Mahasiswa Indonesia Terbesar Ketujuh Di Jepang


Jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang per 1 Mei 2013 mencapai 2.276 orang yang menjadikannya sebagai terbesar ketujuh di negara Sakura itu. Konsul Muda Jepang Takayuki Kawai mengatakan hal itu kepada wartawan di sela pameran sekolah dan konsultasi pendidikan Jepang di Hotel JW Marriot.

Pameran itu dibuka Konsul Muda Suzuki Yushi dihadiri Kabid Pengendalian Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Hironymus Godang, Direktur Divisi Kerjasama Internasional Licency Academy Rika Nomura    dan 12 perwakilan sekolah dari Jepang.

Sebagaimana dilansir dari berita sore.com,Konsul Takayuki Kawai mengatakan mahasiswa Indonesia cukup banyak belajar di Jepang setelah China, Korea Selatan, Nepal dan  Vietnam. Oleh karena itu 12 sekolah dan perguruan tinggi pameran di sini untuk lebih memperkenalkannya kepada siswa siswi di Medan.

Jadi tujuan pameran ini  untuk mempromosikan pendidikan di Jepang. Banyak siswa-siswi di sini dapat  belajar di Jepang dengan biaya yang tidak terlalu mahal.  “Kami harap  dari pameran ini banyak yang berminat untuk sekolah ke Jepang,” katanya.

Konsul muda Suzuki Yushi dalam sambutannya mengatakan pameran sekolah Jepang dan Konsutasi Pendidikan di Jepang merupakan kedua kalinya digelar di Sumatera Utara, khususnya Medan.

Menurutnya, pameran ini bertujuan selain untuk mensosialisasikan sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Jepang, juga untuk memotivasi keinginan seseorang untuk terus menambah ilmu demi terciptanya individu yang profesional.

Perguruan tinggi yang ikut pameran siap untuk konsultasi dan memberikan informasi tentang keadaan sekolah atau perguruan tinggi dan bagaimana cara untuk bisa belajar mengikuti perkuliahan di Jepang sesuai dengan tingkat kemampuan ekonomi yang dimiliki. “Studi bahasa Jepang atau budayanya adalah jembatan menuju sukses dalam dunia pendidikan serta bisnis era perdagangan bebas masa kini,” katanya.

Ia menyebut dalam dunia kontemporer masa kini, tidak ada satupun negara yang mampu memberikan kesejahteraan pada rakyatnya tanpa mengembangkan ekonominya melalui perdagangan luar negeri dan investasi internasional.

Jepang, tambahnya, setelah sukses dengan “Restorasi Meiji pada tahun 1868 kemudian mengambangkan perekonomiannya dengan menggunakan bahasa Jepang. Indonesia juga menurutnya sedang berjuang untuk mengembangkan ekonomi dan masyarakatnya dengan bahasa sendiri yakni bahasa Indonesia.

“Maka saya berpikir Jepang bida menjadi referensi atau teladan bagi Indonesia. Kuncinya bagaimana negara bisa berkembang sambil mempertahankan tradisi dan budayanya sendiri,” katanya.
 
Pameran yang berlangsung sehari itu ramai dikunjungi masyarakat, umumnya siswa dan siswi yang tertarik belajar di Jepang.  Daigakusimbunsha bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan didukung oleh Japan Student Service Organisation (Jasso), License Academy menyelenggarakan pameran tersebut.

1 Response to "Mahasiswa Indonesia Terbesar Ketujuh Di Jepang "