Bagaimana Pikiran Anak Autis Saat Merespons Sesuatu

Anak dengan autisme memang memiliki penampilan fisik seperti anak-anak lainnya, tapi terkadang tingkah laku mereka kerap membingungkan. Hal itu dikarenakan mereka memiliki reaksi berbeda, bahkan ekstrem terhadap situasi terkait kepekaan panca indera mereka.

Nah, untuk merasakan sekaligus lebih mengerti mengapa individu dengan spektrum autistik menunjukkan reaksi yang berbeda tersebut, tak ada salahnya Anda mencoba menelusuri labirin otak berukuran 255 meter persegi yang ada di acara AUTIZMAZE.

AUTIZMAZE dihelat di Epicentrum Walk, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan dari tanggal 28-30 September 2013. Acara ini digelar sebagai bentuk kampanye peduli autisme yang diselenggarakan oleh Yayasan Autisma Indonesia.

Seperti labirin lainnya, labirin otak ini sudah pasti berliku-liku dan terkadang membuat pengunjungnya 'nyasar'. Uniknya di dalam labirin ini Anda bisa merasakan apa yang terjadi pada anak dengan autisme. Misalnya saja bunyi detik jam, akan terdengar biasa bagi orang normal. Tapi di sini, terdapat tulisan bahwa jika ingin tahu apa yang dirasa anak dengan autisme, maka pengunjung disuruh mendengarkan lewat headset.

Contoh lain, sinar lampu bagi orang normal mungkin tak masalah. Tapi bagi penyandang autis itu sangat menyakitkan dan menyilaukan. Maka, di labirin ini Anda akan memasuki ruangan gelap yang terdapat layar terang di dalamnya hingga kita bisa merasakan apa yang dirasakan anak dengan autisme.

Bagi anak-anak dengan autisme, kadang label di baju terasa seperti duri yang menusuk di bagian lehernya. Untuk mengetahui yang mereka rasakan, disediakan kemeja yang di bagian lehernya sudah dijahit beberapa label sehinnga kita bisa merasa apa yang disebut 'duri' oleh anak-anak dengan spektrum autisme.

Salah satu pengunjung, Karina mengaku sempat bingung saat berada di labirin ini, namun ia mengakui bahwa labirin otak ini bisa memberi pemahaman baru baginya. "Ini keren," ujarnya singkat kepada detik.com dan ditulis pada Minggu (29/9/2013).

Jika Anda ingin mencoba menjelajahi labirin otak ini, langsung saja ke Epicentrum Walk di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Labirin otak ini terbuka untuk umum.

0 Response to "Bagaimana Pikiran Anak Autis Saat Merespons Sesuatu "

Post a Comment