3 Cara Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual

Orangtua yang mempunyai anak balita khususnya berjenis kelamin wanita sering khawatir anaknya mendapat pelecehan seksual. Sejumlah psikolog menyatakan justru orang-orang terdekat yang kerap kali melakukan pelecehan tersebut.

Dengan iming-iming hadiah atau dibawah ancaman si anak yang menjadi korban enggan menceritakan apa yang dialaminya. Berikut tiga cara yang dapat dilakukan oleh orangtua agar buah hatinya terhindar dari pelecehan yang dapat merusak masa depan anak-anak mereka, seperti dilansir dari beritasatu.com.

1. Jelaskan tentang seksualitas dan pelecehan seks dengan cara yang dimengerti oleh anak.
Bagi sebagian masyarakat hal ini masih sulit dilakukan, karena bicara soal seksualitas pada anak yang masih berusia balita bahkan remaja dianggap tabu malah sebagian menyatakan porno. Namun sikap terbuka antara orangtua dan anak soal seksualitas justru bisa mencegah si anak dari tindakan pelecehan seksual. Misalnya mengajarkan si anak tentang nama anggota tubuh dan fungsinya. 

Jelaskan juga ada beberapa anggota tubuh yang sifatnya sangat pribadi, yang tidak boleh dilihat dan dipegang orang lain. Kecuali untuk alasan medis. Anak-anak yang mengerti hal ini akan melaporkan pada orangtuanya jika bagian tubuh yang sifatnya pribadi tadi diperlakukan tidak layak oleh orang lain. Ingat dalam mengajarkan soal seksualitas pada anak ini tidak bisa dilakukan hanya sekali, tapi harus berulang-ulang.

2. Mengetahui kegiatan anak sehari-hari.
Jadilah sahabat bagi anak anda. Tanyakan apa yang terjadi di sekolah, dengan siapa bermain. Jika mengikuti les tambahan, tanyakan siapa temannya, gurunya, pulang dengan siapa. Jangan lupa, bertanyalah layaknya seperti seorang teman bukan polisi yang menginterogasi. Bicara juga soal tayangan televisi, games, atau berita di dunia maya tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilihat serta penjelasannya.

3. Biasakan mempunyai waktu yang berkualitas dengan anak.
Sediakanlah waktu khusus bersama anak anda. Mungkin di waktu seperti ini, si anak punya pertanyaan spesial yang perlu diutarakan pada waktu yang tepat. Dengan membiasakan hal ini, si anak merasa punya seseorang yang dipercayai dan sanggup melindunginya.

Tweet