Kisah Pedih Seorang Ibu yang Anaknya Sudah Pikun di Usia 29 Tahun


Zoe Bottrill baru berusia 27 tahun ketika ibunya pertama kali mengetahui perubahan perilaku pada putrinya. Zoe mulai pelupa dan sering kehilangan barang, padahal saat itu Zoe juga mempunyai dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. Apa yang terjadi padanya?

Di tahun 1999, Zoe juga sempat bertengkar dengan suaminya dan mencoba melempar tangga ke arahnya. Karena itu benar-benar dilakukannya, keluarga merasa ada yang salah dengannya dan membawanya ke rumah sakit.

Tapi tak berapa lama setelah keluar dari rumah sakit, keluarga semakin yakin Zoe mengalami gangguan kesehatan. "Kami sekeluarga seharusnya pergi berlibur bersama, tapi Zoe memutuskan untuk tidak ikut serta, jadi ia tinggal bersama neneknya, Ruby," kisah sang ibu Julie Talbot (63).

"Anehnya Zoe mencari ke mana kedua anaknya pergi, padahal mereka berlibur bersama saya. Ia mondar-mandir mencari kedua anaknya, dan tentu saja tak menemukan mereka," lanjutnya.

Lalu keluarga membawa Zoe ke Abraham Cowley Hospital di Wimbledon, rumah sakit khusus penyakit neurologis. Di sana tim dokter meminta Zoe menjalani sejumlah tes dan pada akhirnya ia didiagnosis mengidap demensia. Padahal saat itu usianya baru 29 tahun.

"Ketika diagnosis itu keluar, saya merasa sangat terpukul. Sampai sekarang pun begitu. Ini begitu sulit dipahami," tutur Julie.

Gejala demensia yang dialami Zoe sebenarnya baru terjadi ketika putri keduanya, Louise masih bayi. Menurut keterangan Julie, gejala pertama yang diperlihatkan Zoe antara lain pelupa, sering kehilangan barang, serta terus mengalami kesalahan saat mengembalikan barang pada tempatnya.
Namun karena saat itu usia putrinya baru 27 tahun, tak terlintas dalam benak Julie jika Zoe mengidap demensia.

"Anda tentu mengaitkan demensia dengan lansia. Jelas saja ini tidak terpikirkan oleh saya. Ia juga baru melahirkan anak keduanya, jadi saya kira ia hanya berupaya kembali ke rutinitasnya semula. Saya sempat mengira anak ini terkena postnatal depression," tandas Julie seperti dikutip dari Detik.com

Zoe sempat menghabiskan waktu selama 18 bulan di rumah sebelum akhirnya Alzheimer's Society membantu keluarga ini untuk memindahkan Zoe ke sebuah unit perawatan pasien demensia dini di Ashford. Zoe pun tinggal disana sejak bulan Mei 2005.

Kedua putri Zoe, Gemma dan Louise akhirnya tinggal bersama buyut mereka, Ruby yang kini telah berusia 70-an.

Kini usia Zoe sudah mencapai 42 tahun. Zoe tak lagi bisa menggerakkan kedua kakinya, dan hanya bisa mengonsumsi cairan. Pedihnya lagi, Zoe sudah tak bisa mengetahui hal apapun yang terjadi di sekitarnya dan tidak berbicara lagi sejak empat tahun yang lalu. Ditambah lagi Zoe kini tuli.

Wanita ini telah berada pada demensia stadium akhir dalam lima tahun belakangan dan menghabiskan hari-harinya di atas kursi khusus, dengan posisi berbaring meringkuk seperti janin dalam kandungan.

Kedua putrinya pun telah beranjak dewasa dan selalu bersama dalam suka dan duka. Gemma kini berusia 20 tahun dan Louise genap 16 tahun.
Melihat kondisi ibunya, Louise pun mencoba tegar, "Karena saat pertama kali ibu memperlihatkan gejala demensia ketika umur saya baru dua tahun jadi ini seperti sesuatu yang tumbuh bersama saya, dan saya lihat tak ada bedanya. Sayangnya saya tak punya kenangan khusus dengan ibu."

"Ibu sudah berada pada stadium akhir sekarang, ia jadi banyak tidur dan tak bisa menggerakkan tubuh bagian bawahnya. Meski ia tak tahu siapa saya tapi tetap rutin mengunjunginya," tambahnya.

"Dalam diri saya sedih, marah, frustrasi juga campur aduk menjadi satu, namun yang paling banyak saya rasakan adalah kesedihan, ini adalah mimpi buruk yang jadi nyata. Ketika saya mengunjungi putri saya, yang saya temui sudah bukan dia yang dulu lagi," keluh Julie.

Demi kecintaannya pada sang ibu, bulan lalu Louise bersama seorang temannya ambil bagian dalam 10 Km Memory Walk yang diselenggarakan di Dorking, UK untuk menggalang dana bagi Alzheimer's Society. Ia berharap uang yang mereka kumpulkan dapat membiayai riset tentang penyakit ini sekaligus meningkatkan kesadaran akan penyakit yang diidap ibunya kepada masyarakat.

Menurut keterangan direktur R&D Alzheimer's Society, Dr. Doug Brown diperkirakan di UK sendiri terdapat 17.000 pasien demensia berusia di bawah 65 tahun. Namun sebenarnya pasien yang didiagnosis demensia dengan usia sangat muda seperti Zoe bisa dibilang sangat langka.

Apalagi kesadaran masyarakat akan demensia dini yang terjadi pada generasi muda masih sangatlah kurang. Jika tidak mereka kerap kali mendapat diagnosis yang keliru seperti depresi atau stres.

0 Response to "Kisah Pedih Seorang Ibu yang Anaknya Sudah Pikun di Usia 29 Tahun"

Post a Comment