Inilah 5 Kebohongan Tentang Seks





Cerdas secara seksual berarti Anda berani bersikap kritis dengan menolak kebohongan-kebohongan yang sering dilontarkan seputar hubungan seksual.

Berikut ini beberapa kebohongan seks yang biasa ditemui para remaja dan anak-anak muda yang masih belajar tentang apa artinya cinta dan seks menurut Paulus Subiyanto, konsultan pemberdayaan relasi suami-istri seperti ditulis pada situs Liputan6.com :

1. Seks Sebagai Bukti Cinta
Gadis-gadis muda biasanya tertipu agar menyerahkan dirinya untuk melakukan hubungan seks dengan alasan cinta. Sementara si gadis yang masih hijau ini sering merasa kegeeran karena menganggap "dirinya diinginkan".
Padahal cinta tidak bisa dibuktikan lewat hubungan seks. Seks hanya mengungkapkan cinta sejauh ada komitmen dan tanggung jawab. Di luar itu tidak ada jaminan apa-apa.

2. Seks untuk Merasa Mampu
Tidak sedikit pria remaja merasa bahwa dengan berhubungan seks dirinya merasa mampu. Semakin banyak melakukan seks, semakin hebat. Padahal, peningkatan harga diri seperti itu tidak ada artinya. Bahkan menjerumuskan kepada kesia-siaan. Bisa jadi membawa malapetaka, entah dengan munculnya penyakit kelamin atau merasa semakin tidak berharga.

Tiadk dipungkiri bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk diakui. Namun pengakuan itu muncul dari kualitas pribadi yang dibangun lewat banyak hal.

Kalau Anda mau menggali diri sendiri, pasti, setidaknya satu hal bisa dibanggakan dan membuat Anda akan merasa berharga dan berguna.Hal itulah yang sebaiknya dikembangkan.

3. Seks Harus Dicoba
Ada kalangan remaja dan kaum muda usia menganggap bahwa seks sama dengan ketrampilan atau alat yang perlu dicoba sebelum digunakan secara terus menerus. Tentu saja, anggapan semacam sangat merendahkan seksualitas manusia. Seks, pada dasarnya adalah insting setiap makhluk hidup. 


Dengan mudah akan bisa dilakukan tanpa perlu dipelajari lebih dahulu. Justru yang perlu dicoba dan diuji adalah soal komitmen dan tanggung jawab.

4. Seks Memperkokoh Hubungan
Sementara orang ada yang bilang bahwa dinamika kehidupan rumah tangga atau hubungan antar pasangan akan mandeg tanpa seks. Sayang, pendapat ini tidak benar. Seks, memang penting tapi bukan segala-galanya dalam sebuah hubungan.

Mungkin, ada pasangan yang pisah atau cerai hanya karena suaminya sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologisnya. Sikap ini tentu saja mereduksi arti pentingnya cinta dan relasi.

5. Seks Mendewasakan
Di sebagian kalangan remaja dan kaum muda pernah muncul semacam prinsip yang menyebutkan bahwa dengan berhubungan seks orang semakin dewasa. Kaum muda usia ini kemudian berlomba-lomba melakukan uji coba, berkelana dan menikmati seks tanpa komitmen apa pun.

Jelas, kedewasaan diri tidak ditentukan oleh apakah seseorang sudah berhubungan seks atau tidak. Atau apakah seseorang sudah banyak berhubungan seks atau tidak.

Kedewasaan seseorang ditentukan oleh banyak hal. Kualitas pribadi inilah yang menentukan apakah seseorang bisa disebut dewasa, misalnya berani bertanggung jawab. Dan masih ada lagi criteria kedewasaan lain lagi.

0 Response to "Inilah 5 Kebohongan Tentang Seks "

Post a Comment