminkan kemampuannya. Untuk itu berikt ulasan mengenai perbedaan dari otak kiri dan kanan:
1. Orang yang dominan otak kiri biasanya sukses di ruang kelas yang melibatkan banyak MENDENGAR. Mereka senang membicarakan dan menuliskan segalanya. Mereka lebih mudah memahami aturan mengeja, tata bahasa, dan tanda baca.
Orang yg menggunakan otak kiri cenderung sangat baik dalam situasi ujian yang ditentukan batas waktunya dan dalam memecahkan masalah yg melibatkan logika berurutan. Mereka lebih suka proyek kelompok daripada bekerja sendirian.
Menurut orang2 otak kiri, dunia ini seolah2 punya MANUAL BOOK dimana segala sesuatu berjalan dan berfungsi sesuai urutan2 di MANUAL BOOK itu. Orang-orang dominan otak kiri rata-rata sukses di bidang akademis, yang menuntut jawaban ujian akademik yang sistematis, teratur, dan sesuai buku literatur.
2. Orang yang dominan otak kanan biasanya punya daya ingat visual yg sangat baik, namun karena itu secara alami mengurangi kemampuan untuk tugas-tugas logis yg kadang dianggap sepele oleh sebagian orang, terutama menyangkut bahasa. Mereka cenderung punya keterlambatan dalam hal berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka.
Orang yang cenderung otak kanan unggul dalam dunia gambar, namun kurang bagus dalam dunia kata-kata, dimana sayangnya, sekolah kita adalah DUNIA KATA-KATA. Anak otak kanan cenderung akan sulit belajar membaca dan mengeja kata secara konvensional seperti yg diajarkan di sekolah, karena mereka melihat kata sebagai satu kesatuan gambar, bukan rangkaian huruf seperti yg lazimnya anak yg dianggap lebih "normal".
Anak otak kanan juga cenderung melihat sesuatu hal secara menyeluruh, ketimbang melihatnya sebagai berbagai proses yg ada urutannya. Misalnya, anak-anak otak kiri ketika belajar naik sepeda, mereka akan dijelaskan secara berurutan: 1. Naik ke sepeda ; 2. Letakkan kaki kiri di pedal kiri ; 3. Kaki kanan di pedal kanan, dan seterusnya.
Anak otak kanan lebih cenderung belajar dengan cara mengamati orang naik sepeda selama berbulan-bulan, dan kemudian ketika akhirnya dia yakin bahwa dia telah mampu naik sepeda, dia akan naik sepeda dengan sendirinya.
Ini terhubung pula dengan sifat mereka yang otak kanan, yang cenderung kompetitif dan takut gagal sehingga mereka tidak mau mempermalukan diri sendiri dengan trial dan error. Bagi mereka secara alam bawah sadar, lebih baik tidak melakukan daripada melakukan dan gagal.
Kalau dilihat dari karakter seorang peserta didik perbedaan antara otak kanan dan otak kiri yang digunakan disekolah sebagai berikut. Anak sekolah yg dominan menggunakan otak kirinya, mudah mengingat nama-nama, pandai berhitung, dan bekerja secara teratur dan rapi.
Anak yg dominan menggunakan otak kanannya, sering melamun dan memandangi awan-awan di langit, lebih suka mengarang daripada belajar, dan sering disuruh pulang dengan cap ketidakdisiplinan dan bodoh. Dominan otak kiri ini kelak dalam kehidupan akan mengisi pekerjaan administratif dan repetatif (bersifat mengulang dan monoton setiap harinya).
Sementara orang yang dominan otak kanan akan mengisi bidang kreatif seperti pencipta, penemu, pemusik, dll. Orang yang terlalu ekstrim menggunakan otak kirinya akan disebut sebagai penderita SKIZOFRENIA, sementara yang terlalu ekstrim penggunaan otak kanannya kita kenal sebagai penyandang sindrom AUTISME.
Otak Kananku Harus Dimanfaatkan
Dalam kehidupan nyata ada contoh tokoh dunia legendaries seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison yang adalah dominan otak kanan namun gagal secara akademik karena ketidakmampuan sistem pendidikan untuk dapat memahami mereka.
Hampir semua barang yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari mobil, pesawat, handphone, Laptop, hampir mustahil ada tanpa adanya orang-orang yang dominan otak kanan. Biasanya orang yang dominan otak kanan ini melabelkan mereka sebagai anak-anak tidak disiplin, lambat, dan bodoh. Mereka bukannya tidak bisa belajar, tapi media untuk mengajar mereka tidak sesuai dengan kurikulum otak kanannya.
Kenyataan yang harus diketahui bahwa otak kanan menentukan 80 persen kesuksesan, karena tidak terpisahkan dengan Emotional Question (EQ). Otak kanan juga akan membuat seseorang lebih self motivated, supel, cerdas secara emosi, dan awet muda.
Menurut Thomas Friedman, penulis yang mendapatkan Penghargaan Pulitzer, jika anda ingin mengasah otak kanan, maka lakukanlah sesuatu yang anda cintai. Golongan kanan melakukan sesuatu karena panggilan jiwa, bukan panggilan kerja. Ia bekerja dengan sepenuh hati, bukan sepenuh gaji.
Kesimpulan dengan memnfaatkan otak kanan kita tidak lagi memperhatiakan seberapa besar hasil nilai dalam akademik tetapi berapa besar karya yang sudah dicapai. Sehingga menjadikan munculnya innovator-inovator yang mampu membuktikkan kwalitas otak kannya dan menjadikan seorang pengajar melirik sebelah mata dari peserta didik yang dominan otak kanan.
Dari berbagai sumber
0 Response to "Mengungkap Kedahsyatan Otak Kanan"
Post a Comment